Operasi Gabungan Sasar Angkot Ngetem di Citayam, 20 Kendaraan Ditindak

ARY
Petugas gabungan Dishub Kota Depok dan Satlantas Polres Metro Depok saat menindak angkot ngetem yang kerap kali menimbulkan kemacetan di kawasan Stasiun Citayam, Rabu (10/12/25). (Foto: Istimewa)

adainfo.id – Penertiban terhadap angkutan kota (angkot) yang kerap berhenti sembarangan atau ngetem di kawasan Stasiun Citayam kembali dilakukan pada Rabu (10/12/2025).

Hal itu ditunjukkan dengan menyasar trayek dan titik-titik rawan pelanggaran yang selama ini dikeluhkan masyarakat.

Kepala Bidang Bimbingan Keselamatan dan Ketertiban Dishub Kota Depok, Ari Manggala, menyatakan bahwa penertiban dilaksanakan secara gabungan bersama personel Satlantas Polres Metro Depok.

Langkah tersebut diambil setelah kemacetan di Jalan Raya Citayam semakin tak terkendali, terutama pada jam berangkat kerja dan pulang aktivitas warga.

Dalam operasi itu, angkot trayek D05 yang melayani rute Citayam–Terminal Depok menjadi objek pemeriksaan.

“Kita penindakan di trayek D05 rute Citayam–Terminal Depok, untuk meningkatkan keselamatan, kelayakan kendaraan, dan perizinan administrasi angkutan umum,” ujar Ari kepada wartawan, Rabu (10/12/2025).

Hasilnya, 15 kendaraan diberikan teguran, sementara 5 angkot lainnya masuk proses pemberkasan lantaran melanggar aturan uji kir, izin trayek, hingga kartu pengawasan kendaraan.

Penertiban Angkot Rusak Berlanjut Setelah Operasi Lilin

Selain menindak angkot ngetem, Dishub juga menyasar kendaraan tidak layak jalan atau “angkot kaleng kerupuk” yang banyak beroperasi di Kota Depok.

“Karena ini akhir tahun, kita nanti kan konsentrasi dulu ke Operasi Lilin. Mungkin (penindakan angkot kaleng kerupuk) akan kita lanjutkan tahun depan. Tapi kaitan dengan kemacetan Citayam, kita terus menerus,” beber Ari.

Untuk mengatasi kepadatan kendaraan di kawasan Citayam, Dishub mengerahkan 8 personel, dibantu petugas kepolisian dan Tim Reaksi Cepat (TRC).

Sehingga total ada 15 petugas yang berjaga dalam dua shift yang dimulai pagi hingga pukul 21.00 WIB malam.

Mereka ditempatkan di titik-titik paling rawan, yakni area pintu keluar Stasiun Citayam hingga perlintasan kereta, lokasi yang sering menjadi penyebab kemacetan panjang.

Kepadatan Jalur Kereta Ikut Berkontribusi pada Kemacetan

Selain perilaku angkot yang kerap ngetem, arus lalu lintas di Citayam semakin padat karena frekuensi perjalanan KRL Commuter Line Jakarta–Bogor yang sangat tinggi.

Headway kurang dari lima menit membuat kendaraan sering tertahan di pintu perlintasan.

“Iya, pertama headway kereta api itu kita ketahui dua arah, utara–selatan kurang dari 5 menit. Lalu kaitannya dengan kendaraan yang berhenti,” jelas Ari.

Namun ia menegaskan, perilaku angkot tetap menjadi faktor utama penyumbang kemacetan.

Itu karena banyak pengemudi berhenti tepat di depan pintu masuk stasiun, bukan pada tempatnya.

“Artinya penumpang harapannya naik dan turun pada celukan di Stasiun Citayam. Jadi jangan langsung di depan akses pintu stasiun,” ungkap Ari.

Polisi Tegaskan Penertiban Dilakukan Secara Rutin

Sementara itu, Wakasat Lantas Polres Metro Depok, Kompol Yayat, menegaskan bahwa operasi ini bukan kegiatan tunggal.

Melainkan upaya berkelanjutan untuk menormalkan kembali alur lalu lintas di kawasan tersebut.

“Tentu saja kegiatan ini guna menjaga kelancaran arus lalu lintas dan menciptakan kenyamanan bagi masyarakat pengguna jalan di kawasan Stasiun Citayam,” terang Kompol Yayat.

Dengan kombinasi pengawasan ketat, penertiban rutin, dan evaluasi trayek angkot, Dishub bersama kepolisian berharap kondisi lalu lintas di Stasiun Citayam dapat berangsur tertib dan lancar.

Kawasan tersebut merupakan salah satu simpul mobilitas terbesar di selatan Depok.

Sehingga pembenahan berkelanjutan dinilai penting untuk menjamin kenyamanan dan keselamatan masyarakat.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *