Mengintip Keseruan Warga Tanah Baru Depok, Bakar Sate Bersama di Momen Iduladha

ARY
Warga RT 01, RW 06, Kelurahan Tanah Baru, Kota Depok saat bakar sate bersama di momen Iduladha, Minggu (8/6/2025). (Foto: adainfo.id)

adainfo.id – Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah bukan hanya menjadi momen ibadah yang sarat makna, tetapi juga perayaan kebersamaan yang mengakar dalam budaya masyarakat Indonesia.

Di berbagai penjuru negeri, tradisi bakar sate usai penyembelihan hewan kurban menjadi simbol persaudaraan dan semangat tali silaturahmi.

Seperti di lingkungan RT 01, RW 06, Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Beji, Kota Depok.

Suasana kebahagiaan dan kekeluargaan begitu terasa saat warga berkumpul untuk membakar sate bersama.

Silaturahmi yang Menguatkan Komunitas

Tampak warga menyiapkan tusuk sate, bumbu kacang, dan bara api. Semua larut dalam suasana yang hangat, penuh tawa, dan aroma daging kambing serta sapi yang menggoda.

“Setiap tahun setelah penyembelihan hewan kurban, kami langsung rame-rame bakar sate. Ini bukan cuma makan bareng, tapi ajang mempererat tali silaturahmi antar warga,” ujar Juned, warga setempat, Minggu (8/7/2025).

Lebih dari Sekadar Tradisi Kuliner

Bagi masyarakat sekitar, acara ini bukan sekadar tradisi kuliner semata.

Bakar sate bersama-sama setelah berkurban telah menjadi ekspresi sosial dan spiritual.

Nilai-nilai kebersamaan, saling berbagi, dan kekompakan ditunjukkan secara nyata dalam aktivitas ini.

“Tradisi ini jadi bukti kuat bahwa Iduladha bukan hanya tentang menyembelih hewan, tetapi tentang kebersamaan, berbagi rezeki, dan merawat hubungan sosial di tengah masyarakat,” timpal Apid, warga lainnya.

Melestarikan Tradisi, Mewariskan Nilai

Tradisi membakar sate usai kurban ini sudah berlangsung secara turun-temurun di banyak wilayah Indonesia, termasuk di Kota Depok.

Harapannya, generasi muda bisa turut melestarikan semangat ini, tak hanya sebagai bagian dari budaya, tetapi juga penguat ikatan sosial di tengah era digitalisasi dan individualisme.

Gotong Royong yang Membangun Solidaritas

Dalam kegiatan ini, tidak ada yang merasa lebih tinggi atau rendah. Semua duduk sama rata di halaman rumah, berbagi tawa dan sepiring sate hangat.

Tradisi seperti inilah yang menjadi fondasi solidaritas sosial bangsa Indonesia.

Tidak memandang status, usia, atau latar belakang, Iduladha menyatukan semua dalam nuansa syukur dan persaudaraan.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *