Program Kuliah Gratis di Rutan Depok, Langkah Humanis Ubah Hidup Warga Binaan

ARY
Kepala Rutan Kelas I Depok Agus Imam Taufik memberikan pemaparan terkait program kuliah gratis ke warga binaan. (Foto: adainfo.id)

adainfo.id – Langkah pembinaan di Rutan Kelas I Depok kini tidak lagi sebatas rutinitas pembekalan keterampilan.

Lembaga pemasyarakatan ini melangkah lebih jauh dengan menghadirkan program kuliah gratis bagi warga binaan.

Program tersebut menjadi sorotan karena menawarkan kesempatan pendidikan tinggi yang selama ini jarang menyentuh lingkungan penjara.

Kepala Rutan Kelas I Depok, Agus Imam Taufik, menyebut program ini bukan sekadar inovasi pembinaan.

Akan tetapi bentuk nyata dari tanggung jawab sosial untuk menyiapkan masa depan warga binaan yang lebih baik.

Ia meyakini, pendidikan menjadi salah satu kunci utama dalam memutus mata rantai kejahatan dan menumbuhkan semangat hidup baru bagi para napi setelah bebas nanti.

“Jadi kami dari Rutan Depok sedang mengupayakan langkah-langkah strategis melalui kemitraan dengan beberapa stakeholder untuk memberikan fasilitas pendidikan kepada anak-anak kami, warga binaan Rutan Kelas 1 Depok dalam rangka program kuliah S1 gratis,” ujarnya Minggu (09/11/2025).

Membangun Harapan Baru di Balik Jeruji

Rencana program kuliah gratis Rutan Kelas I Depok ini disambut dengan antusias oleh warga binaan.

Sejak pengumuman awal, puluhan napi langsung mendaftarkan diri untuk mengikuti seleksi program beasiswa tersebut.

Imam menegaskan, pendidikan merupakan hak setiap warga negara tanpa terkecuali.

Pandangan bahwa status narapidana tak bisa menjadi alasan untuk mengabaikan hak seseorang dalam mengenyam pendidikan.

“Kami meyakini, bahwa pendidikan adalah hak setiap manusia, begitu juga warga binaan, mereka juga mempunyai hak untuk bisa mendapatkan pendidikan,” paparnya.

Dengan pendekatan itu, Rutan Kelas I Depok berharap program ini menjadi tonggak perubahan cara pandang masyarakat terhadap pembinaan di lembaga pemasyarakatan.

Bahwa lapas bukan sekadar tempat hukuman, melainkan juga ruang untuk tumbuh, belajar, dan memperbaiki diri.

Kemitraan dengan Kampus dan Pemerintah Daerah

Untuk mewujudkan gagasan besar ini, Rutan Kelas I Depok tidak berjalan sendiri.

Imam menjelaskan, pihaknya sedang menjalin kerja sama dengan beberapa pihak.

Mulai dari kampus, pemerintah daerah, hingga dinas sosial, guna membentuk ekosistem pendidikan di dalam rutan.

“Tujuannya untuk apa? Supaya mereka ketika bebas bisa berkompetisi dengan masyarakat luar untuk bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Atau merubah mindset mereka untuk menjalani hidup lebih baik ketika mereka nanti bebas,” bebernya.

Saat ini, Rutan Kelas I Depok tengah berkomunikasi intens dengan Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Pelopor Bangsa, yang menjadi salah satu perguruan tinggi pertama siap mendukung program beasiswa ini.

Imam berharap, kerja sama ini bisa diperluas ke kampus lain agar kesempatan pendidikan semakin terbuka.

“Sampai saat ini rencananya nanti baru ada satu kampus, kita sudah berkomunikasi dengan STIH Pelopor Bangsa dan nanti akan coba kita balum kemitraan strategis lainnya,” tuturnya.

“Mudah-mudahan masih bisa mencakup beberapa kampus lagi, khususnya untuk tahun 2026 supaya bisa diagendakan warga binaan Rutan Depok bisa mendapat fasilitas untuk beasiswa kuliah gratis,” imbuhnya.

