Rutin Donor Darah Bisa Bikin Sehat, Asal Ikuti Aturan Ini

ARY
Ilustrasi pendonor darah memperhatikan interval waktu sesuai anjuran. (Foto: Pexels/Lucas Oliveira)

adainfo.id – Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kesehatan saat melakukan donor darah kembali disampaikan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Depok.

Ketua PMI Depok, Dudi Mi’raz, mengingatkan agar masyarakat tidak mengabaikan jarak ideal dalam melakukan donor darah.

Menurutnya, menjaga interval waktu yang tepat bukan hanya penting bagi pasien penerima, tetapi juga krusial untuk melindungi kesehatan para pendonor.

“Donor darah ideal dilakukan setiap tiga bulan sekali, karena usia sel darah merah umumnya berkisar antara 100 hingga 120 hari,” jelasnya pada Jumat (05/09/2025).

Aturan Resmi dalam Permenkes

Dudi menegaskan bahwa ketentuan mengenai jarak antar donor darah sudah diatur dalam regulasi resmi, yakni Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 91 Tahun 2015.

Dalam aturan itu disebutkan bahwa interval minimal donor darah sejak terakhir dilakukan adalah dua bulan.

Namun, terdapat pengecualian untuk pendonor perempuan. Interval donor yang disarankan bagi mereka lebih panjang, yaitu 16 minggu.

Hal ini dikarenakan simpanan zat besi pada tubuh perempuan lebih sedikit dibandingkan pria.

Meski donor darah sangat bermanfaat, Dudi mengingatkan bahwa melakukannya terlalu sering justru dapat menimbulkan risiko kesehatan.

“Namun, donor darah harus dilakukan dengan frekuensi yang ideal. Jika terlalu sering, justru berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan, seperti anemia,” ungkapnya.

Kondisi anemia akibat donor berlebihan dapat menurunkan kualitas hidup pendonor.

Termasuk menimbulkan rasa lelah, pusing, hingga melemahkan sistem kekebalan tubuh.

Karena itu, menjaga frekuensi donor sesuai aturan menjadi hal yang tak bisa ditawar.

Manfaat Donor Darah Bagi Pendonor

Lebih jauh, Dudi menjelaskan bahwa donor darah tidak hanya bermanfaat bagi orang yang membutuhkan transfusi.

Akan tetapi juga memberi keuntungan kesehatan bagi pendonor.

Beberapa manfaat donor darah bagi kesehatan, antara lain melancarkan aliran darah, sehingga tubuh lebih segar.

Lalu, mengurangi risiko penyumbatan arteri, yang bisa memicu penyakit jantung.

Kemudian, menyeimbangkan kadar zat besi dalam tubuh, terutama bagi orang dengan kadar zat besi berlebih.

Menurutnya, orang dewasa rata-rata memiliki lima gram zat besi dalam tubuh.

Dengan mendonorkan darah, kadar zat besi tersebut bisa berkurang sekitar seperempat gram, sehingga lebih seimbang.

Donor Darah Sebagai Gaya Hidup Sehat

Riset kesehatan juga mengungkapkan bahwa orang yang rutin mendonorkan darah memiliki risiko lebih rendah terkena serangan jantung.

Fakta ini menjadi salah satu alasan mengapa donor darah kini dipandang bukan hanya kegiatan sosial, tetapi juga bagian dari gaya hidup sehat.

“Dengan donor darah pada interval yang tepat, kita tidak hanya menolong sesama, tetapi juga menjaga kesehatan diri,” bebernya.

“Mari jadikan donor darah sebagai gaya hidup sehat sekaligus wujud kepedulian sosial,” pungkasnya.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *