Mulai 15 Juli 2025, Bulog Salurkan Bantuan Pangan untuk KPM di Cirebon, Majalengka, Kuningan, dan Kota Cirebon
adainfo.id – Pemerintah resmi kembali menyalurkan bantuan pangan nasional berupa beras kepada masyarakat, khususnya Keluarga Penerima Manfaat (KPM), mulai Senin, 15 Juli 2025.
Setiap KPM berhak menerima bantuan sebesar 10 kilogram beras per bulan untuk alokasi bulan Juni dan Juli, sebagai bagian dari upaya meringankan beban ekonomi masyarakat.
Kepala Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon, Ramaijon Purba, menyatakan bahwa seluruh sistem dan logistik untuk program ini telah disiapkan dengan matang.
Ia memastikan bahwa penyaluran akan dilakukan serentak di empat wilayah kerja Bulog Cirebon: Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Majalengka, dan Kabupaten Kuningan.
“Penyaluran sudah dimulai sejak Senin (15/7/2025), setelah seluruh elemen pendukung logistik dan administrasi dinyatakan siap,” ujar Ramaijon saat ditemui di Gudang Bulog, Jumat (18/7/2025).
Distribusi Masif, Target 98 Ribu Ton Beras
Ramaijon mengungkapkan bahwa jumlah beras yang disiapkan untuk distribusi selama dua bulan mencapai sekitar 98 ribu ton.
Program ini ditujukan untuk menjangkau lebih dari 497.000 KPM yang tersebar di empat wilayah administratif.
Adapun rincian jumlah KPM penerima bantuan di masing-masing daerah antara lain
- Kota Cirebon: 27.000 KPM
- Kabupaten Cirebon: 220.000 KPM
- Kabupaten Majalengka: 140.000 KPM
- Kabupaten Kuningan: 110.000 KPM
“Untuk wilayah kerja kami, baik dari sisi stok maupun distribusi, tidak ada kendala. Insya Allah mulai hari Senin penyaluran dapat dilakukan serentak,” tambahnya.
Kualitas Beras Terjamin, Sumber dari CPP
Beras yang disalurkan merupakan bagian dari Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) jenis medium hasil pengadaan tahun 2024.
Menurut Ramaijon, beras tersebut telah melewati proses pengecekan mutu secara menyeluruh.
“Beras yang kami salurkan sudah kami pastikan kualitasnya bagus dan layak dikonsumsi. Tidak ada masalah dengan kualitas,” katanya tegas.
Program ini dijalankan oleh Perum Bulog sebagai pelaksana penyaluran, dengan daftar KPM yang telah ditetapkan secara resmi oleh Kementerian Sosial berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Dengan begitu, sasaran distribusi dipastikan tepat dan sesuai dengan data pemerintah pusat.
Koordinasi Multipihak, Distribusi Ditargetkan Tuntas Juli
Untuk mendukung kelancaran distribusi, Bulog Cirebon melakukan koordinasi intensif dengan sejumlah pihak, mulai dari pemerintah daerah, perangkat desa, hingga aparat TNI/Polri.
“Kami mohon dukungan dari semua pihak agar program ini berjalan lancar dan bisa meringankan beban masyarakat,” imbau Ramaijon.
Penyaluran bantuan ini ditargetkan rampung paling lambat pada akhir Juli 2025. Pihak Bulog berharap keterlibatan aktif seluruh stakeholder dapat mempercepat proses distribusi dan menghindari kendala teknis di lapangan.
Bantah Isu Beras Oplosan
Ramaijon juga menanggapi isu liar yang sempat beredar terkait dugaan beras oplosan yang dikaitkan dengan Bulog.
Ia menegaskan bahwa Bulog tidak terlibat dan tidak akan pernah mendukung praktik manipulasi beras.
“Kalau memang ada, itu patut dipertanyakan kepada oknum pengusaha beras yang memiliki mesin penggilingan padi. Bulog tidak pernah melakukan hal semacam itu. Fokus kami hanya pada program resmi dari pemerintah,” katanya.
Menurutnya, isu tersebut hanya akan menurunkan kepercayaan publik terhadap program pemerintah yang sudah terbukti membantu masyarakat selama ini.
Ia pun meminta masyarakat untuk tetap percaya pada kualitas dan integritas program bantuan pangan nasional.
Dengan sistem yang semakin transparan dan didukung data resmi dari pemerintah pusat, distribusi bantuan pangan diharapkan dapat menjadi solusi nyata atas tantangan ketahanan pangan masyarakat di tengah tekanan ekonomi.