Masuk PSN, Begini Kata Wali Kota Depok Terkait Tantangan Mengolah Sampah Menjadi Energi Listrik
adainfo.id – Optimisme tinggi ditunjukkan Wali Kota Depok, Supian Suri, dalam mewujudkan program pengolahan sampah menjadi energi listrik.
Komitmen tersebut Supian sampaikan langsung di hadapan Menteri Lingkungan Hidup (LH), Hanif Faisol Nurofiq, saat berkunjung ke Situ Jatijajar, Kecamatan Tapos, Jumat (03/10/2025).
Kota Depok resmi terpilih menjadi salah satu dari 33 kota/kabupaten yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) pengolahan sampah menjadi energi listrik.
Supian menegaskan, kesiapan Depok sudah terpenuhi baik dari sisi regulasi maupun dukungan infrastruktur.
“Saya sangat yakin Ini benar-benar bisa terwujud dan terselesaikan serta wujudkan sampah menjadi energi listrik,” ungkap Supian.
Permintaan Dukungan Pemerintah Pusat
Dalam kesempatan tersebut, Supian meminta dukungan penuh dari pemerintah pusat agar program PSEL di Kota Depok bisa berjalan optimal.
Menurut Supian, Pemkot Depok telah berupaya maksimal menyiapkan seluruh persyaratan teknis maupun administratif.
“Pertama adalah sampahnya di satu kota atau kabupaten itu minimal 1.000 ton per hari, di Depok kurang lebih 1.300 ton per hari,” papar Supian.
Tak hanya dari volume sampah, regulasi pendukung juga sudah tersedia.
Pemkot Depok memiliki Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur retribusi sampah, termasuk mekanisme pengelolaan hingga pendistribusian.
“Ada armada atau angkutan yang siap digunakan untuk pengambilan sampah dari masyarakat menuju pengelolaan sampah dan itu juga kita sudah memiliki,” terang Supian.
Meski sebagian besar syarat sudah dipenuhi, masih ada satu hal yang kini tengah diupayakan, yakni penyediaan lahan.
Pemkot Depok saat ini sedang menuntaskan proses pembebasan lahan tambahan seluas 5 hektare di wilayah TPA Cipayung.
“Alhamdulillah dengan dukungan pak ketua dewan dan anggota DPRD Kota Depok, tentunya di perubahan anggaran ini kita sudah mengalokasikan anggaran 60 miliar untuk belanja lahan 5 hektare yang ada di wilayah TPA Cipayung,” kata Supian.
Lahan tersebut nantinya akan dijadikan lokasi utama pembangunan fasilitas pengolahan sampah menjadi energi listrik.
Menteri LH Dukung Penuh Program di Depok
Menanggapi hal tersebut, Menteri LH, Hanif Faisol Nurofiq menyampaikan apresiasi atas keseriusan Pemkot Depok dalam mempersiapkan proyek strategis nasional ini.
Hanif menegaskan, Kementerian LH siap mendukung penuh agar Kota Depok dapat menjadi salah satu daerah percontohan dalam pengelolaan sampah modern.
Kementerian LH menargetkan persoalan sampah nasional dapat terselesaikan pada tahun 2029.
Program pemanfaatan sampah menjadi energi listrik dinilai sebagai solusi berkelanjutan yang dapat memberi dampak ekonomi, sosial, sekaligus lingkungan.
“Kita berupaya untuk menyelesaikan sampah di tahun 2029, berbagai macam cara akan kita tempuh bersama. Mengaktifkan tempat pemrosesan 3R sampah, kemudian pembangunan maggot, kemudian juga membangun aktivis-aktivis lingkungan, memperkuat bank-bank sampah,” tutur Hanif.
Dengan volume sampah yang mencapai 1.300 ton per hari, Kota Depok dianggap memenuhi syarat untuk masuk ke dalam PSN.
Jumlah ini lebih dari cukup untuk mendukung pembangunan fasilitas Waste to Energy yang diharapkan dapat menghasilkan energi listrik sekaligus mengurangi ketergantungan pada TPA konvensional.
Dukungan penuh dari pemerintah pusat dan daerah membuat Depok berpeluang besar menjadi kota percontohan dalam pengelolaan sampah modern.
Proyek ini juga diharapkan dapat membuka lapangan kerja baru, memperkuat ekonomi lokal, serta menurunkan beban lingkungan akibat timbunan sampah yang terus meningkat.











