Rekayasa Lalin Diterapkan di Sejumlah Ruas Jalan Jakarta Selatan, Ini Alasannya

ARY
Ilustrasi rekayasa lalin pada sejumlah jalan di kawasan Jakarta Selatan. (Foto: Unsplash/teguh pratama)

adainfo.id – Aktivitas lalu lintas di wilayah Jakarta Selatan mengalami perubahan bertahap seiring dimulainya pekerjaan pemasangan pipa distribusi air bersih untuk proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Pesanggrahan.

Rekayasa lalu lintas diterapkan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta dan diperkirakan berlangsung hingga akhir Desember 2025.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, menyampaikan bahwa beberapa ruas utama terdampak penyesuaian arus kendaraan.

“Kegiatan rekayasa akan disesuaikan dengan kondisi pengerjaan lapangan yang tengah dilaksanakan,” papar Syafrin dikutip Sabtu (15/11/2025).

Ruas yang terkena rekayasa meliputi Jalan Ciputat Raya, TB Simatupang, R.A. Kartini, serta Jalan Deplu Raya, yang merupakan koridor strategis dengan kepadatan lalu lintas tinggi.

Rekayasa Diterapkan Agar Jalan Tetap Bisa Difungsikan

Syafrin menegaskan bahwa rekayasa lalu lintas dilakukan agar akses kendaraan tetap berjalan, meski terdapat pekerjaan konstruksi besar di titik-titik tertentu.

Ia menjelaskan bahwa pihaknya melakukan peninjauan langsung untuk memastikan penyesuaian yang dilakukan tetap aman bagi pengendara.

Menurutnya, rekayasa yang diterapkan diharapkan dapat meminimalkan dampak terhadap keseharian masyarakat.

Rekayasa lalu lintas sesuai pentahapan pekerjaan itu bertujuan agar jalan tetap bisa difungsikan saat dilakukan pekerjaan.

Detail Lokasi Pekerjaan dan Tahapan Pelaksanaannya

1. Pit STA 0+087 – Jalan Ir. H. Juanda Sisi Barat Sespolwan

Pekerjaan saluran Jacking di lokasi ini telah berlangsung sejak 26 September 2025 dan ditargetkan rampung pada 31 Desember 2025.

Syafrin menjelaskan bahwa Dishub melakukan penyesuaian geometrik median pemisah jalan agar lajur kendaraan dapat dioptimalkan mengingat ruang gerak terbatas.

2. Pit STA 1+475 – Jalan TB Simatupang Sisi Utara (Simpang FedEx)

Tahapan ini dimulai sejak 17 Oktober 2025 dan diperkirakan selesai 31 Desember 2025.

Penyesuaian median lalu lintas dan penambahan barrier dilakukan untuk memastikan arus kendaraan tetap terkendali.

Agar bisa mengoptimalkan lajur lalu lintas di lokasi itu, jelas Syafrin, pihaknya melakukan penyesuaian geometrik median lalu lintas serta penambahan barrier.

3. Segmen 2A STA 2+000 – STA 2+400 (Median Jalan TB Simatupang)

Pekerjaan galian bertahap dimulai 17 Oktober 2025 dan diperkirakan rampung pada 15 Desember 2025.

Di titik ini, pekerja menerapkan sistem pengerjaan bergantian pada malam hari untuk mengurangi kemacetan saat jam padat.

“Di lokasi ini pekerjaan dilakukan sebagian secara bergantian pada malam hari agar ketika pagi hari sudah dapat dilintasi kendaraan,” bebernya.

4. Segmen 2B STA 2+400 – STA 2+800

Tahap ini dimulai 26 September 2025 dan ditargetkan selesai pada 30 November 2025.

5. Segmen 3 dan Segmen 4 – STA 2+850 hingga STA 3+632

Untuk dua segmen ini, waktu pelaksanaan bergantung pada kondisi kepadatan lalu lintas.

Dishub juga akan menyesuaikan dimensi pagar area kerja untuk mengoptimalkan mobilisasi kendaraan.

Dishub Minta Kontraktor Perhatikan Akses Bangunan Terdampak

Syafrin menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan pelaksana proyek, PT CRCC (China Railway Construction Corporation).

Terutama terkait akses ke gedung-gedung di sepanjang jalur pekerjaan.

Ia meminta kontraktor tidak menutup akses keluar-masuk bagi warga maupun pelaku usaha yang terdampak.

Di sisi lain, kontraktor diminta menjamin keselamatan pengguna jalan, baik pengendara bermotor maupun pejalan kaki dan pesepeda.

Pekerjaan Berpotensi Menyesuaikan Rekayasa Khusus Libur Akhir Tahun

Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025–2026, Dishub membuka kemungkinan adanya penyesuaian lebih lanjut.

Hal ini untuk mengantisipasi lonjakan volume kendaraan yang biasanya meningkat signifikan.

Syafrin menegaskan pelaksanaan pekerjaan bisa saja menyesuaikan dengan rekayasa lalu lintas rangkaian kegiatan Natal dan Tahun Baru 2025-2026 yang dibutuhkan nanti.

Dishub DKI mengimbau masyarakat untuk mencari jalur alternatif selama pengerjaan berlangsung.

Pengendara juga diminta memperhatikan rambu-rambu, mematuhi petunjuk petugas, dan selalu mengutamakan keselamatan.

“Kami berharap masyarakat bisa memahami dan menyesuaikan jalur perjalanannya menghindari ruas jalan tersebut. Atas pengertian dan perhatiannya kami ucapkan terimakasih,” pungkasnya.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *