QRIS Lintas Negara Resmi Diuji Coba di China, Transaksi Turis Indonesia Makin Praktis
adainfo.id – Para traveler dari Indonesia perlu berbahagia. Setelah sukses hadir di Jepang, kini QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) bersiap untuk digunakan di China.
Rencana ini menjadi bagian dari penguatan kerja sama antara Bank Indonesia (BI) dengan People’s Bank of China (PBoC) dalam penggunaan mata uang lokal atau Local Currency Transaction (LCT) untuk mendukung perdagangan dan investasi bilateral.
Kerja sama ini juga membuka jalan bagi penggunaan QRIS secara lintas negara.
Nantinya, wisatawan Indonesia yang melancong ke Negeri Tirai Bambu bisa membayar transaksi cukup dengan memindai QRIS di ponsel mereka, tanpa perlu repot menukar uang.
“Sinergi Bank Indonesia dan People’s Bank of China menghadirkan inovasi nyata lewat Local Currency Transaction dan segera menyusul QRIS antarnegara,” tulis Bank Indonesia lewat akun resmi Instagram @bank_indonesia, dikutip Minggu (14/09/2025).
BI menegaskan bahwa langkah ini memberikan banyak keuntungan, tidak hanya bagi wisatawan, tetapi juga pelaku usaha.
Skema transaksi dengan QRIS lintas negara memungkinkan pembayaran jadi lebih efisien, biaya konversi lebih rendah, serta mampu menjaga stabilitas keuangan.
“Melalui kerja sama ini transaksi lintas negara Indonesia-Tiongkok jadi lebih efisien, praktis, dan aman. Mulai dari perdagangan, investasi, sampai belanja sehari-hari akan berjalan lebih lancar!” tutur BI.
Lebih lanjut, BI menyebut bahwa penggunaan QRIS antarnegara bukan hanya sekadar inovasi teknologi, melainkan juga penguatan posisi Rupiah di kancah internasional.
“Momentum ini bukan sebatas kemajuan teknologi, tapi juga tentang #BeriMakna memperkuat Rupiah dan membuka peluang baru bagi perekonomian nasional,” terang BI.
Masih dalam Tahap Uji Coba Terbatas
Hingga September 2025, status penggunaan QRIS antarnegara Indonesia–China masih dalam tahap sandbox (uji coba terbatas).
Artinya, layanan ini belum bisa digunakan secara luas oleh masyarakat.
Namun, jika implementasi penuh sudah berjalan, turis Indonesia bisa langsung bertransaksi di China hanya dengan QRIS.
Begitu pula sebaliknya, warga China yang datang ke Indonesia bisa membayar produk atau layanan dengan QRIS dari aplikasi pembayaran di negaranya.
Sebelum menggandeng China, Bank Indonesia lebih dulu meresmikan kerja sama QRIS lintas negara dengan Jepang.
Implementasi tersebut diresmikan pada 17 Agustus 2025, bertepatan dengan perayaan HUT ke-80 RI, dan mulai efektif digunakan pada akhir Agustus 2025.
Gubernur BI Perry Warjiyo menegaskan bahwa kehadiran QRIS antarnegara membuat transaksi wisata semakin praktis.
“Mereka tidak membutuhkan rupiah. Apa yang mereka butuhkan? Hanya smartphone. Ke Okachimachi, ke Shinjuku, ke Shibuya, ke mana pun, ke restoran, cukup gunakan QR. Mulai hari ini QR sudah diimplementasikan dan diterima cross-border di Jepang,” papar pada Senin (25/08/2025) lalu.
Menurut BI, sekitar 500 ribu wisatawan Indonesia dan Jepang setiap tahun kini bisa bertransaksi tanpa harus menukar uang.
Sistem ini mempermudah wisatawan, sekaligus mendorong aktivitas perdagangan kedua negara.
QRIS Sudah Bisa Dipakai di Beberapa Negara ASEAN
Tak hanya di Jepang, QRIS lintas negara saat ini juga sudah bisa digunakan di beberapa negara Asia Tenggara.
Tercatat, Thailand, Malaysia, dan Singapura telah lebih dulu membuka akses penggunaan QRIS untuk wisatawan Indonesia.
Langkah ini menjadi bagian dari visi Bank Indonesia dalam mendorong digitalisasi sistem pembayaran sekaligus meningkatkan peran Rupiah dalam transaksi internasional.
Selain memudahkan wisatawan, program ini diyakini akan memberi dampak besar terhadap perekonomian nasional.
Dengan biaya konversi lebih rendah, stabilitas mata uang dapat lebih terjaga.
Selain itu, efisiensi transaksi juga akan memperkuat ekosistem ekonomi digital Indonesia.
Bagi UMKM, kehadiran QRIS lintas negara bisa membuka peluang pasar lebih luas.
Mereka dapat menjangkau konsumen internasional tanpa hambatan besar terkait pembayaran.
