Kota Cirebon Targetkan Masuk 10 Besar di MTQH ke-39 Jawa Barat
adainfo.id – Pemerintah Kota Cirebon kembali menegaskan komitmennya terhadap penguatan nilai-nilai keagamaan dan pembinaan generasi Qurani.
Hal ini ditunjukkan melalui kehadiran langsung Wali Kota Effendi Edo, Wakil Wali Kota Siti Farida Rosmawati, dan jajaran pejabat lainnya dalam pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran dan Hadits (MTQH) ke-39 tingkat Provinsi Jawa Barat yang berlangsung di Soreang, Kabupaten Bandung, pada Minggu (15/6/2025).
Acara pembukaan MTQH tahun ini digelar dengan meriah. Ribuan peserta dan pendukung dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat hadir memadati arena utama.
Pawai taaruf, paduan suara, hingga pertunjukan seni Islam turut menyemarakkan suasana. MTQH secara resmi dibuka oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang menyampaikan pidato inspiratif mengenai pentingnya menjadikan Al-Qur’an sebagai sumber nilai dalam kehidupan sosial dan kepemimpinan.
Wali Kota Cirebon: Lebih dari Sekadar Kompetisi
Dalam pernyataannya, Wali Kota Effendi Edo menekankan bahwa partisipasi Kota Cirebon dalam MTQH bukan hanya demi mengejar prestasi, tetapi sebagai bentuk nyata dari upaya membumikan Al-Qur’an dalam kehidupan masyarakat.
“Keikutsertaan Kota Cirebon dalam MTQH ke-39 ini bukan hanya untuk meraih prestasi, tetapi juga sebagai bentuk komitmen kami dalam membumikan Al-Qur’an di tengah masyarakat,” ujar Effendi.
Ia menyampaikan bahwa keberangkatan 55 kafilah terbaik dari Kota Cirebon adalah hasil pembinaan panjang yang didukung oleh pemerintah daerah, lembaga keagamaan, dan masyarakat.
Para peserta tersebut diharapkan membawa pulang prestasi dan menginspirasi generasi muda agar terus mencintai dan mengamalkan nilai-nilai Al-Qur’an.
Target Masuk 10 Besar, Tapi Fokus pada Nilai Spiritual
Pemerintah Kota Cirebon secara realistis menargetkan masuk 10 besar peraih prestasi terbaik dalam gelaran MTQH kali ini. Namun lebih dari sekadar kompetisi, yang utama adalah memperkuat spiritualitas dan semangat Qurani di kalangan peserta dan masyarakat luas.
“Kami hadir langsung untuk memberikan dukungan penuh kepada seluruh kafilah, dan berharap mereka bisa tampil optimal serta meraih hasil terbaik,” lanjut Wali Kota.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Cirebon, Siti Farida Rosmawati turut menyampaikan pentingnya MTQH sebagai wahana strategis untuk membina generasi muda yang berakhlak mulia, cerdas secara spiritual, dan tangguh secara sosial.
Ia menyebut MTQH sebagai “rumah bersama” untuk umat Islam membangun peradaban berdasarkan nilai-nilai Qurani.
Gubernur Jabar: Jadikan Al-Qur’an sebagai Sumber Etika Sosial
Dalam sambutannya, Gubernur Dedi Mulyadi menyampaikan bahwa MTQH bukan hanya sekadar ajang perlombaan antar daerah, tetapi sebuah momentum spiritual kolektif untuk memperkuat kecintaan terhadap Al-Qur’an.
Ia berharap para pemimpin daerah juga menjadikan nilai-nilai Al-Qur’an sebagai pedoman dalam pengambilan kebijakan dan tindakan publik.
“MTQH bukan sekadar ajang perlombaan, tetapi sebuah momentum spiritual untuk memperkuat nilai-nilai Qurani dalam kehidupan. Saya berharap, Al-Qur’an benar-benar hadir dalam kesadaran kolektif masyarakat Jawa Barat,” katanya.
Gubernur juga menekankan pentingnya membentuk tata kehidupan masyarakat Jawa Barat yang dilandasi oleh moralitas, empati, dan semangat kebaikan, yang semuanya bersumber dari ajaran kitab suci.
1.136 Peserta dari 27 Daerah, MTQH ke-39 Berlangsung Seminggu Penuh
MTQH ke-39 ini diikuti oleh total 1.136 peserta dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat. Ajang ini akan berlangsung dari 15 hingga 22 Juni 2025 dan mempertandingkan sembilan cabang lomba utama, yakni:
-
Tilawah Al-Qur’an
-
Qira’at Sab’ah
-
Tahfidz Al-Qur’an
-
Tafsir Al-Qur’an
-
Fahmil Qur’an
-
Syarhil Qur’an
-
Kaligrafi Al-Qur’an
-
Karya Tulis Ilmiah Al-Qur’an (KTIQ)
-
Hafalan Hadits Nabi
Tema yang diangkat dalam MTQH tahun ini adalah: “Cahaya Al-Qur’an, Spirit Lebih Bedas Menuju Jawa Barat Istimewa.” Tema ini menggambarkan aspirasi besar pemerintah dan masyarakat untuk menjadikan Al-Qur’an sebagai pelita kehidupan yang membentuk Jawa Barat sebagai provinsi yang unggul, beradab, dan religius.
Partisipasi Kota Cirebon: Antara Prestasi dan Dakwah
Keikutsertaan Kota Cirebon dalam ajang ini dipandang sebagai bagian dari strategi dakwah kultural yang mengedepankan metode inspiratif, edukatif, dan partisipatif. Pemkot berharap bahwa semangat MTQH juga berdampak langsung pada kehidupan beragama masyarakat setelah acara ini berakhir.
“Kami ingin generasi Qurani bukan hanya tampil di arena lomba, tetapi juga tumbuh menjadi agen perubahan sosial di lingkungan mereka,” tutur Wali Kota.