Rp78,6 Miliar Digelontorkan, Bapanas Stabilkan Harga Jagung untuk Peternak Ayam

ARY
Ilustrasi Bapanas siapkan alokasi anggaran untuk mendukung program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) jagung. (Foto: Unsplash/Łukasz Rawa)

adainfo.id – Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyiapkan alokasi anggaran sebesar Rp78,6 miliar untuk mendukung program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) jagung.

Program ini difokuskan untuk menekan tingginya harga jagung di pasaran sekaligus menjaga keberlangsungan usaha para peternak ayam petelur.

Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menuturkan bahwa Perum Bulog akan menyalurkan 52.600 ton jagung kepada peternak ayam petelur dengan harga Rp5.500 per kilogram (kg).

Angka ini berada di bawah harga pasar yang tercatat jauh lebih tinggi.

“Stok Cadangan Jagung Pemerintah yang ada di Bulog akan disiapkan SPHP buat para peternak layer. Totalnya 52.400 ton jagung, akan dirilis harganya Rp5.500 per kilogram buat peternak unggas. Sisanya subsidi ditanggung pemerintah,” ujar Arief dikutip Selasa (02/09/2025).

Jawaban Atas Keluhan Peternak

Kebijakan ini menjadi jawaban atas keluhan peternak ayam petelur yang kesulitan mendapatkan jagung pakan sesuai harga acuan penjualan (HAP) Rp5.800 per kg.

Data Panel Harga Pangan Bapanas menunjukkan, rata-rata harga jagung di tingkat peternak pada 1 September 2025 mencapai Rp 6.628 per kg.

Angka tersebut naik 2,65 persen dibanding bulan sebelumnya yang masih di kisaran Rp6.457 per kg.

“Pokoknya intinya Rp5.500 per kg buat peternak. Jadi ini bisa bantu peternak kita dalam produksi telur dengan harga yang bagus sampai dengan akhir tahun ini. SPHP jagung ini tentunya untuk mengatasi harga yang lagi tinggi, makanya perlu dibantu para peternak unggas dalam negeri,” jelas Arief.

Cadangan Jagung Pemerintah dan Penugasan Bulog

Per 30 Agustus 2025, stok Cadangan Jagung Pemerintah (CJP) yang dikelola Perum Bulog mencapai 63.800 ton.

Dari jumlah tersebut, 95,5 persen memiliki usia simpan kurang dari enam bulan, sehingga siap segera disalurkan.

Bulog juga ditugaskan oleh Bapanas untuk menyerap produksi jagung dalam negeri, baik saat panen raya maupun melalui pengelolaan cadangan strategis.

Pemerintah telah menetapkan Harga Pokok Penjualan (HPP) jagung pipilan kering di tingkat petani sebesar Rp5.500 per kg dengan kadar air 18-20 persen.

Sementara itu, HPP jagung di gudang Bulog ditetapkan Rp6.400 per kg dengan kadar air maksimal 14 persen dan aflatoksin maksimal 50 part per billion (ppb).

“Jadi setelah Bulog menyerap jagung petani saat panen raya yang lalu dan disimpan, sekarang memang sudah waktunya untuk penyaluran jagung kepada para peternak unggas,” tambah Arief.

Instruksi Presiden dan Target Serapan Jagung

Kebijakan SPHP jagung ini sejalan dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 10 Tahun 2025 yang mengatur pengadaan, pengelolaan, serta penyaluran cadangan jagung pemerintah.

Dalam Inpres tersebut, Perum Bulog diberi mandat untuk menyerap 1 juta ton jagung pada 2025.

Aturan ini juga menegaskan HPP jagung di tingkat petani sebesar Rp5.500 per kg, menyesuaikan kadar air 18-20 persen.

“Untuk itu, dalam waktu dekat, Badan Pangan Nasional akan kembali menugaskan Bulog untuk pelaksanaan SPHP jagung yang perdana di 2025 ini,” ungkap Arief.

Sebelumnya, data serapan jagung Bulog per 20 Juni 2025 mencapai 50.490,03 ton.

Dengan angka ini, Bapanas menegaskan peran pentingnya dalam perencanaan anggaran, penetapan harga, dan penugasan langsung kepada Bulog untuk memastikan ketersediaan jagung di dalam negeri.

Visi Besar Swasembada hingga Ekspor Jagung

Arief juga menyinggung visi besar pemerintah dalam mengelola pangan nasional.

Ia menyebut bahwa Indonesia tidak hanya menargetkan swasembada, tetapi juga menjadi lumbung pangan dunia.

“Tentu kita patut bersyukur karena produksi jagung dalam negeri terus meningkat pesat. Bahkan kita sudah mulai dapat ekspor jagung,” ucapnya, dikutip Selasa (24/06/2025).

“Ini karena visi Presiden Prabowo tidak hanya swasembada saja, tapi Indonesia harus mampu jadi lumbung pangan dunia,” terangnya.

Dengan langkah strategis ini, pemerintah berharap stabilitas harga jagung dapat terjaga, peternak unggas tetap produktif, dan masyarakat bisa menikmati harga telur yang terjangkau.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *