Reaktivasi Jalur KRL ke Merak Masih Tunggu Kesiapan PT KAI, Begini Kata Menhub

ARY
Ilustrasi reaktivasi jalur kereta api (KA) hingga Merak, Banten, masih menunggu kesiapan penuh dari PT KAI. (Foto: Unsplash/Faisal Hanafi)

adainfo.id – Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menyatakan bahwa reaktivasi jalur kereta api (KA) hingga Merak, Banten, masih menunggu kesiapan penuh dari PT Kereta Api Indonesia (Persero).

Hal ini mencakup rencana teknis, operasional, serta skema pembiayaan investasi yang dibutuhkan untuk memperpanjang layanan KRL sampai ujung barat Pulau Jawa.

Hal ini disampaikan Dudy saat menjawab perkembangan terbaru dari rencana reaktivasi jalur KA ke Merak yang sebelumnya telah muncul ke publik sejak April 2025 lalu.

Menhub menekankan pentingnya koordinasi antar pihak, khususnya dengan PT KAI sebagai operator utama proyek ini.

“Soal reaktivasi jalur kereta yang di Merak ke Banten, kita sedang berkoordinasi dengan PT KAI, terutama terkait pengadaan sarananya,” ujar Dudy dikutip, Kamis (10/7/2025).

Kemenhub Sambut Baik, Tapi Tak Beri Target Waktu

Meski menyambut positif rencana reaktivasi ini, Dudy menegaskan bahwa Kementerian Perhubungan tidak menetapkan target waktu tertentu kapan KRL bisa menjangkau Merak.

Saat ini, semua masih dalam tahap pembahasan menyeluruh, termasuk penyesuaian dengan kondisi fiskal PT KAI dan ketersediaan dana investasi.

“Saya tidak berikan target. Tapi keinginan kita jelas, yaitu mengaktifkan jalur itu kembali. Namun kita juga harus melihat kesiapan PT KAI secara realistis,” jelas Menhub.

Menurut Dudy, kecepatan realisasi reaktivasi sangat ditentukan oleh faktor kesiapan pendanaan dan teknis dari operator, dalam hal ini PT KAI.

Dukungan Publik Jadi Pertimbangan Penting

Menhub juga menekankan bahwa salah satu pertimbangan kuat pemerintah untuk merealisasikan perpanjangan jalur KRL hingga Merak adalah tingginya antusiasme masyarakat Banten terhadap rencana tersebut.

KRL ke Merak dinilai dapat meningkatkan mobilitas masyarakat, mendorong ekonomi lokal, dan menurunkan ketergantungan terhadap kendaraan pribadi.

“Reaktivasi ini sesuatu yang baik. Harapannya bisa memenuhi keinginan masyarakat Banten yang memang sudah lama menantikan jalur ini aktif kembali,” katanya.

Bagian dari Kajian Kemenhub Sejak April 2025

Rencana perpanjangan rute KRL hingga Merak bukanlah hal baru. Sejak April 2025, Kementerian Perhubungan telah memasukkan proyek ini dalam kajian transportasi nasional.

Reaktivasi ini disebut sebagai kelanjutan dari proyek revitalisasi jalur-jalur lama yang sudah tidak aktif namun potensial untuk dikembangkan kembali.

Dalam kajian tersebut, konektivitas antara Jabodetabek dan Banten, khususnya wilayah industri dan pelabuhan Merak, dianggap sangat strategis.

Tantangan Reaktivasi: Infrastruktur dan Pendanaan

Salah satu kendala utama reaktivasi adalah kondisi infrastruktur jalur yang sudah lama tidak digunakan secara aktif.

Selain rel, stasiun, sinyal, dan fasilitas penunjang lainnya juga membutuhkan pembaruan menyeluruh.

Diperlukan pendanaan besar, baik dari APBN, skema investasi, maupun kolaborasi publik-swasta.

“Kami sebagai regulator berharap bisa lebih cepat. Tapi semua tetap harus sinkron dengan kesiapan dari PT KAI dan pihak-pihak terkait lainnya,” tegas Dudy.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *