Oktober 2025: Inflasi Depok Didominasi Emas dan Kenaikan Harga Pangan
adainfo.id – Kota Depok kembali mencatat tekanan inflasi pada Oktober 2025. Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Depok melaporkan bahwa inflasi pada periode tersebut mencapai 0,47 persen secara month to month (m-to-m).
Kenaikan ini dipengaruhi oleh lonjakan harga beberapa komoditas penting yang secara luas digunakan masyarakat.
Kepala BPS Kota Depok, Agus Marzuki, menjelaskan bahwa kelompok komoditas perhiasan emas menjadi penyumbang terbesar inflasi bulan ini.
“Komoditas penyumbang inflasi tertinggi ialah emas sebagai penyumbang terbesar dengan andil 0,26 persen, diikuti cabai merah sebesar 0,06 persen, telur ayam ras sebesar 0,05 persen, daging ayam ras 0,03 persen, serta akademi perguruan tinggi sebesar 0,03 persen,” katanya dikutip Jumat (14/11/2025).
Sorotan Tajam ke Harga Emas: Mengapa Berpengaruh Besar pada IHK?
Naiknya harga emas perhiasan bukan hanya fenomena lokal, tetapi berkaitan erat dengan dinamika pasar global.
Harga emas dunia pada Oktober 2025 mengalami kenaikan seiring ketidakpastian ekonomi global, fluktuasi nilai mata uang.
Kemudian meningkatnya minat masyarakat terhadap aset lindung nilai (safe haven).
Lonjakan harga emas global tersebut langsung berdampak pada pasar lokal, termasuk Kota Depok, sehingga andil inflasinya menjadi signifikan.
Kenaikan harga emas berdampak langsung karena komoditas ini masuk dalam kelompok perhiasan, jam tangan, dan kebutuhan pribadi, yang menjadi salah satu komponen dalam penghitungan IHK.
Lonjakan Cabai Merah: Cuaca Ekstrem Tekan Pasokan
Selain emas, harga cabai merah juga mengalami kenaikan cukup tinggi.
BPS menyoroti bahwa cuaca ekstrem, termasuk hujan yang terlalu intens berdampak pada terganggunya pasokan dari daerah penghasil.
Situasi ini menyebabkan fluktuasi harga di pasar tradisional hingga pasar modern.
Kenaikan harga cabai merah dipicu karena cuaca ekstrem yang memicu pasokan dari daerah.
Fenomena kenaikan harga cabai merah sebenarnya bukan hal baru.
Dalam beberapa tahun terakhir, komoditas ini kerap menjadi pemicu inflasi karena sangat sensitif terhadap perubahan cuaca dan rantai distribusi.
Telur Ayam Ras dan Daging Ayam Ras Ikut Merangkak Naik
Kenaikan harga telur ayam ras dan daging ayam ras juga memberi kontribusi cukup besar terhadap inflasi Oktober 2025.
Menurut BPS, kenaikan harga pakan ayam menjadi faktor utama pendorong naiknya harga telur dan daging di pasaran.
“Sedangkan harga telur tergolong naik karena naiknya harga pakan ayam dan ketergantungan pada distribusi dari daerah penghasil,” paparnya.
Situasi ini diperparah oleh adanya ketergantungan suplai yang cukup tinggi dari luar daerah.
Sehingga perubahan kecil pada biaya produksi di daerah pemasok dapat langsung berdampak pada harga.
Kombinasi Tekanan Harga dari Pangan hingga Emas Menguat di Depok
Agus menerangkan bahwa kenaikan harga beberapa komoditas ini terjadi secara bersamaan.
Sehingga memperkuat tekanan inflasi baik di pasar tradisional maupun modern.
“Kombinasi faktor-faktor tersebut menimbulkan tekanan inflasi baik di pasar tradisional maupun pasar modern,” tukasnya.
Dengan kenaikan komoditas emas sebagai faktor dominan, disusul pangan volatil seperti cabai dan telur, Kota Depok menghadapi tren inflasi yang cukup kompleks.
Oleh karena itu, inflasi Kota Depok pada Oktober 2025 menunjukkan bahwa tekanan harga masih dipengaruhi oleh dinamika global seperti harga emas dunia, hingga kondisi lokal seperti cuaca ekstrem dan masalah distribusi pangan.
Meski demikian, angka inflasi masih dalam batas wajar. Ke depan, diperlukan koordinasi antardaerah dan penguatan distribusi pangan untuk memastikan stabilitas harga tetap terjaga.











