Pemkab Cirebon Dorong Pertanian Organik, Wakil Ketua DPRD Cirebon Salurkan Pupuk Hayati Cair

KIM
Hasan Basori memberikan bantuan Pupuk Hayati Cair (PHC) kepada kelompok tani Curug Wetan, Susukanlebak, Kabupaten Cirebon, sebagai langkah mendukung pertanian organik dan pengurangan pupuk kimia, Selasa (02/09/25) (foto: adainfo.id)

adainfo.id – Pemerintah terus berupaya menyelamatkan lahan pertanian agar tetap produktif dan berkelanjutan. Salah satu langkah nyata terlihat di Kabupaten Cirebon, ketika Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Hasan Basori, menyalurkan bantuan Pupuk Hayati Cair (PHC) kepada kelompok tani Desa Curug Wetan, Kecamatan Susukanlebak, Selasa (02/09/2025).

Program ini menjadi bukti keseriusan pemerintah daerah dalam mendukung pertanian organik sekaligus mengurangi ketergantungan petani pada pupuk kimia.

Hasan Basori menjelaskan, penyaluran PHC merupakan tindak lanjut dari aspirasi kelompok tani Desa Curug Wetan yang sebelumnya disampaikan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

“Pertemuan ini sudah dijadwalkan dua minggu lalu. Hari ini masyarakat bisa melihat sendiri bahwa aspirasi mereka mendapat respons. Kabupaten Cirebon memperoleh bantuan 5.000 liter PHC dari Pemprov Jabar melalui Dinas Pertanian Bidang Hortikultura, yang juga berkoordinasi dengan TPAD,” ujar Hasan.

Menurutnya, program ini sekaligus menjadi bentuk sinergi antara pemerintah provinsi, pemerintah daerah, dan legislatif dalam menjaga ketahanan pangan sekaligus keberlanjutan lahan pertanian.

Edukasi dan Pendampingan Petani

Tidak hanya sebatas menyalurkan bantuan, Hasan Basori juga menghadirkan tenaga pendamping pertanian untuk memberikan edukasi penggunaan PHC. Edukasi ini dinilai penting agar petani memahami tata cara pemakaian yang efektif dan efisien.

“Pemerintah kini fokus pada keberlanjutan lahan pertanian. Hal ini juga sejalan dengan Perda Provinsi Jawa Barat Nomor 11 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Pertanian Organik. Momentum ini kami anggap sebagai reformasi kultural pertanian yang menekankan kelestarian lahan. Pemkab Cirebon siap mendorong penuh langkah ini,” jelas Hasan.

Para petani yang hadir menyambut baik adanya edukasi ini karena memberikan pemahaman baru tentang pengelolaan lahan yang ramah lingkungan.

Salah satu keunggulan Pupuk Hayati Cair dibanding pupuk kimia adalah dari segi biaya produksi. Hasan menegaskan, penggunaan PHC jauh lebih murah dan efisien.

“Kalau pupuk kimia per hektare membutuhkan sekitar 5 kwintal dengan biaya mencapai Rp2 juta. Sementara dengan PHC cukup 5.000 ml dengan biaya di bawah Rp500 ribu. Bahkan 1.000 liter PHC bisa digunakan untuk 20 hektare,” terangnya.

Efisiensi biaya ini diharapkan dapat meningkatkan keuntungan petani sekaligus menjaga kualitas hasil pertanian agar lebih sehat.

Uji Coba PHC di Sejumlah Daerah

Sebelum disalurkan secara luas, PHC telah melalui tahap uji coba di beberapa daerah. Beberapa wilayah seperti Gunungjati, Susukanlebak, dan Karawang menjadi lokasi percontohan penggunaan pupuk hayati ini.

Hasilnya cukup menjanjikan, terutama dalam menjaga kesuburan tanah dan menekan penggunaan pupuk kimia yang berlebihan.

“Namun bukan berarti pupuk kimia tidak bagus. PHC ini lebih sebagai solusi alternatif. Sesuai amanat perda, pertanian organik harus kita dorong agar lahan bisa tetap produktif tanpa menimbulkan kerusakan ekosistem,” tegas Hasan.

Program bantuan PHC di Desa Curug Wetan menjadi momentum awal bagi petani Cirebon untuk beralih ke sistem pertanian yang lebih ramah lingkungan. Pemerintah daerah bersama DPRD berharap ke depan lebih banyak kelompok tani yang dapat menerima manfaat serupa.

Selain mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia, pertanian organik juga diyakini mampu memberikan nilai tambah secara ekonomi. Produk pertanian organik memiliki pasar tersendiri yang terus berkembang, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Hasan Basori menegaskan, langkah ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek, tetapi juga memastikan keberlanjutan pertanian Cirebon dalam jangka panjang.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *