Program Pendidikan Militer Siswa Nakal di Depok Masih Dikaji

ARY
Wali Kota Depok, Supian Suri tanggapi putusan MK perihal pendidikan gratis. (Foto: adainfo.id)

adainfo.id – Wali Kota Depok, Supian Suri, tengah menjajaki kemungkinan menerapkan program pendidikan militer bagi siswa nakal dengan mengadopsi konsep yang telah lebih dulu diterapkan oleh Pemerintah Kabupaten Purwakarta sejak Kamis (1/5/2025).

Hal ini menjadi bentuk tanggapan terhadap maraknya perilaku menyimpang di kalangan pelajar yang memerlukan pendekatan alternatif seperti pendidikan militer di luar pendidikan formal.

“Nanti seperti apa, mudah-mudahan juga bisa kita implementasikan ya di Kota Depok,” kata Supian, Jumat (2/5/2025).

Opsi Mandiri atau Gabung Purwakarta, Pemkot Depok Masih Kaji

Supian Suri menjelaskan bahwa saat ini pihaknya masih dalam tahap penjajakan anggaran dan teknis pelaksanaan.

Termasuk kemungkinan Depok hanya mengirimkan siswa ke program yang sudah ada di Purwakarta.

“Ada dua kemungkinan, pertama kita buat lagi seperti yang dilakukan di sana atau kita bergabung saja,” ujar Supian.

Langkah ini dinilai realistis, mengingat skala siswa dengan tingkat kenakalan ekstrem di Depok dinilai tidak terlalu besar.

Jika jumlahnya terbatas, Pemkot bisa memilih untuk ikut mendanai dan berkontribusi pada fasilitas yang sudah dimiliki Purwakarta.

Peran Bappeda dalam Analisis Anggaran dan Kebijakan

Supian juga menyebut bahwa pembahasan akan dilanjutkan bersama Bappeda Kota Depok untuk melihat kelayakan pembangunan program secara mandiri atau sekadar partisipasi dalam skema lintas daerah.

“Mudah-mudahan nanti kita lihat dengan Bappeda dan teman-teman, masih menjajaki apakah kita perlu bangun sendiri atau cukup mengirimkan saja,” jelas Supian.

Gubernur Jabar Dukung Program, Siswa Bermasalah Perlu Pendekatan Khusus

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi, mendukung program pendidikan militer ini sebagai langkah preventif dan kuratif terhadap kenakalan remaja.

Menurutnya, ada kasus di mana anak-anak nakal tidak lagi bisa ditangani oleh orang tuanya karena telah masuk dalam kategori kecanduan berat atau gangguan perilaku serius.

“Anak sudah rajin minum eximer, ciu, pakai narkoba, itu susah. Orang tuanya bisa habis duitnya,” tegas Kang Dedi sapaannya.

Bahkan, lanjut Dedi, ada anak yang sudah membakar rumah, mengancam orang tua, hingga mengalami depresi berat, sehingga membutuhkan intervensi menyeluruh.

“Saya sudah beberapa kali menangani anak yang seperti itu. Orang tuanya nggak sanggup,” ucapnya.

Pendidikan Militer: Solusi Disiplin dan Harapan Masa Depan

Dedi menegaskan bahwa pendekatan pendidikan militer menjadi salah satu metode yang efektif ketika digabungkan dengan psikologi dan kedokteran dalam menangani anak-anak dengan perilaku menyimpang.

“Kelihatannya Tiongkok juga melakukan itu. Anak-anak mereka jadi penuh harapan, energik, dan siap menghadapi masa depan,” pungkas Dedi.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *