Perubahan Iklim Harus Diantisipasi, Depok Tetap Waspada

ARY
Ilustrasi Kota Depok harus waspada terkait perubahan iklim. (Foto: Pexels/Kaique Rocha)

adainfo.id – Kondisi perubahan iklim yang semakin nyata menjadi perhatian berbagai pihak, termasuk pemerintah Kota Depok.

Meski ketersediaan air baku di Depok tergolong baik, namun tetap harus antisipasi.

Salah satu langkah nyata yakni melalui kolaborasi dari berbagai pihak.

Seperti Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah (Bappeda) Kota Depok dengan USAID IUWASH Tangguh serta konsultan terkait.

Kondisi Air Baku di Depok yang Masih Baik

Menurut Kepala Bappeda Kota Depok, Dadang Wihana, sumber air baku di Depok, khususnya yang berasal dari Sungai Ciliwung, hingga saat ini masih tergolong baik.

Air dari Sungai Ciliwung di pakai oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat setempat.

Selain itu, air tanah juga menjadi alternatif bagi masyarakat.

Namun, Dadang menggarisbawahi bahwa meskipun kualitas air baku masih terjaga, ancaman terhadap lingkungan akibat perubahan iklim harus di waspadai.

“Dalam kajian ini, penting untuk memastikan bahwa wilayah seperti Depok, yang sumber airnya masih bagus, tidak menghadapi ancaman lingkungan yang serius ke depannya,” jelasnya dalam acara Kick Off Meeting Climate Change Vulnerability Assessment di Ruang Sapa Saba, Bappeda Kota Depok.

Tantangan Air di Kota Depok

Selain Sungai Ciliwung, Kota Depok juga dilintasi oleh Sungai Pesanggrahan.

Namun, menurut Dadang, air dari Sungai Pesanggrahan tidak dapat di manfaatkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat karena adanya kendala izin dengan wilayah Jakarta.

“Kita menghadapi tantangan besar terkait Sungai Pesanggrahan. Izin penggunaannya masih tarik menarik dengan pihak Jakarta, sehingga tidak bisa di manfaatkan untuk kebutuhan dasar di Depok,” katanya.

Sebagai solusinya, Dadang mengusulkan agar potensi Sungai Ciliwung dapat di maksimalkan, misalnya dengan membangun embung.

Embung ini diharapkan mampu menjaga ketersediaan pasokan air bersih, terutama untuk mendukung kebutuhan masyarakat perkotaan yang terus meningkat.

Kajian USAID IUWASH Tangguh untuk Mengantisipasi Perubahan Iklim

Hal yang dilakukan oleh USAID IUWASH Tangguh di anggap sebagai langkah strategis untuk mengetahui kondisi riil kebutuhan air di Depok.

Selain itu juga di harapkan dapat memberikan rekomendasi konkret kepada Pemerintah Kota Depok dalam merancang kebijakan yang tepat guna menghadapi tantangan perubahan iklim.

Menurut Dadang, meskipun Depok memiliki banyak situ (danau kecil), jumlahnya yang mencapai sekitar 20 buah tidak bisa di manfaatkan sebagai sumber air bersih karena biaya pengelolaannya yang sangat tinggi.

“Kami berharap melalui kajian ini, target jangka panjang dapat tercapai, yaitu 100 persen rumah tangga di Depok mendapatkan akses layanan air minum perpipaan,” tambahnya.

Langkah Strategis Antisipasi Perubahan Iklim

Langkah antisipasi perubahan iklim di Depok tidak hanya sebatas kajian.

Pemerintah Kota Depok juga didorong untuk mengembangkan infrastruktur pengelolaan air yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

Peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga sumber daya air juga menjadi bagian penting dari upaya ini.

Peluang dan Harapan Ke Depannya

Melalui kerjasama dengan pihak-pihak seperti USAID IUWASH Tangguh, Pemkot Depok memiliki peluang besar untuk meningkatkan ketahanan air dan lingkungan.

Kajian ini di harapkan menjadi panduan bagi pemerintah dalam mencapai target Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) untuk menyediakan akses air bersih yang merata bagi seluruh masyarakat Depok.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *