Redam Tawuran di Manggarai, Gubernur Pramono Gagas Ini

ARY
Gubernur Jakarta Pramono Anung menggagas program untuk redam tawuran di Manggarai. (Foto: Instagram @pramonoanungw)

adainfo.id – Gubernur Jakarta, Pramono Anung mengumumkan rencana pelaksanaan program “Manggarai Berselawat” sebagai langkah solutif untuk mengatasi maraknya tawuran antar warga di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan.

Langkah ini diambil menyusul kekhawatiran terhadap meningkatnya konflik sosial di permukiman padat tersebut, yang sebagian besar dipicu oleh masalah sosial dan ekonomi.

“Saya akan menggagas apa yang dinamakan Manggarai Berselawat. Saya akan undang kelompok-kelompok yang bertikai di sana. Ada RW 4, RW 5, RW berapa begitu. Duduk bareng, apa sih akar permasalahan yang sebenarnya,” ujar Pramono di Jalan Surabaya, Menteng, Jakarta Pusat, dikutip Selasa (13/5/2025).

Sentuh Hati Warga, Pendekatan Keagamaan Diutamakan

Gubernur Pramono menekankan bahwa pendekatan represif semata tidak akan cukup menyelesaikan konflik sosial atau tawuran di Manggarai.

Ia menilai, diperlukan sentuhan kultural dan spiritual untuk menyatukan warga yang selama ini bertikai.

Oleh karena itu, program Manggarai Berselawat dirancang untuk melibatkan majelis taklim, tokoh agama, serta warga setempat sebagai bagian dari upaya damai yang menyeluruh.

“Karena menurut saya, cara-cara seperti itulah yang harus dilakukan. Sehingga dengan demikian ada pendekatan kultural, keagamaan, orang dihargai,” tegasnya.

Wali Kota Diminta Siapkan Program, Semua RW Dilibatkan

Dalam pelaksanaan program tersebut, Gubernur Pramono juga meminta wali kota setempat untuk segera menyusun teknis pelaksanaan.

Kemudian, keterlibatan seluruh pemangku kepentingan, termasuk perwakilan dari RW yang kerap terlibat konflik.

Program ini tidak hanya akan menjadi forum mediasi, namun juga sarana refleksi bersama dalam suasana religius.

Hal itu agar warga saling memahami dan menghindari kekerasan sebagai penyelesaian konflik.

Faktor Ekonomi dan Fasilitas Publik Jadi Sorotan

Dalam penjelasannya, Gubernur Pramono mengungkapkan bahwa salah satu akar dari permasalahan tawuran di Manggarai adalah ketidakberuntungan sosial-ekonomi yang dialami banyak pemuda setempat.

Kurangnya lapangan pekerjaan dan tidak optimalnya pemanfaatan fasilitas umum, seperti taman dan lapangan olahraga, memperparah kondisi sosial di sana.

“Saya sudah mempelajari salah satu faktor adalah ketidakberuntungan banyak anak-anak di sana yang belum punya pekerjaan tetap,” ucapnya.

Komitmen Gubernur: Tidak Diam Melihat Konflik Berkepanjangan

Pramono memastikan, sebagai Gubernur Jakarta, ia memiliki tanggung jawab moral dan politis untuk menyelesaikan konflik sosial atau permasalahan tawuran di Manggarai.

Oleh sebab itu, selain pendekatan keagamaan, ia juga menyoroti pentingnya pembukaan akses pekerjaan dan pengembangan fasilitas publik.

“Sebagai Gubernur Jakarta, saya bertanggung jawab terhadap warga Jakarta untuk memperbaiki itu,” tandasnya.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *