Pesan Save Raja Ampat Menggema di Pentas Seni SMPN 2 Depok
adainfo.id – Dalam rangkaian acara Class Meeting SMPN 2 Depok, lima siswi kelas 7A tampil memukau membawakan komposisi tari kreasi modern yang menggambarkan semangat penyelamatan alam Indonesia, khususnya kepulauan Raja Ampat.
Tarian yang dibawakan oleh Khanza Shahira, Indonesiana Ayuningtyas Wicaksono, Queentania Sanny Putri, Fauziah Aida Utami, dan Abhinaya Risdyandra Bangun ini mendapat apresiasi tinggi dari guru, siswa, serta tamu undangan.
Kolaborasi Tarian Modern dan Tradisi: Seruan dari Generasi Muda
Dengan koreografi yang digarap Nuning Purwaningsih, kelima penari membawakan gerakan dinamis bertempo cepat.
Menggabungkan elemen modern dance dan Tari Tangan Seribu, menciptakan narasi visual tentang keseimbangan alam dan bahaya eksploitasi.
Tari berdurasi lima menit ini ditutup dengan aksi teatrikal yang menyentuh, di mana para penari membentangkan spanduk bertuliskan “Jangan Rusak Alam Indonesia – Save Raja Ampat”
#SMPN2Depok #SaveRajaAmpat.
Kampanye Lingkungan: Dari Media Sosial ke Lantai Panggung
Gerakan #SaveRajaAmpat sendiri telah menjadi sorotan luas di media sosial sebagai bagian dari kampanye pelestarian ekosistem laut.
Kepulauan Raja Ampat, yang dijuluki sebagai surga bawah laut dunia, kini tengah menghadapi ancaman serius dari aktivitas pertambangan. Termasuk tambang nikel yang dinilai membawa dampak kerusakan ekologis.
Kelima siswi ini tergerak untuk mengubah kesadaran digital menjadi pesan panggung, menyampaikan suara dari generasi muda tentang pentingnya menjaga kekayaan hayati Indonesia.
Dukungan dari Aktivis Lingkungan dan Komunitas Seni
Aksi ini juga dikawal oleh Ayi Suminar, aktivis budaya sekaligus pegiat lingkungan dari Komunitas Makara, yang memuji keberanian dan orisinalitas pesan yang dibawa para siswa SMPN 2 Depok.
“Pesan tentang rusaknya alam akibat tambang disuarakan anak-anak ini dengan sangat kuat. Ini bukan sekadar tarian, tapi ekspresi kepedulian dalam bentuk paling jujur dan estetis,” ujar Ayi, Kamis (26/6/2025).
Menurutnya, inisiatif semacam ini perlu terus didorong di berbagai sekolah sebagai bentuk pendidikan karakter dan literasi lingkungan sejak dini.