Pemdes Rawaurip Perkuat Layanan Posyandu

KIM
Ketua PKK Desa Rawaurip, Nur Irmayawaty, saat memantau tumbuh kembang balita di kegiatan Posyandu ILP, Selasa (7/10/2025) (foto: adainfo.id)

adainfo.id – Pemerintah Desa (Pemdes) Rawaurip, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, terus menunjukkan komitmen kuat dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Melalui kerja sama erat dengan Puskesmas Pangenan, Pemdes Rawaurip secara rutin menggelar kegiatan Posyandu Integrasi Layanan Primer (ILP) sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat di tingkat desa.

Program ini bukan sekadar rutinitas, tetapi menjadi salah satu wujud nyata perhatian pemerintah desa terhadap kesehatan warganya, terutama kelompok rentan seperti balita, ibu hamil, remaja, dan lansia.

Dengan pelaksanaan Posyandu ILP yang terjadwal setiap bulan, masyarakat dapat mengakses layanan kesehatan dasar dengan mudah, cepat, dan terintegrasi.

Posyandu ILP, Layanan Kesehatan Terpadu untuk Semua Usia

Ketua TP PKK Desa Rawaurip, Nur Irmayawaty, menjelaskan bahwa pelaksanaan Posyandu ILP bertujuan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan warga desa melalui pelayanan yang menyeluruh.

Ia menyebut, kegiatan ini menjadi sarana penting dalam upaya promotif dan preventif kesehatan di tingkat desa.

“Posyandu ILP ini memberikan banyak manfaat bagi warga, mulai dari pemeriksaan kesehatan rutin, imunisasi bagi bayi dan anak-anak, konsultasi gizi, hingga penyuluhan kesehatan bagi ibu hamil dan lansia,” ujar Nur Irmayawaty, Selasa (7/10/2025).

Di Desa Rawaurip, terdapat sekitar 860 anak balita, dengan 365 anak aktif mengikuti kegiatan ILP secara rutin, sementara sisanya terlayani di posyandu lingkungan masing-masing.

Selain itu, 150 warga lansia, 200 remaja, dan 60 ibu hamil juga menjadi peserta aktif yang menerima layanan Posyandu ILP setiap bulannya.

Program ini tidak hanya sekadar memberikan pelayanan kesehatan dasar, tetapi juga menjadi ruang edukatif bagi masyarakat agar lebih sadar pentingnya menjaga kesehatan sejak dini.

Komitmen Tekan Angka Stunting di Cirebon

Salah satu fokus utama Pemdes Rawaurip adalah menekan angka stunting di wilayahnya.

Pemerintah desa bersama PKK dan Puskesmas Pangenan terus menjalankan program terpadu yang menyasar langsung pada akar permasalahan gizi dan tumbuh kembang anak.

Program tersebut mencakup pemberian makanan tambahan bergizi, pemantauan rutin tumbuh kembang balita, serta edukasi intensif kepada orang tua mengenai pentingnya gizi seimbang dan pola asuh yang baik.

Nur Irmayawaty menegaskan, walaupun saat ini masih terdapat 25 kasus stunting di tahun 2025, pihaknya tidak akan berhenti berupaya.

“Kami tidak tinggal diam. Bersama Puskesmas dan pihak terkait, kami terus berupaya menekan angka stunting melalui berbagai program kesehatan yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat,” ujarnya tegas.

Selain itu, Pemdes juga gencar melakukan sosialisasi kepada ibu hamil mengenai pentingnya pemeriksaan kehamilan secara berkala dan konsumsi zat gizi mikro seperti zat besi dan asam folat.

Upaya ini diharapkan dapat mencegah terjadinya kelahiran bayi dengan risiko stunting sejak dalam kandungan.

Dukungan Penuh dari Puskesmas dan Kader Kesehatan

Keberhasilan Posyandu ILP di Desa Rawaurip tidak lepas dari dukungan tenaga medis dan kader kesehatan.

Puskesmas Pangenan menugaskan petugas secara bergiliran untuk memberikan pelayanan pemeriksaan kesehatan dasar, imunisasi, dan penyuluhan gizi di setiap kegiatan Posyandu.

Kader-kader posyandu berperan penting sebagai jembatan antara masyarakat dan tenaga kesehatan.

Mereka aktif mengajak warga hadir ke Posyandu, mendata peserta, serta membantu pelaksanaan kegiatan lapangan agar berjalan tertib dan lancar.

“Kader posyandu adalah ujung tombak kegiatan di lapangan. Mereka sangat berperan dalam memastikan seluruh warga mendapatkan pelayanan yang dibutuhkan,” tambah Nur Irmayawaty.

Sinergi Pemerintah dan Masyarakat

Kegiatan Posyandu Integrasi Layanan Primer Desa Rawaurip menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara pemerintah desa, tenaga kesehatan, dan masyarakat dapat melahirkan sistem pelayanan kesehatan yang efektif di tingkat lokal.

Melalui pendekatan partisipatif dan gotong royong, Pemdes Rawaurip membangun kesadaran bersama bahwa kesehatan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga menjadi tanggung jawab seluruh elemen masyarakat.

Pemerintah desa terus berupaya memperkuat program kesehatan melalui penyediaan sarana penunjang seperti alat ukur kesehatan, timbangan digital, alat cek tekanan darah, serta penyuluhan berkala yang digelar di balai desa.

Dengan dukungan lintas sektor, mulai dari PKK, kader kesehatan, hingga lembaga pendidikan, Pemdes Rawaurip menargetkan peningkatan kualitas kesehatan warga sekaligus menekan angka stunting hingga mencapai nol kasus pada tahun 2027.

Harapan Menuju Desa Sehat dan Mandiri

Upaya berkelanjutan yang dilakukan Pemdes Rawaurip menjadi inspirasi bagi desa lain di Kabupaten Cirebon.

Model layanan terpadu seperti Posyandu ILP terbukti efektif meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan dasar, sekaligus memperkuat ketahanan kesehatan desa.

Kepala Desa Rawaurip juga menegaskan bahwa komitmen ini tidak akan berhenti pada satu program saja, melainkan akan terus dikembangkan agar masyarakat semakin mandiri dalam menjaga kesehatannya.

“Harapan kami, masyarakat Desa Rawaurip dapat hidup lebih sehat, produktif, dan bebas dari stunting. Ini adalah bagian dari visi kami untuk menjadikan desa ini sebagai desa sehat dan mandiri,” ujarnya.

Dengan langkah konsisten dan kolaboratif, Desa Rawaurip kini menjadi salah satu contoh terbaik penerapan Posyandu Integrasi Layanan Primer di Kabupaten Cirebon, sekaligus menjadi bukti bahwa kerja nyata di tingkat desa mampu membawa perubahan besar bagi kesejahteraan masyarakat.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *