Koperasi Merah Putih Hadir di Depok, Wali Kota Sampaikan Ini

ARY
Wali Kota Depok, Supian Suri menyampaikan sosialisasi terkait Koperasi Merah Putih di Kecamatan Sawangan. (Foto: adainfo.id)

adainfo.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melakukan sosialisasi program strategis bertajuk Koperasi Merah Putih, yang diproyeksikan akan hadir di 63 kelurahan se-Kota Depok.

Sosialisasi digelar di Kantor Kecamatan Sawangan pada Selasa (3/6/2025), dan dibuka langsung oleh Wali Kota Depok, Supian Suri.

Kehadiran program ini diharapkan menjadi tonggak kebangkitan koperasi sebagai soko guru ekonomi kerakyatan.

Sekaligus solusi konkret dalam menyejahterakan masyarakat melalui sektor usaha mikro dan komunitas berbasis kelurahan.

Koperasi Merah Putih: Dari Masyarakat, oleh Masyarakat, untuk Masyarakat

Supian menekankan pentingnya membangkitkan kembali semangat berkoperasi di tengah masyarakat.

Koperasi Merah Putih tidak hanya akan menjadi wadah ekonomi, tetapi juga simbol sinergi dan kemandirian warga lokal.

“Koperasi ini akan dikelola langsung oleh masyarakat dan juga hasilnya kembali ke masyarakat. Kita ingin koperasi kembali menjadi pilar utama dalam ekonomi rakyat,” ujar Supian dikutip Rabu (4/6/2025).

Ia menyebutkan bahwa program ini akan digulirkan di 63 titik kelurahan, sesuai jumlah kelurahan yang ada di Kota Depok.

Saat ini masih dalam tahap sosialisasi, selanjutnya akan dilaksanakan musyawarah kelurahan untuk pembentukan kepengurusan serta pemilihan bidang usaha yang sesuai potensi lokal.

Sinergi dengan Program Nasional: Mendukung Makan Bergizi Gratis

Tak hanya fokus pada aspek usaha mikro, Koperasi Merah Putih juga dirancang untuk bersinergi dengan program nasional, yakni Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto.

Program MBG akan melibatkan dapur sehat dan satuan pelayanan gizi di berbagai titik, yang diharapkan bisa disuplai langsung oleh Koperasi Merah Putih sebagai penyedia bahan pangan berkualitas.

“Diharapkan koperasi ini juga akan mendukung dapur MBG, dari hasil panen maupun produk lokal masyarakat kita sendiri. Ini bentuk konkret kolaborasi pusat dan daerah,” jelas Supian.

Koperasi Modern dan Berbasis Kelurahan

Program Koperasi Merah Putih bukan sekadar menghidupkan koperasi tradisional.

Konsep ini mengedepankan sistem manajemen modern, pendekatan kewilayahan, dan pemanfaatan teknologi digital dalam pengelolaannya.

“Setiap wilayah punya karakteristik berbeda. Kita tidak dapat samakan semua, maka akan ada musyawarah kelurahan agar warga bisa memilih sendiri usaha apa yang cocok,” terang Supian.

Menjawab Stigma Lama: Koperasi Gagal atau Tak Terurus

Tak bisa dipungkiri, sebagian masyarakat masih menyimpan skeptisisme terhadap koperasi.

Banyak koperasi yang dahulu gagal dikelola dengan baik atau bahkan disalahgunakan pengurusnya.

Supian menyadari tantangan ini, dan ingin mengubahnya.

“Koperasi selama ini dianggap gagal. Tapi InsyaAllah dengan sistem dan komitmen yang kita bangun bersama ini, Koperasi Merah Putih justru bakal menjadi contoh koperasi yang sehat, produktif, dan menyejahterakan,” tegasnya.

Peran DKUM: Sosialisasi, Fasilitasi, dan Pendampingan

Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (DKUM) Kota Depok menjadi motor utama pelaksanaan program ini, mulai dari tahapan penyuluhan, pembinaan, hingga fasilitasi legalitas koperasi.

DKUM juga akan mendampingi proses pembentukan struktur organisasi koperasi di tiap kelurahan.

Sekaligus menyediakan pelatihan manajerial, keuangan, hingga digitalisasi usaha.

Partisipasi Warga Jadi Kunci Sukses Program

Dalam kesempatan tersebut, Supian juga mengajak seluruh lapisan masyarakat, terutama pemuda, pelaku UMKM, dan tokoh lokal untuk terlibat aktif dalam koperasi ini.

Program Koperasi Merah Putih tidak akan berjalan tanpa partisipasi warga.

“Ini bukan koperasi yang digerakkan oleh dinas saja, namun oleh masyarakat itu sendiri. Pemerintah hanya memfasilitasi. Jadi mari kita jaga dan dukung program ini,” pesannya.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *