Mengintip Cara Kerja Teknologi APB, Solusi Baru Mitigasi Banjir di Depok
adainfo.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melakukan terobosan strategis dalam menghadapi bencana banjir yang kerap melanda wilayahnya.
Dengan menggandeng SMK Informatika Utama, Pemkot Depok mengembangkan Alat Peringatan Banjir (APB) berbasis teknologi deteksi dini.
Langkah ini menjadi bagian dari kebijakan mitigasi bencana inovatif yang tidak hanya menyentuh aspek teknis, tetapi juga sosial dan edukatif.
Kepala Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan Bappeda Kota Depok, Raden Argha, menyatakan bahwa kolaborasi ini adalah upaya konkret dalam mengedukasi warga sekaligus meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi banjir.
“Berbagai upaya terus kami lakukan untuk menangani masalah banjir di Depok. Alat yang dikembangkan oleh SMK Informatika ini cukup baik dan menjadi salah satu upaya mencegah banjir,” ujar Argha dikutip Selasa (29/7/2025).
Deteksi Dini Banjir Lewat Teknologi Lokal
Argha menerangkan, APB yang dikembangkan oleh siswa dan guru di SMK Informatika Utama ini dilengkapi dengan sistem peringatan visual dan audio otomatis.
Bila permukaan air melewati ambang batas bahaya, alat secara otomatis akan membunyikan sirine dan menyalakan lampu rotator sebagai peringatan dini bagi warga sekitar.
“Ketika muka air tinggi maka akan mengeluarkan bunyi sirine dan lampu rotator untuk mengingatkan kepada masyarakat bahwa akan terjadi banjir, sehingga bisa diantisipasi sejak dini,” jelas Argha.
Sudah Terpasang di Titik Rawan Banjir
Saat ini, tambah Argha, empat unit APB telah dipasang di Kelurahan Pasir Putih, Duren Mekar, Cipayung, dan Ratujaya.
Keempat titik tersebut dikenal sebagai daerah dengan potensi banjir tinggi, dan kehadiran APB terbukti meningkatkan kewaspadaan warga.
Pemerintah menilai pemasangan ini efektif dalam mempercepat respons masyarakat, serta memberi rasa aman karena ada sistem peringatan dini yang dapat diandalkan secara langsung.
Inovasi Teknologi dari Dunia Pendidikan
Menariknya, alat ini bukan hasil pengadaan dari perusahaan besar, melainkan dari kolaborasi antara pemkot dan lembaga pendidikan kejuruan lokal.
Ini menjadi bukti bahwa pendidikan vokasi dapat berkontribusi nyata terhadap penyelesaian persoalan kota.
Selain manfaat teknis, Argha menjelaskan, alat ini juga mendorong inklusi sosial dan pemberdayaan anak muda dalam menangani isu lingkungan dan kebencanaan.
“Alat ini dapat meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat, serta mendorong inovasi teknologi demi melindungi kehidupan dan penghidupan masyarakat dari ancaman banjir yang berulang,” tegas Argha.
Komitmen Pemkot: Lebih Banyak APB, Lebih Luas Jangkauan
Lebih lanjut, Argha menuturkan, Pemkot Depok berkomitmen untuk memperluas pemasangan APB ke wilayah rawan banjir lainnya.
Ke depan, jumlah alat akan ditambah, dan teknologi akan terus dikembangkan, baik dari sisi daya tahan maupun fitur pendukung.
“Kami juga berencana mengembangkan alat ini, dengan ditambah fitur dan lokasinya,” tutup Argha.