Mentan Amran Lepas 207 Truk Bantuan Pangan untuk Korban Banjir di Sumatera
adainfo.id – Pelepasan bantuan pangan tanggap darurat dilakukan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dengan memberangkatkan 207 truk logistik untuk korban bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat melalui Dermaga Kolinlamil, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (05/12/2025).
Truk-truk tersebut diangkut menggunakan KRI Banda Aceh 593 untuk kemudian didistribusikan secara bertahap sesuai rute pelayaran menuju Padang, Sumatera Utara, hingga Aceh sebagai wilayah terdampak terparah.
Mentan Amran juga turun ke lokasi untuk memastikan seluruh bantuan dimuat dengan aman serta terdokumentasi sebelum diberangkatkan.
Dalam misi kemanusiaan ini, KRI Banda Aceh 593 membawa bantuan pangan siap konsumsi yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan mendesak masyarakat di lapangan.
Kapal tersebut akan singgah di tiga provinsi terdampak, yaitu Padang, Sumatera Utara, dan Aceh, sebelum bantuan didistribusikan langsung ke titik pengungsian berdasarkan koordinasi BNPB dan pemerintah daerah.
Sehari sebelumnya, bantuan awal telah diterbangkan menggunakan pesawat Hercules dan diterima BNPB di Aceh.
Isi Bantuan: Dari Makanan Siap Saji hingga Genset
Mentan Amran menjelaskan bahwa pihaknya memastikan seluruh bantuan merupakan kebutuhan paling mendesak bagi masyarakat terdampak banjir.
“Kami mengecek langsung di lapangan apa kebutuhan masyarakat. Ternyata yang dibutuhkan adalah makanan siap saji, karena beras sudah cukup,” papar Mentan Amran, Jumat (05/12/2025).
Bantuan mencakup mie instan, susu. sosis, air mineral, beras, minyak goreng, genset, hingga paket kebersihan dan kebutuhan darurat lainnya.
Total bantuan yang diberangkatkan hari ini mencapai nilai Rp34,8 miliar, yang merupakan bagian dari total Rp75 miliar bantuan Kementan Peduli Bencana hasil kolaborasi mitra strategis, dunia usaha, serta pegawai Kementerian Pertanian.
“Total yang kita berangkatkan sekarang dengan kemarin 34,8 miliar. Tidak menutup kemungkinan ada lagi. Tadi pagi ada tambahan bantuan, kita kirim lagi terus menerus,” bebernya.
Mentan Amran menegaskan seluruh bantuan dikawal ketat dari titik keberangkatan hingga diterima resmi oleh BNPB di daerah.
“Ini adalah bantuan yang diberikan oleh seluruh mitra strategis, pengusaha, dan pegawai Kementerian Pertanian. Kami bertanggung jawab sampai di tujuan. Jangan sampai ada yang disalahgunakan. Ini amanah,” ucapnya.
Pemerintah Tambah Kiriman Beras dan Minyak Goreng
Selain bantuan kemanusiaan yang dihimpun melalui program Kementan Peduli Bencana, pemerintah juga mengirimkan bantuan logistik skala besar berupa 44 ribu ton beras, dan 6 ribu ton minyak goreng.
“Bantuan dari pemerintah langsung yaitu 44 ribu ton beras sudah kita kirim. Minyak goreng 6 ribu ton juga sudah kita kirim,” tuturnya.
Dalam kondisi darurat, Kementan mempercepat seluruh proses dengan meminimalkan hambatan administrasi.
“Kemarin Wagup Aceh telepon minta minyak goreng dan beras. Hari itu juga kami langsung telepon Bulog dan Bapanas. Dua ribu kilo minyak goreng langsung dikeluarkan, suratnya menyusul. Di Lhokseumawe minta seratus ton, keluarkan dulu. Ini darurat,” ungkapnya.
Mentan menegaskan bahwa pihaknya akan memastikan seluruh bantuan tersalurkan secara utuh.
“Supaya bantuan saudara-saudara kita ini sampai sesuai jumlah yang disampaikan. Ini tabungan akhirat, amanah. Kami kawal sampai naik kapal, sampai masuk ke BNPB, sampai berita acara diterima,” katanya.
Mentan Amran menegaskan bahwa seluruh bantuan merupakan wujud solidaritas nasional dan amanah dari masyarakat.
“Ini tabungan akhiratnya saudara-saudara kita. Bantuan kami yakinkan tiba dengan jumlah seperti yang disampaikan semula, yaitu 75 miliar,” tukasnya.
Dengan dukungan lintas instansi dan percepatan distribusi, misi kemanusiaan ini diharapkan mampu mempercepat pemulihan wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat pasca bencana.











