Pemerintah Resmi Berlakukan Diskon Transportasi
adainfo.id – Pemerintah Indonesia kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi nasional di tengah tantangan global. Dalam Rapat Terbatas yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto pada 2 Juni 2025, pemerintah memutuskan untuk meluncurkan lima paket stimulus kebijakan guna menjaga momentum pertumbuhan ekonomi triwulan II tetap berada di kisaran 5%.
Salah satu dari paket kebijakan tersebut adalah Diskon Transportasi, yang mencakup insentif PPN Ditanggung Pemerintah (DTP) sebesar 6% untuk pembelian tiket pesawat kelas ekonomi domestik. Kebijakan ini resmi tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 36 Tahun 2025 yang diterbitkan pada 4 Juni 2025.
“Pemberian insentif ini merupakan tindak lanjut arahan Presiden dan hasil koordinasi lintas kementerian guna memperkuat stabilitas ekonomi nasional,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam keterangan persnya, Selasa (10/06/2025)
Harga Tiket Lebih Murah, Mobilitas Masyarakat Didorong Naik
Melalui kebijakan ini, masyarakat hanya akan membayar PPN 5% dari yang seharusnya 11%, karena 6%-nya ditanggung oleh pemerintah. Artinya, harga tiket pesawat kelas ekonomi domestik akan lebih terjangkau selama masa pemberlakuan kebijakan.
Periode berlakunya insentif PPN ini adalah sebagai berikut:
-
Periode pembelian tiket: 5 Juni – 31 Juli 2025
-
Periode penerbangan: 5 Juni – 31 Juli 2025
Kebijakan ini mendapat dukungan penuh dari berbagai kementerian, termasuk Kementerian Keuangan, Kementerian Perhubungan, Kementerian Sosial, dan Badan Pusat Statistik (BPS), yang juga hadir dalam konferensi pers lanjutan Ratas.
Anggaran Rp430 Miliar Dialokasikan, Sektor Transportasi dan Pariwisata Diuntungkan
Pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp430 miliar untuk mendukung insentif ini. Diharapkan, kebijakan ini tidak hanya meringankan beban masyarakat yang ingin bepergian, tetapi juga menghidupkan kembali sektor transportasi dan pariwisata domestik.
“Kebijakan ini adalah bagian dari strategi fiskal yang berdampak langsung kepada masyarakat dan pelaku usaha transportasi udara,” ungkap Menteri Keuangan saat menjelaskan teknis pelaksanaan insentif.
Kenaikan mobilitas selama Juni–Juli juga sejalan dengan masa liburan sekolah, cuti bersama Iduladha, dan agenda wisata nasional. Sektor penerbangan yang sempat tertekan akibat fluktuasi harga avtur dan inflasi logistik, kini mendapat angin segar untuk rebound.
Paket Kebijakan Lainnya: Dari Subsidi Hingga Penebalan Bansos
Selain diskon transportasi, dalam paket stimulus ekonomi 2025, pemerintah juga meluncurkan empat kebijakan lain:
-
Diskon Tarif Tol – Mendorong mobilitas darat saat arus liburan.
-
Penebalan Bantuan Sosial – Meningkatkan daya beli masyarakat penerima bansos.
-
Bantuan Subsidi Upah (BSU) – Ditujukan kepada pekerja berpenghasilan rendah.
-
Perpanjangan Diskon Iuran JKK (Jaminan Kecelakaan Kerja) – Untuk mendukung sektor tenaga kerja informal dan UMKM.
Kelima kebijakan tersebut diharapkan dapat memberikan dampak langsung terhadap tingkat konsumsi rumah tangga, yang masih menjadi komponen utama penggerak PDB Indonesia.
Langkah Responsif untuk Jaga Momentum Pertumbuhan
Langkah pemerintah ini dinilai sebagai respon cepat dan adaptif terhadap kondisi ekonomi global dan domestik. Pasar global yang masih penuh ketidakpastian akibat geopolitik dan penyesuaian suku bunga oleh bank sentral dunia, menjadi latar belakang pentingnya menjaga konsumsi dan aktivitas ekonomi dalam negeri.
“Kami ingin memastikan bahwa ekonomi Indonesia tetap tumbuh sehat dan inklusif. Dengan kebijakan ini, rakyat bisa lebih leluasa bergerak, berbelanja, dan menikmati hasil pembangunan,” tegas Airlangga.
Sinyal Positif untuk Dunia Usaha dan Masyarakat
Bagi dunia usaha, khususnya sektor pariwisata, transportasi, dan perhotelan, kebijakan ini adalah sinyal positif. Diskon harga tiket dapat meningkatkan volume penumpang, mempercepat pemulihan bisnis, dan membuka kembali lapangan kerja yang sebelumnya tertekan pandemi dan dampak ekonomi global.
Bagi masyarakat, ini adalah kebijakan yang terasa langsung di kantong. Mengingat harga tiket pesawat sempat melonjak dalam beberapa waktu terakhir, insentif ini akan memberikan ruang lebih bagi masyarakat menengah untuk bepergian dengan anggaran lebih ringan.
Melalui stimulus fiskal yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat, pemerintah berusaha menjaga momentum ekonomi agar tetap pada jalur pertumbuhan yang berkelanjutan. Diskon PPN tiket pesawat ini bukan hanya insentif ekonomi, tapi juga bentuk nyata kepedulian negara kepada rakyat.
Dengan sinergi lintas sektor dan dukungan masyarakat, Indonesia diharapkan mampu menavigasi tantangan global dan memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi tetap inklusif dan berkeadilan.