Konvoi Pelajar Bersenjata Gemparkan Lemahabang, Polisi Diminta Bertindak Tegas

KIM
Konvoi pelajar di depan SMK Muhammadiyah Lemahabang terekam CCTV. (Foto: tangkapan layar CCTV)

adainfo.id – Aksi konvoi puluhan pelajar dari SMKN 4 Kuningan dan SMK Dwi Bakti Ciledug membuat kehebohan besar di wilayah Lemahabang, Kabupaten Cirebon, Kamis (27/11/2025) sore.

Puluhan sepeda motor yang melaju dari arah Astanajapura menuju Lemahabang tersebut bukan hanya menimbulkan keramaian, tetapi juga memicu kepanikan karena para pelajar membawa senjata tajam yang diduga akan digunakan untuk menyerang siswa SMK Muhammadiyah Lemahabang.

Rombongan tersebut berjumlah sekitar 40 sepeda motor, sebagian besar membawa tiga orang dalam satu kendaraan.

Berdasarkan keterangan pihak sekolah dan warga, konvoi itu terlihat melaju dengan kecepatan tinggi sambil menenteng berbagai jenis senjata tajam. Beberapa pelajar bahkan mengayunkan parang, gir motor, dan celurit ke udara seolah menantang pihak lain untuk siap bertarung.

Fenomena konvoi bersenjata ini kembali membuka peringatan keras terhadap aksi kenakalan pelajar yang semakin mengarah pada kriminalitas. Warga yang berada di sepanjang jalur Astanajapura–Lemahabang mengaku terkejut dan ketakutan saat melihat puluhan remaja dengan atribut sekolah melakukan konvoi yang terorganisir.

Aksi Konvoi Memicu Kepanikan Pengguna Jalan

Wakil Kepala SMK Muhammadiyah Lemahabang, Jimmy Karlsson, mengungkapkan bahwa insiden tersebut terjadi sekitar pukul 15.40 WIB. Ketika konvoi melintas, siswa di lingkungan sekolah langsung berhamburan masuk ke dalam area bangunan karena takut menjadi sasaran serangan.

Menurut Jimmy, dari sekitar 40 motor yang melintas, ada sekitar tujuh hingga sepuluh kendaraan yang membawa senjata tajam secara terang-terangan. Tidak hanya sekadar membawa, beberapa pelajar bahkan sempat mengacungkan senjata ke arah siswa dan masyarakat.

“Sebagian dari mereka terlihat mengayunkan parang dan celurit. Tindakan itu jelas membuat panik para siswa dan pengguna jalan. Banyak yang ketakutan karena mereka tampak siap melakukan serangan,” kata Jimmy.

Situasi bertambah tegang ketika sebagian pelajar di dalam sekolah menduga bahwa kelompok konvoi tersebut akan berbelok dan masuk ke area sekolah. Guru dan staf keamanan sekolah sigap mengamankan gerbang serta melarang siswa keluar hingga keadaan dianggap aman.

Sejumlah Pelajar Berhasil Diamankan Warga dan Pihak Sekolah

Jimmy menjelaskan bahwa setelah rombongan besar tersebut melintas, guru dan warga sekitar berusaha mengejar beberapa pelajar yang tampak terlibat aktif dalam konvoi. Dalam proses itu, sejumlah pelajar berhasil diamankan.

“Alhamdulillah, kami berhasil mengamankan lima siswa di depan BTN Karangsembung dan tiga lainnya di daerah Karang Tengah dekat rel kereta. Tiga siswa yang kami amankan langsung diserahkan ke Polsek Karangsembung,” jelasnya.

Menurut Jimmy, tindakan konvoi tersebut menunjukkan adanya indikasi perencanaan yang matang. Rute perjalanan mereka dimulai dari Astanajapura, melewati sejumlah titik, hingga mencapai Lemahabang yang merupakan lokasi sekolah sasaran.

“Saya menduga aksi ini sudah mereka rencanakan. Jumlah pesertanya banyak dan terorganisir. Tidak mungkin hanya aksi spontan,” tambahnya.

Pihak sekolah tidak tinggal diam. Menurut Jimmy Karlsson, tindakan para pelajar tersebut sangat membahayakan keamanan publik. Ia menilai bahwa aksi konvoi membawa senjata tajam tidak hanya merupakan bentuk kenakalan pelajar tetapi sudah masuk kategori tindak pidana yang harus ditangani serius.

“Kami minta polisi bertindak cepat. Niat tawuran mereka sudah jelas, apalagi membawa senjata tajam. Kami berharap pelaku diproses sesuai hukum agar ada efek jera,” tegas Jimmy.

Ia menilai bahwa tanpa tindakan hukum yang tegas, aksi serupa berpotensi terulang dan justru semakin meningkat eskalasinya. Selain itu, sekolah khawatir para siswa SMK Muhammadiyah dapat terprovokasi untuk melakukan serangan balasan jika situasi tidak dikendalikan sejak awal.

“Kami tidak ingin ada balas dendam. Kalau tidak ditindak, siswa kami bisa merasa perlu membela diri. Ini tentu berbahaya,” katanya.

Di tengah kondisi yang cukup menegangkan, pihak sekolah langsung mengumpulkan para siswa untuk memberikan pembinaan dan imbauan. Jimmy menegaskan bahwa keselamatan siswa merupakan prioritas utama. Sekolah meminta seluruh siswa tidak keluar area sekolah apabila ada indikasi gangguan keamanan.

“Kami mengimbau semua siswa agar tidak terpancing provokasi. Serahkan sepenuhnya penanganan kasus kepada kepolisian. Kami ingin memastikan tidak ada tindakan spontan yang dapat memperluas konflik,” kata Jimmy.

Setelah kejadian ini, pihak sekolah berencana bekerja sama dengan pihak kepolisian, pemerintah kecamatan, dan tokoh masyarakat untuk memperkuat pengawasan kegiatan pelajar, terutama saat jam pulang sekolah.

Warga sekitar Lemahabang juga menyatakan keprihatinan atas aksi yang dilakukan puluhan pelajar tersebut. Mereka menilai bahwa membawa senjata tajam di jalan umum bukan lagi kenakalan remaja, melainkan tindakan kriminal yang harus diproses oleh aparat penegak hukum.

Salah satu warga, Hendra, menyebut bahwa aksi konvoi bersenjata seperti ini sudah beberapa kali terjadi di wilayah tersebut. Ia berharap kepolisian melakukan patroli aktif dan pencegahan sebelum insiden serupa kembali terulang.

“Kami takut kalau sampai ada yang terluka. Mereka membawa senjata tajam, ini bukan main-main. Polisi harus bertindak tegas,” ujarnya.

Polisi Diminta Tindak Tegas dan Usut Tuntas Motif Konvoi

Hingga berita ini ditulis, pihak Polsek Karangsembung membenarkan telah menerima tiga pelajar yang diamankan oleh warga dan pihak sekolah. Polisi juga tengah melakukan pendalaman terhadap motif serta kemungkinan adanya provokator yang menggerakkan rombongan tersebut.

Masyarakat berharap kepolisian dapat mengusut tuntas kasus ini serta memberikan sanksi tegas kepada pelaku agar tidak terjadi aksi balas dendam maupun konvoi lanjutan. Upaya ini dinilai penting untuk menjaga keamanan pelajar dan masyarakat di wilayah Lemahabang dan sekitarnya.


BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *