Pemdes Waled Asem Optimalkan Banprov 2025 untuk Perbaikan Jalan

KIM
Proses peninggian badan jalan di Desa Waled Asem dari anggaran Banprov 2025. (Foto: adainfo.id)

adainfo.id – Pemerintah Desa (Pemdes) Waled Asem, Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon, terus berupaya memaksimalkan setiap potensi anggaran yang tersedia untuk menjawab kebutuhan pembangunan di tengah keterbatasan Dana Desa (DD) yang diterima.

Pada tahun anggaran 2025, desa setempat mendapatkan kucuran Bantuan Provinsi (Banprov) yang dialokasikan secara khusus untuk peningkatan jalan lingkungan.

Kuwu Waled Asem, Yanto, mengatakan bahwa anggaran Banprov tersebut difokuskan pada perbaikan jalan lingkungan di Dusun Balong dengan panjang 268 meter dan lebar tiga meter.

Saat ini, proses pekerjaan sedang berada pada tahap peninggian badan jalan sebelum nantinya dilanjutkan dengan pengaspalan menggunakan hotmix.

Ia menjelaskan bahwa pemanfaatan anggaran Banprov menjadi salah satu strategi Pemdes dalam memastikan pembangunan tetap berjalan meski Dana Desa yang diterima berada jauh di bawah kebutuhan infrastruktur desa.

“Upaya ini merupakan bentuk komitmen Pemdes dalam mengoptimalkan anggaran yang ada, meski Dana Desa yang kami terima terbatas,” ujar Yanto, Senin (24/11/2025).

Dana Desa Terbatas

Yanto mengungkapkan bahwa keterbatasan Dana Desa menjadi salah satu hambatan utama dalam percepatan pembangunan infrastruktur, terutama jalan desa yang menjadi akses vital warga.

Besaran Dana Desa yang diterima Waled Asem tercatat berada di bawah Rp1 miliar, sehingga ruang fiskal desa dalam membiayai pembangunan fisik sangat terbatas.

Menurutnya, kondisi ini membuat anggaran lebih banyak terserap pada program pemberdayaan masyarakat, sementara perbaikan infrastruktur terpaksa dilakukan secara bertahap.

“Percepatan pemerataan pembangunan infrastruktur tidak dapat berjalan maksimal karena tidak ditunjang oleh anggaran yang memadai,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa sekitar 50 persen jalan di Desa Waled Asem masih membutuhkan perbaikan, mulai dari penguatan badan jalan, peningkatan kualitas permukaan, hingga pengaspalan.

Dengan cakupan wilayah yang luas dan tingkat kerusakan yang cukup signifikan, Pemdes harus menentukan skala prioritas secara ketat.

“Masih banyak jalan yang membutuhkan perbaikan, namun kami tetap berupaya semaksimal mungkin sesuai anggaran yang tersedia,” ujarnya.

Pembangunan Bertahap Jadi Pilihan Realistis

Dalam beberapa tahun terakhir, Waled Asem terus melakukan pembangunan secara bertahap.

Setiap tahun, Pemdes mengalokasikan sebagian dana untuk peningkatan jalan, meski tidak selalu bisa menyelesaikan seluruh kebutuhan infrastruktur dalam satu periode anggaran.

Pembangunan secara bertahap dinilai sebagai pilihan yang paling realistis di tengah kondisi fiskal desa yang terbatas.

Yanto menjelaskan bahwa model pembangunan secara parsial memberikan kesempatan bagi desa untuk tetap mempertahankan progres, meski lambat, tanpa melanggar ketentuan penggunaan anggaran desa.

Ia mengatakan bahwa masyarakat sudah memahami kondisi tersebut, dan Pemdes berkomitmen memberikan transparansi terkait penggunaan anggaran agar warga mengetahui peta prioritas pembangunan desa.

“Kami selalu sampaikan kepada masyarakat bahwa pembangunan dilakukan bertahap sesuai kemampuan anggaran. Yang terpenting, progres tetap berjalan dan kebutuhan masyarakat tetap menjadi prioritas,” katanya.

Banprov Diharapkan Percepat Perbaikan Jalan Desa

Di tengah berbagai tantangan tersebut, program Banprov 2025 memberikan harapan baru bagi masyarakat Waled Asem.

Dukungan anggaran tambahan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat tersebut diharapkan dapat mempercepat proses perbaikan jalan lingkungan sebagai salah satu kebutuhan paling mendesak.

Pemdes menilai bahwa keberadaan Banprov mampu menutup sebagian kekurangan anggaran yang selama ini membatasi ruang gerak pembangunan.

Dengan dana tersebut, jalan di Dusun Balong menjadi prioritas karena kondisi kerusakan yang cukup mengganggu aktivitas warga, terutama akses menuju area pertanian dan pemukiman.

Peningkatan kualitas jalan diharapkan dapat meningkatkan kelancaran mobilitas masyarakat, memperkuat aktivitas ekonomi desa, dan memudahkan warga dalam mengakses fasilitas umum, terutama sekolah, pasar, dan layanan kesehatan.

“Banprov ini sangat membantu dan menjadi pendukung utama pembangunan fisik desa. Kami manfaatkan sebaik mungkin agar kebutuhan masyarakat dapat segera terpenuhi,” kata Yanto.

Meski Dana Desa terbatas, Pemdes Waled Asem memastikan bahwa kebutuhan dasar masyarakat tetap menjadi fokus utama.

Prioritas anggaran diarahkan pada pembangunan infrastruktur yang memiliki dampak langsung terhadap kesejahteraan warga, terutama perbaikan jalan desa yang merupakan komponen vital dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Ke depan, Pemdes akan terus mengupayakan akses pendanaan tambahan baik melalui Banprov, bantuan kabupaten, maupun program lainnya agar pemerataan pembangunan dapat dipercepat.

Pemdes juga mendorong partisipasi masyarakat dalam menjaga hasil pembangunan agar tetap awet dan berfungsi optimal dalam jangka panjang.

Dengan komitmen tersebut, Pemdes berharap setiap kilometer jalan yang dibangun atau diperbaiki dapat menjadi bagian dari transformasi Waled Asem menuju desa yang lebih maju, tertata, dan berdaya saing.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *