Relawan Depok Gelar Aksi Kemanusiaan di Tiga Lokasi Sekaligus
adainfo.id – Semangat solidaritas kembali diperlihatkan oleh jaringan relawan di Kota Depok pada, Selasa (16/09/2025), tim gabungan yang terdiri dari Relawan Adainfo, Teamsus Stater, serta SBH melaksanakan aksi kemanusiaan di tiga lokasi berbeda.
Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk kepedulian sosial terhadap warga yang menghadapi keterbatasan akses layanan kesehatan maupun kesulitan dalam pemulasaraan jenazah.
Kehadiran relawan ini kembali membuktikan bahwa kolaborasi antar komunitas mampu memberikan dampak langsung dan nyata bagi masyarakat.
Pengantaran Pasien Kontrol ke RSUI
Kegiatan pertama dilakukan dengan mengantar seorang pasien asal Depok Timur ke Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI).
Pasien tersebut tengah menjalani rangkaian pengobatan dan membutuhkan kontrol rutin di fasilitas kesehatan rujukan.
Tim relawan memastikan proses pengantaran berjalan lancar, mulai dari penjemputan di rumah pasien hingga tiba di RSUI.
Bantuan seperti ini sangat berarti bagi warga yang tidak memiliki akses kendaraan pribadi ataupun dukungan logistik memadai.
Menurut Eka Suryadi, kegiatan sederhana semacam ini sering kali menjadi penentu keberlangsungan pengobatan pasien.
“Bagi sebagian orang, pergi ke rumah sakit adalah hal biasa. Namun bagi warga kurang mampu, keterbatasan transportasi bisa menghambat akses mereka ke layanan medis. Inilah pentingnya kerja relawan,” ujarnya.
Pemulasaraan dan Pengantaran Jenazah
Aksi kedua yang dilakukan para relawan adalah membantu pemulasaraan jenazah seorang warga dari Kampung Lio.
Setelah proses pemulasaraan, jenazah kemudian diantar menuju tempat pemakaman di Kampung Belimbing, kawasan yang berlokasi di dekat pintu masuk Grand Depok City (GDC).
Proses ini tidak hanya melibatkan aspek teknis, tetapi juga dukungan moral dan emosional bagi keluarga yang ditinggalkan.
Relawan hadir memastikan semua berjalan khidmat dan sesuai tata cara yang berlaku di tengah masyarakat.
Nanda, salah seorang relawan, menegaskan bahwa aksi semacam ini adalah bagian dari penghormatan terakhir yang patut diberikan kepada setiap warga.
“Kematian adalah bagian dari kehidupan. Bagi keluarga yang ditinggalkan, kehadiran relawan dapat menjadi penguat semangat, sekaligus membantu agar prosesi berjalan lebih ringan,” katanya.
Pengantaran Pasien ke RSUD Cibinong
Kegiatan ketiga dilakukan dengan mengantar seorang pasien asal Cilodong ke RSUD Cibinong.
Pasien tersebut membutuhkan penanganan medis segera, sehingga keberadaan relawan sangat membantu mempercepat akses ke layanan kesehatan.
Tim memastikan pasien dapat tiba di rumah sakit dengan selamat dan mendapatkan perawatan sesuai kebutuhan medisnya.
Langkah ini sekaligus menjadi kritik terhadap lemahnya sistem transportasi kesehatan darurat yang seharusnya lebih sigap melayani masyarakat.
Kolaborasi Relawan Jadi Inspirasi
Rangkaian aksi di tiga lokasi berbeda ini menunjukkan bahwa kerja-kerja sosial tidak bisa dilakukan secara individual.
Kolaborasi antara berbagai komunitas seperti Adainfo, Teamsus Stater, dan SBH menjadi energi baru bagi gerakan kerelawanan di Depok.
Eka Suryadi menekankan pentingnya keberlanjutan aksi sosial.
Menurutnya, relawan hadir bukan sekadar sebagai pengisi kekosongan, melainkan juga pengingat bagi pemerintah agar fungsi perlindungan sosial berjalan optimal.
“Kami bukan ingin menggantikan peran negara, tapi membantu agar warga tidak merasa sendirian. Pemerintah juga perlu hadir lebih kuat dengan dukungan nyata di lapangan,” ungkap Eka.
Fenomena keterlibatan relawan dalam urusan pasien miskin hingga pemulasaraan jenazah sebetulnya mencerminkan adanya celah dalam sistem perlindungan sosial perkotaan.
Warga kerap menghadapi hambatan biaya, transportasi, hingga prosedur birokrasi yang rumit ketika berhadapan dengan layanan kesehatan atau pemakaman.
Dalam banyak kasus, relawanlah yang bergerak cepat mengisi kekosongan itu. Namun, bila kondisi ini terus berulang, maka dikhawatirkan peran negara semakin melemah.
SBH dalam keterangan tertulisnya menyebutkan bahwa kerja relawan harus dibaca sebagai kritik praksis atas minimnya intervensi struktural dari pemerintah daerah.
Relawan hadir secara sukarela, sementara negara memiliki kewajiban konstitusional untuk memastikan setiap warga terlindungi.
Aksi Nyata yang Terus Berlanjut
Kasus di Depok pada 16 September 2025 hanyalah satu dari sekian banyak contoh kegiatan sosial yang dilakukan jaringan relawan.
Sebelumnya, Adainfo bersama komunitas lain juga sering terlibat dalam pengantaran pasien rawat jalan, distribusi bantuan kesehatan, hingga advokasi terhadap warga miskin dan kelompok rentan.
Meski berjalan dengan dukungan terbatas, aksi-aksi tersebut menjadi bukti bahwa solidaritas warga bisa menjadi kekuatan sosial yang menutupi kekurangan sistem formal.
Relawan percaya, selama ada kepedulian, jalan keluar selalu bisa ditemukan.











