Kuota Program RSSG Depok Tidak Terpenuhi, 488 Kursi Sekolah Swasta Masih Kosong
adainfo.id – Program Rintisan Sekolah Swasta Gratis (RSSG) yang digagas oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Depok belum sepenuhnya diminati masyarakat.
Dari total 3.000 kuota yang disediakan untuk jenjang SMP/MTs, hanya 2.512 siswa baru yang mendaftar, menyisakan 488 kursi kosong pada tahun ajaran 2025.
Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kota Depok, Muhammad Yusuf, menyampaikan bahwa ketimpangan sebaran siswa menjadi faktor utama banyaknya kuota yang tidak terisi.
Dari 49 sekolah swasta yang tergabung dalam program ini, ada yang menerima murid hingga kuota penuh, namun ada pula yang jumlah siswanya sangat sedikit.
“Cuma memang ada yang penuh (jumlah murid), ada yang sedikit,” ujar Yusuf kepada wartawan, Selasa (15/7/2025).
Sekolah Tetap Berjalan Meski Murid Sedikit
Meski tidak semua kuota terpenuhi, Pemkot Depok memastikan semua sekolah tetap beroperasi sesuai perencanaan.
Tidak ada pengurangan kegiatan belajar mengajar hanya karena kurangnya jumlah siswa.
“Tapi walaupun dia sekarang hanya sedikit tetap jalan sekolahnya,” sambung Yusuf.
Ketimpangan Sebaran Jadi Sorotan
Salah satu tantangan utama yang dihadapi program RSSG adalah ketimpangan jumlah murid antar sekolah.
Ada sekolah yang memiliki daya tarik kuat bagi peserta didik, sehingga kuotanya cepat penuh, namun sebagian lainnya kurang diminati.
Kondisi ini menunjukkan perlunya pemetaan ulang dan evaluasi strategi sosialisasi agar program ini menjangkau lebih luas dan merata.
Yusuf mengakui, penyebaran murid yang tidak seimbang perlu menjadi perhatian dalam pengembangan kebijakan tahun-tahun berikutnya.
Kolaborasi dengan UNJ untuk Pengembangan Program
Tak hanya soal kuota, Pemkot Depok juga menggandeng Universitas Negeri Jakarta (UNJ) untuk memberikan pendampingan terhadap sekolah-sekolah peserta RSSG.
Kolaborasi ini tidak hanya menyentuh aspek pengajaran, tetapi juga sistem pendidikan secara keseluruhan.
“Walaupun tidak seperti halnya guru yang mengajar tiap hari, tapi artinya ada pendampingan,” jelas Yusuf.
Melalui pendampingan ini, UNJ akan membantu sekolah-sekolah dalam mengembangkan metode pengajaran, pengelolaan pendidikan, dan kualitas layanan kepada siswa.
Program ini diharapkan menjadi pemicu bagi sekolah swasta untuk meningkatkan daya saing mereka.
Gratis Hingga Lulus, Program RSSG Berlanjut Tahun Depan
Yusuf menegaskan bahwa program RSSG bukan bersifat sementara. Siswa-siswa yang sudah terdaftar di tahun ajaran ini akan tetap menerima pendidikan gratis hingga mereka lulus dari jenjang sekolah masing-masing.
“Artinya ini sudah dipastikan bahwasannya tahun depan juga bakal ada dan mereka yang sudah naik kelas 2 juga bakal digratiskan sampai lulus,” tegasnya.
Langkah ini sekaligus memberikan kepastian pendidikan jangka panjang bagi peserta program, khususnya mereka yang berasal dari keluarga ekonomi menengah ke bawah.