PKB Jabar Luncurkan 200 Ambulan Siaga
Adainfo.id – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Barat resmi meluncurkan 200 unit mobil ambulans siaga dalam sebuah seremoni yang berlangsung penuh semangat di Gedung Sate, Kota Bandung, Minggu (18/5/25). Kegiatan ini menjadi momentum penting PKB dalam menegaskan komitmen kemanusiaan dan pelayanan publik berbasis kebutuhan nyata masyarakat.
Acara peluncuran dihadiri 200 politisi PKB dan 600 relawan medis dari seluruh pelosok Jawa Barat. Mereka hadir bukan sekadar untuk menyaksikan peluncuran, melainkan ikut serta dalam sebuah deklarasi moral bahwa kesehatan adalah hak dasar yang tak boleh diabaikan.
Menurut PKB, kehadiran 200 ambulans ini adalah langkah nyata dalam merespons keluhan masyarakat atas buruknya akses layanan kesehatan di berbagai wilayah. Berdasarkan data BPS Jawa Barat per Februari 2024, sejumlah kabupaten seperti Pangandaran (41,48%), Ciamis (36,36%), dan Majalengka (35,65%) mencatatkan tingkat keluhan kesehatan tertinggi di provinsi ini.
Di Tengah Keluhan Kesehatan Tinggi, Partisipasi Masih Rendah
KH Imam Jazuli, Pengasuh Pondok Pesantren Bina Insan Mulia sekaligus tokoh PKB, menyoroti rendahnya partisipasi masyarakat dalam program Cek Kesehatan Gratis yang diluncurkan pemerintah pusat melalui inisiatif Presiden Prabowo Subianto.
“Ini menjadi catatan kritis. Dinas Kesehatan menyatakan rendahnya pemanfaatan layanan sebagai tantangan besar. Harus kita jawab bersama,” tegas Kiai Imam.
Ia menggarisbawahi pentingnya analisis mendalam terhadap penyebab rendahnya partisipasi. Apakah karena kurangnya sosialisasi, keterbatasan transportasi, atau minimnya kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini masalah kesehatan?
200 Ambulans Gratis: Jawaban Awal terhadap Kebutuhan Mendesak
PKB meyakini bahwa pengadaan 200 armada ambulans siaga gratis ini bisa menjadi solusi awal atas tantangan transportasi. Dengan dukungan sistem layanan ontime, real-time, dan 24 jam, warga kini memiliki akses lebih mudah untuk menuju fasilitas kesehatan terdekat.
Namun, PKB menegaskan bahwa kendaraan bukan satu-satunya solusi. Sistem layanan yang modern, digital, dan terintegrasi juga sangat penting.
Distribusi 200 ambulans ini mencakup sekitar 30% dari total 625 kecamatan dan 5.877 desa/kelurahan di Jawa Barat. Ini masih merupakan tahap awal dan akan dievaluasi secara berkala sebagai uji coba model layanan publik berbasis kebutuhan.
Ambulans Model Taksi Daring: Revolusi Pelayanan Kesehatan PKB
Menariknya, sistem pengelolaan ambulans ini mengacu pada model layanan transportasi daring, seperti Grab atau Gojek. Dengan skema ini, masyarakat bisa meminta layanan ambulans melalui aplikasi berbasis lokasi.
Jika armada di kecamatan setempat sedang bertugas, sistem akan otomatis mengalihkan permintaan ke armada terdekat dari kecamatan lain. Fleksibilitas dan kecepatan ini diharapkan mampu menyelamatkan lebih banyak nyawa di saat genting.
“Kami ingin ambulans ini benar-benar hidup, aktif, dan bisa diakses siapa pun tanpa hambatan. Ini bukan simbol partai, tapi sarana pelayanan,” ujar Imam Jazuli.
Politik Kemanusiaan: PKB Hadir Tak Hanya Lima Tahun Sekali
Melalui peluncuran ini, PKB ingin mempertegas posisinya sebagai partai yang konsisten membela kepentingan rakyat kecil. Menurut KH Imam Jazuli, kehadiran partai politik semestinya tidak hanya dirasakan saat kampanye pemilu, tetapi setiap waktu dalam bentuk aksi nyata.
“PKB bukan partai lima tahunan. Kami datang untuk memenuhi kebutuhan dasar rakyat, terutama dalam hal kesehatan dan keselamatan,” tegasnya.
Kiai Imam juga mengajak masyarakat tidak ragu untuk mengkritik, jika pelayanan ambulans ini tidak berjalan sebagaimana mestinya.
“Karena, jika kesehatan masyarakat tidak terlayani dengan baik, itu bukan hanya kekeliruan, tapi penghinaan terhadap kemanusiaan. Maka, silakan kritik kami jika lalai,” katanya dengan lantang.
Langkah Strategis Lanjutan: Integrasi dan Pelibatan Lintas Sektor
PKB juga mendorong kerja sama lintas sektor antara partai politik, Dinas Kesehatan, pemerintah daerah, dan komunitas masyarakat di tingkat desa dan kelurahan.
Strategi sosialisasi hybrid akan digunakan, dengan menggabungkan media digital, cetak, dan pendekatan langsung ke masyarakat. Ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran warga terhadap pentingnya kesehatan preventif dan promotif.
Jika inisiatif ini berhasil, PKB berkomitmen untuk menambah jumlah armada dan memperluas cakupan wilayah layanan.