MRT Jakarta Bakal Tembus Wilayah Serpong dan Balaraja, Simak Jalurnya

ARY
Ilustrasi MRT Jakarta yang akan terkoneksi ke wilayah Serpong dan Balaraja. (Foto: Instagram @mrtjkt)

adainfo.id – Suasana baru bagi pembangunan transportasi massal di Jabodetabek mulai terasa. Rencana pembangunan MRT yang menembus hingga wilayah Tangerang dan Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, akhirnya mendapat lampu hijau dari sejumlah pihak penting.

Dukungan ini datang dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten, Pemprov Jakarta, operator PT MRT Jakarta (Perseroda), serta Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Dalam rencana besar tersebut, jalur MRT akan menyambungkan Lebak Bulus–Serpong dan Kembangan–Balaraja.

Bagi masyarakat Tangerang dan Tangsel, proyek ini diyakini menjadi jawaban dari permasalahan macet yang kian sulit diatasi.

Khusus jalur Tangsel, MRT Jakarta sebelumnya sudah menjalin kerja sama dengan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) atau Sinarmas Land.

Sinergi ini diharapkan mampu mempercepat kajian sekaligus mempersiapkan pembangunan infrastruktur transportasi yang akan berdampak langsung bagi warga sekitar.

Gubernur Banten Andra Soni sendiri telah memimpin rapat koordinasi (rakor) pada Senin (08/09/2025) dengan menghadirkan jajaran pejabat Tangerang, Tangsel, perwakilan MRT Jakarta, dan DJKA.

“Alhamdulillah, hari ini bersama dengan Wali Kota Tangerang, Wakil Wali Kota Tangerang Selatan dan Sekda Kabupaten Tangerang, kami berdiskusi intens berkait dengan MRT, baik jalur MRT Lebak Bulus–Serpong dan Kembangan–Balaraja,” ujar Andra melalui unggahan Instagram resminya, dikutip Kamis (10/09/2025).

Sebelum rakor, Andra juga menyampaikan sudah melakukan diskusi dengan Gubernur Jakarta Pramono Anung.

“Alhamdulillah, saya juga sudah beberapa kali berdiskusi dengan Gubernur Jakarta, Mas Pramono, dan meminta dukungan beliau. Karena beliau punya pengalaman, dan MRT ini adalah perseroda dari Jakarta,” tambahnya.

Opsi Jalur Tangsel Masih Dikaji

Meski sudah mendapat restu, jalur MRT tembus Tangsel masih dalam tahap feasibility study.

MRT Jakarta bersama Sinarmas Land sedang mengkaji dua opsi trase, yakni melalui Pondok Cabe–Ciputat atau Pondok Aren–Bintaro–Serpong.

Andra menegaskan, proyek utama yang sudah pasti adalah jalur Kembangan–Balaraja.

Sementara rute Lebak Bulus–Serpong akan tetap diprioritaskan karena masyarakat Tangsel sangat membutuhkan akses transportasi massal yang lebih efisien.

“Ini tugas kita mempersiapkan untuk masyarakat, untuk rakyat Tangerang. Ditambah lagi bahwa jalur Cikarang–Balaraja merupakan PSN (Proyek Strategis Nasional), sehingga perlu kita tindaklanjuti dari sisi pemerintah Provinsi Banten,” jelasnya.

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029, rute MRT Tangerang sudah tergambar jelas.

Jalur ini menghubungkan Kembangan Jakarta Barat dengan Balaraja Banten.

Rute tersebut merupakan bagian dari pembangunan MRT Jakarta Timur–Barat, yakni Cikarang–Balaraja.

Pembangunan MRT Timur–Barat ini terbagi dalam dua fase dan empat tahap, dengan target penyelesaian hingga 2032.

Pembangunan pertama akan dimulai tahun depan, meliputi rute Tomang–Medan Satria.

Detail Rencana Jalur dan Stasiun MRT

Rencana pembangunan MRT Lintas Timur–Barat memiliki total panjang lebih dari 80 km, dengan sejumlah stasiun strategis.

Berikut rinciannya:

– MRT Lintas Timur-Barat Fase I sepanjang 33,76 Km

Tahap I (24,5 km): Tomang, Grogol, Roxy, Petojo, Cideng, Thamrin, Kebon Sirih, Kwitang, Senen, Galur, Cempaka Baru, Sumur Batu, Pakulonan Barat, Pakulonan Timur, Perintis, Pulogadung, Penggilingan, Cakung Barat, Pulo Gebang, Ujung Menteng.

Tahap II (9,2 km): Kembangan, Batu Mulia, Teknologi, Kebon Jeruk, Tanjung Duren, Arjuna Selatan.

– MRT Lintas Timur-Barat Fase II sepanjang 50,3 Km

Tahap I Lintas Barat (Banten) sepanjang 29,9 km: Balaraja, Cibadak, Pasir Gadung, Otonom, Bunder, Kadu, Bencongan, Danau Ranau, Kelapa Dua, Kebon Nanas, Panunggangan, Kunciran, Hasyim Asy’ari, Karang Tengah.

Tahap II Lintas Timur (Bekasi) sepanjang 20,43 km: Medan Satria, Kaliabang, Harapan Baru, Karang Satria, Sumber Jaya, Wanajaya, Cibitung, Cikarang.

Dengan struktur pembangunan yang detail ini, jalur MRT Tangerang dan Tangsel diproyeksikan menjadi salah satu sistem transportasi massal paling modern di Indonesia.

Harapan Besar Bagi Masyarakat Tangerang dan Tangsel

Pembangunan MRT diharapkan mampu mengurai kemacetan parah yang sudah menjadi masalah kronis di Tangerang dan Tangsel.

Dengan dukungan pemerintah pusat dan daerah, proyek ini digadang-gadang menjadi solusi nyata transportasi massal berkelanjutan.

Tidak hanya itu, kehadiran MRT juga diyakini akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi di wilayah sekitar jalur.

Kemudian, mendorong mobilitas masyarakat, sekaligus meningkatkan kualitas hidup warga Jabodetabek.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *