Program Sekolah Rakyat Belum Terselenggara di Depok, Ternyata Ini Alasannya
adainfo.id – Pemerintah sudah menggelar Sekolah Rakyat yang merupakan program pendidikan inisiasi Presiden Prabowo Subianto di tahun ajaran baru 2025-2026, pada Senin (14/7/2025) lalu.
Namun, untuk di Kota Depok program Sekolah Rakyat tersebut masih belum bisa dilaksanakan dalam waktu dekat ini.
Wali Kota Depok, Supian Suri menyampaikan bahwa hingga saat ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok belum memiliki lahan yang memadai untuk mendirikan Sekolah Rakyat yang digagas Pemerinta Pusat seperti yang telah dilakukan di beberapa wilayah lain.
“Untuk Sekolah Rakyat memang kita belum memiliki lahan, karena minimal yang harus disiapkan sekitar 7 hektar,” kata Supian Suri, Rabu (30/7/2025).
Sehingga saat ini, kendala utama bagi Kota Depok adalah ketersediaan lahan minimal seluas 7 hektar tersebut.
Apa Itu Sekolah Rakyat?
Pada keterangan di laman sekolahrakyat.kemensos.go.id, Sekolah Rakyat yaitu program pemerintah yang bertujuan untuk memutus rantai kemiskinan lewat pendidikan.
Program tersebut ditujukan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Sekolah Rakyat ini juga adalah sekolah dengan model asrama atau boarding school yang menyediakan pendidikan 100 persen gratis untuk jenjang SD, SMP dan SMA.
Rencananya, bakal ada 200 Sekolah Rakyat yang menjadi fokus utama sebagai upaya peningkatan kualitas pendidikan bagi masyarakat kurang mampu.
Dari 200 sekolah itu, sebanyak 100 Sekolah Rakyat akan dibangun melalui dana APBN dan didukung penuh oleh Kementerian Pekerjaan Umum (KemenPU).
Sementara itu, untuk 100 sekolah lainnya dibangun dengan dukungan swasta, serta kolaborasi dengan Kementerian Sekretariat Negara (Mensesneg) dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (KemenBUMN).
Kesiapan di Depok Belum Memungkinkan
Supian mengakui bahwa Depok saat ini belum memiliki kesiapan dari sisi aset tanah.
Namun ia menegaskan bahwa pemerintah tidak menutup pintu untuk kemungkinan realisasi pembangunan Sekolah Rakyat di tahun-tahun mendatang.
“Bisa jadi di tahun-tahun berikutnya mungkin Depok tidak menjadi kota pertama yang bisa menyiapkan untuk Sekolah Rakyat, tapi Insyaallah dua atau tiga tahun ke depan kita lihat dari hasil kajiannya,” ujar Supian.
Kemungkinan Menginduk ke Daerah Sekitar
Sebagai salah satu solusi jangka pendek, Supian Suri membuka opsi bagi Depok untuk “menginduk” atau berkolaborasi dengan wilayah tetangga yang telah lebih dulu menyiapkan lahan dan fasilitas, seperti Kabupaten Bogor.
“Kalaupun belum (dibangun di Depok), mungkin kita akan menginduk kepada Kabupaten Bogor atau kota-kota sebelah kita yang sudah memiliki lahan yang lebih luas,” tutup Supian.