Seleksi Ketat untuk Peserta Kuliah Gratis

Program kuliah gratis di Rutan Kelas I Depok tidak serta-merta dapat diikuti oleh semua warga binaan.

Imam menegaskan, seleksi dilakukan secara ketat melalui assessment dan screening komitmen untuk memastikan peserta benar-benar siap mengikuti pendidikan formal tingkat perguruan tinggi.

“Memang untuk kuliah gratis ini tidak bisa semua. Kita akan screening, kita akan lakukan assessment. Kami ada 24 orang tapi itu masih belum fix semuanya,” jelasnya.

“Kami akan memberikan assessment untuk melihat sejauh mana komitmen mereka, sejauh mana semangat mereka untuk bisa konsisten dalam nantinya mengikuti program kuliah gratis ini,” timpalnya lagi.

Dalam tahap awal, program ini diprioritaskan untuk warga binaan yang memiliki KTP Depok, dengan jumlah peserta sekitar 24 orang.

Mereka yang dinyatakan lolos seleksi akan mendapat fasilitas perkuliahan, ruang belajar, serta bimbingan akademik dari pihak kampus yang bekerja sama.

Fasilitas Pendidikan dan Kejar Paket di Dalam Rutan

Selain program kuliah gratis, Rutan Kelas I Depok juga telah memiliki fasilitas pendidikan dasar bagi warga binaan yang belum menamatkan sekolah formal.

Imam menyebut, saat ini sudah tersedia tiga ruang kelas untuk mendukung program kejar paket A, B, dan C.

“Kalau untuk sarana prasarananya kita sudah ada 3 kelas, karena kebetulan kami juga sedang memfasilitasi kepada anak-anak kami warga binaan yang tidak lulus SMP atau SMA melalui kejar paket A,” ucapnya.

Program kejar paket ini menjadi pondasi penting sebelum para warga binaan bisa melangkah ke jenjang perguruan tinggi.

Ke depan, sistem pembelajaran akan dikombinasikan antara peserta kejar paket dan kuliah gratis agar proses belajar menjadi lebih terpadu.

“Jadi bukan hanya kuliah S1 gratis, tapi kami juga memfasilitasi warga binaan untuk bisa mengikuti kejar paket A, B, dan C,” tuturnya.

Syarat dan Ketentuan Mengikuti Program Kuliah Gratis

Seperti program beasiswa pada umumnya, Rutan Kelas I Depok juga menetapkan sejumlah kriteria bagi calon penerima manfaat.

Warga binaan yang ingin mengikuti program ini harus memiliki ijazah SMA, berkelakuan baik, dan lulus seleksi assessment.

“Yang pertama pasti berkelakuan baik, sudah ada ijazah SMA, dan selanjutnya lolos ketika nanti ada seleksi assessment, dan mereka screening untuk menjadi kandidat salah satu warga binaan yang diusulkan untuk mendapatkan kuliah gratis,” tukasnya.

Ketentuan ini menjadi bentuk tanggung jawab moral dan profesional.

Hak tersebut agat program kuliah benar-benar diikuti oleh peserta yang memiliki semangat tinggi untuk berubah dan menempuh masa depan yang lebih baik.

Harapan Baru dari Balik Tembok Rutan Depok

Langkah yang diambil Rutan Kelas I Depok melalui program kuliah gratis ini menjadi bukti bahwa lembaga pemasyarakatan mampu menghadirkan solusi rehabilitatif yang nyata.

Program ini memberi kesempatan bagi warga binaan untuk membangun jati diri baru melalui jalur pendidikan.

Ketika mereka bebas nanti, diharapkan mereka tidak lagi kembali ke dunia lama.

Melainkan menjadi pribadi yang produktif, terdidik, dan berkontribusi positif bagi masyarakat.

Dengan sinergi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat, Rutan Kelas I Depok kini menjadi contoh nyata bagaimana lembaga pemasyarakatan bisa berperan aktif dalam membangun sumber daya manusia yang unggul, bahkan dari balik jeruji besi.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *