Ramai Pengunjung, Minangkabau Culinary Heritage Festival di Depok Sisipkan Aksi Peduli Korban Bencana
adainfo.id – Minangkabau Culinary Heritage Festival (MCHF) 2025 di Pesona Square tak hanya menghadirkan ragam kuliner khas Minang, tetapi juga mengusung misi kemanusiaan melalui penggalangan dana bagi korban bencana di Sumatera Barat.
Festival yang digelar di Pesona Square, Kota Depok tersebut menjadi wujud kepedulian terhadap saudara-saudara di Sumatera yang tengah menghadapi musibah, tanpa menghilangkan esensi pelestarian kuliner dan budaya Minangkabau.
Memasuki tahun keempat penyelenggaraan, MCHF 2025 hadir dengan skala yang lebih besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Festival kuliner khas Minang ini digelar selama 12 hari, lebih panjang dari edisi-edisi sebelumnya, dan bertepatan dengan perayaan ulang tahun ke-7 Pesona Square.
Selain menyajikan ragam kuliner autentik Minangkabau, sebagian hasil kegiatan festival akan disalurkan untuk membantu warga terdampak bencana di Sumatera Barat.
Dengan konsep tersebut, MCHF 2025 tidak hanya menjadi ruang hiburan dan wisata kuliner, tetapi juga membawa nilai solidaritas sosial.
Puluhan Tenant Kuliner, Sejumlah Langsung dari Sumatera Barat
Marcom Manager Pesona Square, Jala Seskananto atau Alan, mengatakan bahwa pelaksanaan MCHF 2025 memiliki sejumlah perbedaan signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, baik dari sisi durasi maupun kelengkapan tenant.
“Minangkabau Culinary Heritage Festival 2025 ini sudah perhelatan yang keempat tahun ini. Jadi setiap tahun kita ada bikin begini. Cuma yang membedakan dari tahun-tahun sebelumnya, bahwa untuk yang tahun ini dia 12 hari. Jadi lebih panjang dan lebih lama. Untuk tenant-tenant nya pun lebih lengkap,” tuturnya Minggu (14/12/2025).
Festival ini menghadirkan sekitar 39 hingga 40 tenant, dengan lima hingga enam tenant di antaranya datang langsung dari Sumatera Barat.
Kehadiran tenant asli Minang tersebut memberikan pengalaman kuliner yang lebih autentik bagi pengunjung.
“Ada beberapa memang yang langsung berangkat dari Padang sendiri, dari Minang sendiri, tenant-tenantnya kayak gitu,” ungkap Alan.
Beragam menu khas Minangkabau disajikan dalam festival ini, mulai dari nasi kapau, sate Padang, hingga jajanan tradisional yang jarang ditemukan di luar daerah asalnya.
“Di salah satu nasi kapau itu ada itiak apa gitu, kalau nggak salah. Itiak Lado Ijo atau apa gitu, itu memang asli dari sana,” bebernya.
Keberagaman menu tersebut menjadi daya tarik utama MCHF 2025, sekaligus memperkenalkan kekayaan kuliner Minangkabau kepada masyarakat Depok dan sekitarnya.
Hiburan Artis Nasional Meriahkan Festival
Selain menghadirkan kuliner, MCHF 2025 juga dikemas dengan berbagai hiburan untuk menarik minat pengunjung.
Sejumlah artis nasional dijadwalkan tampil sebagai bagian dari rangkaian perayaan ulang tahun Pesona Square.
“Karena ini juga bersamaan, kita kolaborasi dengan anniversary kita yang ketujuh. Jadi untuk pengisi acaranya juga heboh-heboh, gongnya itu nanti di tanggal 13 itu ada Fauzana, dan juga ada Aldi Taher, ada trio kpk juga di situ,” ungkap Alan.
Kombinasi antara kuliner, hiburan, dan budaya diharapkan mampu menciptakan pengalaman festival yang berkesan bagi pengunjung.
Di balik kemeriahan festival, panitia menyisipkan misi sosial dengan menggandeng Ikatan Keluarga Minang (IKM) Depok.
Kolaborasi ini bertujuan menggalang donasi bagi korban bencana di Sumatera Barat.
“Pasti, kebetulan kita bekerja sama juga dengan Ikatan Keluarga Minang yang di Depok. Itu akan ada acara di tanggal 20 Desember, itu dalam rangka penggalangan dana juga untuk saudara-saudara kita yang sedang mengalami musibah di Sumatera Barat,” ucapnya.
Alan menegaskan bahwa sebagian keuntungan dari penyelenggaraan MCHF 2025 akan disalurkan sebagai bantuan kemanusiaan.
“Sebagian akan disalurkan ke mereka-mereka saudara-saudara kita,” paparnya.
Target Pengunjung Naik Dua Kali Lipat
Dari sisi kunjungan, animo masyarakat terhadap MCHF terus menunjukkan tren peningkatan dari tahun ke tahun.
Pada penyelenggaraan sebelumnya, festival ini mencatat puluhan ribu pengunjung dalam waktu singkat.
“Untuk trafficnya sendiri itu dari tahun ke tahun itu selalu meningkat ya. Kalau tahun lalu itu sekitar 45.000 total 4 hari,” terangnya.
Dengan durasi pelaksanaan yang diperpanjang menjadi 12 hari, pihak penyelenggara menargetkan lonjakan jumlah pengunjung hingga hampir dua kali lipat.
“Target ini pasti karena ini 12 hari kita akan kali 2, sekitar hampir 100.000 lah,” tambahnya.
Perpanjangan waktu penyelenggaraan MCHF 2025 disebut sebagai respons atas tingginya minat masyarakat terhadap agenda tahunan tersebut.
“Dari DM-DM yang masuk juga ke sosial media kita, terus dari penyelenggaranya juga, karena animo dari masyarakat di Depok ini dari tahun-tahun sebelumnya itu banyak banget dan mereka sangat amat menunggu acara ini terjadi kembali. Jadi kita panjangin 12 hari,” pungkasnya.
Acara ini membuktikan bahwa perayaan budaya dan kuliner dapat berjalan beriringan dengan aksi kemanusiaan.
Melalui kolaborasi lintas komunitas, festival ini tidak hanya menjadi ruang hiburan, tetapi juga wadah solidaritas untuk membantu korban bencana di Sumatera Barat.











