Kisruh Proyek Jalan Gebang–Pabuaran Memanas, Kang Ono Balik Serang Bupati Cirebon
adainfo.id – Polemik proyek peningkatan Jalan Gebang–Pabuaran, Kabupaten Cirebon, kian memanas. Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, Ono Surono, akhirnya buka suara dengan nada tinggi, menyusul mandeknya realisasi perbaikan jalan yang sebelumnya dijanjikan akan dimulai pada Juli 2025.
Ono merasa disudutkan dan dijadikan kambing hitam atas pernyataan yang ia sampaikan beberapa waktu lalu, bahwa proyek jalan dengan anggaran sekitar Rp10 miliar tersebut akan mulai dikerjakan pada bulan Juli. Pernyataan itu, menurutnya, ia sampaikan berdasarkan informasi langsung dari Bupati Cirebon, H. Imron.
Namun hingga memasuki pertengahan Juli, jalan sepanjang lebih dari 1 kilometer yang menghubungkan Kecamatan Gebang dengan Kecamatan Pabuaran itu masih rusak parah. Tak tampak alat berat, material, atau tanda-tanda dimulainya pengerjaan.
Warga pun mulai ramai melontarkan sindiran dan protes di media sosial. Tak sedikit yang menganggap pernyataan Ono hanya omong kosong belaka.
Kritik dari publik semakin tajam setelah Kepala Bidang Bina Marga DPUTR Kabupaten Cirebon, Iwan Santoso, memberi pernyataan yang menyulut bara baru.
Ia menyebut Ono tidak memahami proses penganggaran karena bukan bagian dari eksekutif yang menyusun dan mengeksekusi proyek.
“Pak Ono itu bukan dari anggaran. Yang beliau sampaikan tidak sesuai realitas proses. Kami memang sudah menganggarkan Rp10 miliar, tapi semua masih menunggu pengesahan APBD Perubahan. Setelah itu, baru bisa proses lelang dan pengerjaan,” ucap Iwan, beberapa waktu lalu.
Ono Surono Balik Menyerang: “Saya Banggar, Tahu Proses!”
Tak terima dengan tudingan tersebut, Ono Surono langsung memberi bantahan keras. Ia menyatakan, sebagai Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPRD Jawa Barat, dirinya paham betul mekanisme keuangan daerah. Ia menganggap tudingan tersebut tidak hanya salah kaprah, tapi juga menyerang kredibilitasnya secara pribadi dan kelembagaan.
“Saya justru menyampaikan informasi dari Bupati Imron. Kalau ternyata informasi itu keliru, ya salahnya bukan di saya. Saya hanya menyampaikan apa yang dikatakan kepala daerah,” kata Ono, saat dikonfirmasi, Rabu (9/7/2025).
Lebih lanjut, Ono justru menilai bahwa kesalahan ada pada internal Pemkab Cirebon, terutama di jajaran DPUTR yang dianggap tidak memberikan laporan akurat kepada Bupati.
“Kalau saya jadi Pak Imron, Kabid-nya saya copot dari kemarin. Gara-gara info tidak jelas itu, publik sekarang menganggap saya dan Bupati cuma jual janji,” tegasnya.
Transparansi Jadi Sorotan Tajam
Menurut politisi asal Fraksi PDI Perjuangan itu, kejadian ini mencerminkan buruknya manajemen komunikasi pemerintah daerah kepada masyarakat. Ketidakterbukaan mengenai status proyek membuat publik merasa dibohongi.
“Kalau dari awal disampaikan bahwa proyek belum bisa jalan karena menunggu APBD Perubahan, saya pun tak akan menyampaikan target Juli. Ini bukan salah komunikasi semata, ini soal akuntabilitas,” ujarnya.
Ono pun mendesak Pemkab Cirebon, khususnya DPUTR, untuk lebih terbuka dalam menyampaikan progres dan kendala teknis setiap proyek yang menyentuh hajat hidup orang banyak.
Masyarakat Terlantar, Janji Kembali Jadi Wacana
Sementara itu, masyarakat di Kecamatan Gebang dan Pabuaran kembali harus gigit jari. Jalan utama yang mereka lalui sehari-hari masih dalam kondisi rusak berat. Lubang menganga, permukaan bergelombang, dan tidak adanya drainase menjadi keluhan utama.
Pada musim hujan, jalur ini sering tergenang dan menimbulkan kecelakaan. Kini, harapan warga untuk segera mendapatkan jalan mulus kembali tertunda karena tarik-ulur antara politisi dan pejabat teknis yang saling lempar tanggung jawab.
Warga bahkan sudah sempat melakukan aksi protes pada April 2025 lalu. Mereka meminta agar perbaikan segera dilakukan karena jalur tersebut merupakan akses vital ekonomi dan pendidikan.
“Kami ini bukan minta jalan tol. Cuma minta jalan desa yang layak. Tapi sudah bertahun-tahun begini terus,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Pemkab Masih Bungkam, Warganet Geram
Sampai berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari Bupati Cirebon H. Imron ataupun jajarannya mengenai bantahan dari Ono Surono. Di media sosial, kritik dan meme terus bermunculan, menyindir proyek yang disebut “akan mulai Juli” tapi tak kunjung terlihat batang hidungnya.
“Katanya Juli, sekarang pertengahan bulan masih jadi danau. Gimana nih, Pak Dewan?” tulis salah satu pengguna Facebook di kolom komentar unggahan video aksi demo warga Gebang, yang kini viral.
Kisruh ini menjadi bukti nyata bahwa kegagalan koordinasi dan komunikasi antar pejabat publik bisa berdampak langsung terhadap kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.