Relawan Adainfo dan Teamsus Stater Evakuasi ODGJ ke Yayasan Ibnu Ruslan
adainfo.id – Upaya penyelamatan dan penanganan terhadap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) kembali dilakukan oleh jaringan relawan di Depok.
Pada Rabu (24/09/2025), Relawan Adainfo bersama Teamsus Stater melakukan evakuasi seorang ODGJ ke Yayasan Ibnu Ruslan, salah satu lembaga sosial yang fokus pada rehabilitasi dan pendampingan ODGJ.
Proses evakuasi dilakukan dengan penuh kehati-hatian. Relawan menggunakan ambulans milik ASPERA untuk memastikan mobilitas pasien berjalan aman dan nyaman hingga tiba di lokasi tujuan.
Kehadiran tim relawan menjadi bukti nyata pentingnya solidaritas sosial dalam menjawab persoalan kesehatan mental yang masih kerap terabaikan di tengah masyarakat.
Peran Relawan dalam Evakuasi
Deni Suparman, salah satu relawan Adainfo yang terjun langsung ke lapangan, menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari panggilan kemanusiaan.
Menurutnya, setiap relawan memiliki tanggung jawab moral untuk hadir di tengah masyarakat, terutama ketika menyangkut kelompok rentan seperti ODGJ.
“Ini bukan sekadar kerja sosial biasa. Kami ingin memastikan bahwa saudara-saudara kita yang mengalami gangguan jiwa mendapatkan perlakuan yang lebih manusiawi dan akses terhadap perawatan yang layak,” ujar Deni di sela proses evakuasi.
Teamsus Stater yang turut mendampingi proses evakuasi juga menegaskan bahwa kolaborasi antarrelawan menjadi kunci keberhasilan aksi tersebut.
Dengan adanya koordinasi yang solid, ODGJ dapat ditangani secara tepat tanpa menimbulkan risiko yang lebih besar, baik bagi pasien maupun masyarakat sekitar.
Tantangan Penanganan ODGJ di Masyarakat
Fenomena ODGJ di ruang publik bukanlah hal baru, terutama di daerah perkotaan padat seperti Depok.
Banyak di antara mereka yang terlantar tanpa keluarga atau akses pengobatan memadai.
Keberadaan ODGJ sering menimbulkan stigma, bahkan risiko konflik sosial, apabila tidak segera ditangani.
Menurut Deni, kehadiran yayasan atau lembaga sosial seperti Ibnu Ruslan memberikan harapan baru bagi penanganan ODGJ.
Lembaga tersebut menyediakan pendampingan, rehabilitasi, hingga perawatan medis dasar yang dibutuhkan pasien.
Namun, peran masyarakat sekitar tetap sangat dibutuhkan, terutama dalam memberikan laporan awal dan dukungan moral.
“Tidak mungkin relawan bekerja sendirian. Peran masyarakat, RT, RW, hingga aparat setempat sangat penting untuk memudahkan proses evakuasi dan rehabilitasi,” tambahnya.
Kolaborasi Ambulans ASPERA
Dalam evakuasi kali ini, ambulans ASPERA turut dikerahkan sebagai sarana transportasi pasien. Kendaraan medis tersebut dilengkapi fasilitas dasar yang memungkinkan pasien dibawa dengan aman.
Keterlibatan ASPERA sekaligus menunjukkan bahwa dukungan lintas lembaga sosial sangat penting untuk memastikan pelayanan berjalan maksimal.
Petugas medis pendamping dalam ambulans juga memastikan pasien tetap dalam kondisi stabil selama perjalanan menuju Yayasan Ibnu Ruslan.
Hal ini menjadi perhatian serius karena banyak ODGJ yang rentan mengalami gejolak emosi ketika dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain.
Seruan Kepedulian Sosial
Evakuasi ini bukan hanya soal pemindahan pasien, melainkan juga pesan moral tentang pentingnya kepedulian sosial.
Relawan Adainfo bersama Teamsus Stater berharap aksi ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat luas untuk lebih peduli terhadap keberadaan ODGJ di lingkungan masing-masing.
“Kalau bukan kita, siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi? Mereka bagian dari kita, warga yang juga berhak atas hidup yang lebih baik,” ungkap salah satu anggota Teamsus Stater.
Membangun Ekosistem Kemanusiaan
Dengan adanya sinergi antara relawan, yayasan sosial, dan dukungan masyarakat, diharapkan tercipta ekosistem kemanusiaan yang lebih kokoh di Depok.
Tidak hanya evakuasi, tetapi juga keberlanjutan perawatan, pendampingan psikososial, hingga reintegrasi ODGJ ke masyarakat harus menjadi perhatian bersama.
Yayasan Ibnu Ruslan sendiri dikenal sebagai mitra strategis dalam menampung dan membina ODGJ yang berhasil dievakuasi dari jalanan.
Dengan tenaga pendamping yang berpengalaman, lembaga ini rutin menjalin komunikasi dengan keluarga pasien, pemerintah daerah, hingga komunitas relawan untuk memastikan program rehabilitasi berjalan berkesinambungan.