Kolaborasi Dengan Baznas, Pemdes Serang Kulon Realisasikan Program Rutilahu

KIM
Perbaikan Rumah Rohanah melalui kolaborasi Baznas dan Dana Desa, Selasa (25/11/2025). (foto: adainfo.id)

adainfo.id – Pemerintah Desa (Pemdes) Serang Kulon, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon, kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong peningkatan kesejahteraan warganya.

Melalui program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu), desa tersebut mulai membangun kembali rumah milik Rohanah (65), seorang warga Dusun 1 RT 01/RW 04 Blok Karanganyar, yang sebelumnya ambruk akibat hujan deras dan kondisi bangunan yang sudah rapuh.

Kabar bahagia itu datang setelah Pemdes Serang Kulon bergerak cepat melakukan asesmen lapangan dan menemukan bahwa kondisi yang dialami Rohanah termasuk kategori darurat.

Atas dasar urgensi tersebut, pembiayaan pembangunan rumah dilakukan melalui kolaborasi antara Baznas Kabupaten Cirebon dan Dana Desa (DD) Serang Kulon.

Dukungan tersebut membuka kembali harapan Rohanah yang selama ini tinggal di rumah tidak layak dan sangat berisiko bagi keselamatannya.

Kuwu Serang Kulon, Alimudin, menegaskan bahwa program Rutilahu menjadi salah satu prioritas Pemdes dalam memastikan warga mendapatkan hunian yang layak, aman, dan nyaman.

“Kami menyadari masih banyak warga yang tinggal di rumah kurang layak. Lewat program ini, harapannya mereka bisa memiliki rumah yang sehat dan nyaman,” ujarnya saat ditemui pada Selasa (25/11/2025).

Ia menjelaskan, pemilihan rumah Rohanah sebagai sasaran utama dilakukan berdasarkan tingkat urgensi.

Kondisi rumah yang roboh tidak hanya mengganggu aktivitas keluarga, tetapi juga mengancam keselamatan jiwa.

Melalui program ini, Pemdes berusaha meminimalisasi risiko dan memberikan solusi cepat bagi warga yang membutuhkan.

Di tengah keterbatasan anggaran Dana Desa, Alimudin menekankan bahwa pihaknya terus menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga, termasuk Baznas Kabupaten Cirebon, agar program bantuan dapat menjangkau lebih banyak masyarakat.

Gotong Royong Warga Jadi Kunci Keberhasilan Program

Selain bantuan material dan pendanaan dari Baznas dan Dana Desa, pembangunan kembali rumah Rohanah juga mendapat dukungan kuat dari masyarakat sekitar. Semangat gotong royong yang menjadi identitas masyarakat pedesaan, kembali terlihat jelas saat warga bersama-sama membantu proses pembangunan.

Mulai dari membersihkan puing-puing bangunan yang ambruk, menyiapkan pondasi, hingga membantu proses pendirian struktur rumah yang baru, semuanya dilakukan dengan sukarela. Keterlibatan ini tidak hanya mempercepat proses pembangunan, tetapi juga menegaskan bahwa solidaritas masyarakat Serang Kulon masih terjaga kuat.

Kehadiran warga yang ikut membantu tanpa pamrih menjadi bukti bahwa nilai kebersamaan masih sangat hidup di tengah masyarakat. Bagi Alimudin, hal tersebut adalah kekuatan utama dalam mewujudkan keberhasilan program Rutilahu.

Sementara itu, Kuwu Alimudin mengungkapkan bahwa berdasarkan data terbaru, terdapat sekitar 20 unit rumah tidak layak huni yang tersebar di beberapa dusun di Desa Serang Kulon. Jumlah tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi Pemdes, terutama mengingat keterbatasan anggaran yang ada.

Meski begitu, Pemdes tidak tinggal diam. Pada tahun 2026, Serang Kulon mendapatkan kabar baik setelah Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Kabupaten Cirebon mengalokasikan program Bantuan Bedah Rumah Swadaya (BBRS) untuk lima unit rumah di desa tersebut.

Menurut Alimudin, bantuan tersebut menjadi langkah awal dalam mengurangi jumlah rumah tidak layak huni secara bertahap. Ia memastikan bahwa desa akan terus memperjuangkan akses bantuan tambahan, baik dari pemerintah daerah, provinsi, maupun lembaga sosial.

“Alhamdulillah, di tahun 2026 kami mendapat program BBRS dari Disperkim untuk lima unit. Ini sangat membantu dalam upaya bertahap menuntaskan masalah Rutilahu di desa kami,” ujarnya.

Kisah Haru Rohanah: Harapan Baru Setelah Rumah Roboh

Di tengah proses pembangunan rumahnya, Rohanah tidak dapat menyembunyikan rasa harunya. Dengan mata berkaca-kaca, ia menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu.

“Alhamdulillah, berkat bantuan ini, kami akhirnya bisa memiliki rumah yang lebih layak,” ucapnya dengan suara bergetar.

Baginya, bantuan ini tidak hanya memberi tempat tinggal baru, tetapi juga membuka babak harapan baru bagi keluarganya setelah melalui masa sulit pasca-rumahnya roboh. Ia mengaku tidak menyangka proses perbaikan rumahnya bisa berjalan begitu cepat, mengingat keterbatasannya dalam memenuhi kebutuhan pembangunan.

Bagi masyarakat sekitar, kisah Rohanah menjadi pengingat betapa pentingnya saling membantu dan menjaga nilai kebersamaan. Program Rutilahu yang kembali berjalan di Serang Kulon menjadi contoh konkret bagaimana pemerintah desa, lembaga sosial, dan warga dapat bersinergi menciptakan perubahan nyata di tingkat akar rumput.

 

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *