Santri Ponpes di Depok Mengeluh Mual dan Diare, Diduga Keracunan Makanan

ARY
Ilustrasi sejumlah santri pada salah satu ponpes di Depok diduga keracunan makanan. (Foto: Pexels/cottonbro studio)

adainfo.id – Sejumlah santri di salah satu pondok pesantren (ponpes) di kawasan Cimanggis, Kota Depok mengalami keracunan massal.

Peristiwa ini diduga dipicu usai para santri mengonsumsi makanan berupa kornet yang disajikan di dapur ponpes.

Para korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Brimob Kelapa Dua.

Kondisi mereka bervariasi, sebagian harus menjalani rawat inap, sementara yang lainnya ditangani melalui rawat jalan.

Gelombang Waktu Keracunan

Humas RS Bhayangkara Brimob Kelapa Dua Depok menyampaikan, kasus keracunan mulai terjadi sejak awal pekan.

“Pada tanggal 1 September datang sebanyak 57 orang, 31 rawat inap dan 26 rawat jalan,” katanya, Rabu (03/09/2025).

Keluhan utama para santri mencakup mual, muntah, pusing, hingga diare.

Gejala tersebut muncul tidak lama setelah mereka mengonsumsi makanan di pondok.

Keesokan harinya pada Selasa (02/09/2025), rumah sakit kembali menerima tambahan pasien dengan gejala serupa.

“Pada 2 September sebanyak 10 orang yang dirawat inap sudah dipulangkan,” jelasnya.

Kasus serupa terus berlanjut hingga Rabu (03/09/2025). Pada hari itu, terdapat dua pasien baru yang datang dengan keluhan keracunan.

“Tanggal 3 September datang dua orang dan seluruhnya dirawat,” tambahnya.

Meski jumlah pasien cukup banyak, pihak rumah sakit memastikan kondisi sebagian besar korban berangsur membaik.

“Untuk kondisi sudah membaik dan sudah ada yang diperbolehkan pulang,” ungkapnya.

Meski dugaan awal mengarah pada konsumsi kornet, belum ada kesimpulan resmi terkait kejadian ini.

Penentuan penyebab masih menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut.

“Keluhan awal mual, muntah, pusing dan mencret, terkait penyebab kami belum bisa menyimpulkan karena menjadi kewenangan dari Dinkes,” ujarnya.

Penanganan Dinkes Depok

Menanggapi kasus keracunan massal ini, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Depok, Mary Liziawati, memastikan pihaknya langsung melakukan investigasi.

“Kami sedang melakukan investigasi. Saat ini santri yang mempunyai keluhan sudah ditangani baik oleh RS maupun puskesmas. Puskesmas terus melakukan pemantauan,” jelas Mary.

Mary menuturkan, jumlah korban yang terdampak cukup banyak.

“Sekitar 135 sudah ditangani baik di RS maupun oleh puskesmas,” terangnya.

Lebih lanjut, Mary menegaskan makanan yang dikonsumsi para santri berasal dari dapur ponpes.

“Itu masakan dapur pondok pesantren yang memang sehari-hari masak untuk santrinya,” ucap Mary.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *