Pemdes Citemu Bangun SPAL Sepanjang 65 Meter

KIM

adainfo.id – Upaya nyata untuk mengantisipasi banjir dan menjaga kualitas lingkungan hidup terus digulirkan oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Citemu, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah dengan membangun Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) di kawasan rawan genangan air, tepatnya di Blok Kongsi Lor.

Pembangunan SPAL sepanjang 65 meter ini menjadi solusi jangka menengah untuk persoalan banjir musiman yang selama ini menghantui warga desa. Pekerjaan proyek ini menggunakan anggaran yang bersumber dari Dana Desa Tahun Anggaran 2025.

Infrastruktur Air Limbah Diperluas, Cegah Banjir Musiman

Kasi Kesejahteraan Desa Citemu, Abdul Halim, menyampaikan bahwa proyek SPAL tersebut memang didesain secara khusus untuk menjawab kebutuhan warga terhadap infrastruktur drainase yang memadai.

“Panjang SPAL ini 65 meter dengan lebar bervariasi, yaitu antara 40 hingga 50 cm. Lokasinya dibangun di Blok Kongsi Lor karena wilayah itu paling sering terdampak banjir saat musim hujan,” jelas Abdul Halim, Senin (26/5/2025).

Ia menambahkan, SPAL ini tidak hanya berfungsi sebagai saluran pembuangan air limbah rumah tangga, tetapi juga sebagai sarana penting untuk memperlancar aliran air hujan, sehingga tidak terjadi genangan yang dapat memicu banjir.

Dana Desa Dimanfaatkan Sesuai Prioritas Pembangunan

Anggaran pembangunan SPAL berasal dari alokasi Dana Desa, yang sesuai dengan ketentuan Permendesa tentang prioritas penggunaan dana desa untuk pembangunan infrastruktur dasar dan penguatan layanan publik di tingkat desa.

“Kami memastikan penggunaan dana desa tepat sasaran, dan pembangunan SPAL ini merupakan aspirasi warga yang memang sudah lama diusulkan,” kata Abdul Halim.

Langkah ini juga sejalan dengan arahan pemerintah pusat untuk mengedepankan pembangunan partisipatif yang responsif terhadap kebutuhan warga desa, termasuk sektor sanitasi dan pengelolaan air limbah.

Warga Apresiasi Pemdes, Harapkan Lingkungan Lebih Sehat

Respon positif datang dari warga setempat. Salah satu tokoh warga Blok Kongsi Lor, Rino, mengungkapkan rasa terima kasih kepada pemerintah desa yang telah membangun SPAL. Ia berharap pembangunan ini bisa membawa perubahan signifikan bagi kehidupan warga.

“Terima kasih kepada pemerintah desa yang sudah membangun SPAL. Kami berharap, ke depan tidak ada lagi banjir seperti tahun-tahun sebelumnya. Semoga lingkungan kami lebih bersih dan sehat,” ujarnya.

Rino juga menyebutkan bahwa sebelumnya, banyak rumah warga tergenang air jika hujan deras mengguyur selama berjam-jam. Hal ini membuat banyak warga harus membersihkan rumah berulang kali dan berisiko mengalami gangguan kesehatan akibat air limbah yang meluber.

Peningkatan Kualitas Hidup Lewat Infrastruktur Dasar

Pembangunan SPAL menjadi bukti bahwa investasi di sektor infrastruktur sanitasi berbanding lurus dengan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Dengan adanya saluran air limbah yang tertata, risiko penyebaran penyakit akibat lingkungan kotor seperti diare, DBD, dan infeksi kulit dapat ditekan.

“Sanitasi yang baik adalah fondasi dari desa sehat. Maka, pembangunan SPAL ini kami harapkan menjadi awal dari sistem pengelolaan lingkungan yang lebih baik,” ujar Abdul Halim.

Lebih lanjut, Halim menyampaikan bahwa Pemdes Citemu akan terus mengidentifikasi titik-titik rawan genangan lainnya, dan akan memprioritaskan pembangunan lanjutan SPAL di tahun anggaran berikutnya.

Langkah Awal Menuju Desa Tangguh Bencana dan Lingkungan

Pembangunan SPAL juga menjadi bagian dari program desa tangguh bencana, karena sistem drainase yang baik akan memperkuat daya tahan desa terhadap banjir dan potensi krisis sanitasi saat musim hujan.

Dengan pendekatan berbasis kebutuhan lokal dan melibatkan warga sejak tahap perencanaan, proyek tersebut mampu membangun kesadaran warga untuk menjaga kebersihan lingkungan secara kolektif.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *