Segini Jumlah Layanan Kesehatan yang Rusak Terdampak Bencana Sumatera

ARY
Suasana wilayah terdampak bencana di Pulau Sumatera. Kemenkes menyampaikan sejumlah fasilitas layanan kesehatan yang rusak. (Foto: Instagram @bnpd_indonesia)

adainfo.id – Perkembangan pemulihan layanan kesehatan di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat disampaikan oleh jajaran Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) RI dr. Benyamin Paulus Octavianus menyampaikan bahwa peninjauan lapangan telah dilakukan sejak Selasa (03/12/2025) sebagai tindak lanjut instruksi Menteri Kesehatan, melanjutkan kerja tim Pusat Krisis Kesehatan yang sejak awal berada di lokasi bencana.

Menurut data terbaru per 4 Desember 2025, tercatat 31 rumah sakit dan 156 puskesmas terdampak.

Aceh menjadi wilayah dengan dampak terbesar, dengan 13 rumah sakit dan 122 puskesmas terdampak.

Kemudian, Sumatera Utara dengan 18 rumah sakit dan 25 puskesmas, serta Sumatera Barat dengan 9 puskesmas.

Fasilitas yang Sudah Beroperasi Kembali

Sebagian layanan kini bertahap kembali pulih. Di Aceh 3 rumah sakit dan 55 puskesmas telah beroperasi.

Kemudian, Sumatera Utara layanan medis pulih di 15 rumah sakit dan seluruh 25 puskesmas.

Selanjutnya di Sumatera Barat, seluruh fasilitas kesehatan telah berfungsi normal.

Namun, beberapa fasilitas masih belum dapat beroperasi, di antaranya 10 rumah sakit dan 65 puskesmas di Aceh serta tiga rumah sakit di Sumatera Utara.

Sejumlah fasilitas mengalami kerusakan besar, termasuk enam rumah sakit di Aceh dan empat di Sumatera Utara, yaitu RS Tanjung Pura, RSU Pertamina Pangkalan Brandan, RSK Mata Provinsi Sumut, dan RSU Sundari.

Sementara itu, di Sumatera Barat tidak ditemukan rumah sakit dengan kerusakan berat.

Langkat Jadi Lokasi Terberat

Wamenkes menyoroti kondisi di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, yang dinilai paling berat akibat banjir yang tak surut hingga sembilan hari.

“Kami bersyukur ada rumah sakit swasta di dataran lebih tinggi dan tidak terdampak, sehingga pasien dapat dialihkan ke RS Putri Bidadari,” papar Wamenkes dikutip Sabtu (06/12/2025).

Banjir tinggi merendam lantai satu rumah sakit di Langkat dan merusak seluruh peralatan medis, sehingga layanan tidak dapat berjalan.

Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan, Sumarjaya, menjelaskan bahwa seluruh wilayah terdampak saat ini sudah dapat dijangkau melalui berbagai moda transportasi.

“Sejak kemarin, daerah-daerah yang sebelumnya belum tersentuh kini sudah terlayani, baik melalui udara maupun jalur yang baru terbuka,” ucap Sumarjaya.

Rinciannya yaitu jalur laut digunakan untuk mengirim logistik dan tenaga kesehatan.

Jalur udara menjangkau daerah terisolasi dan lokasi yang masih tertutup genangan.

Jalur darat mulai dibuka seiring menurunnya banjir di sejumlah kawasan.

Di Aceh Tamiang, wilayah yang sempat tidak terjangkau akhirnya dapat dilayani setelah laporan warga diterima.

Kemenkes langsung mengirim tenaga medis dan dua kendaraan logistik pada pagi harinya.

Dukungan Tenaga Kesehatan dari Berbagai Daerah

Proses pemulihan juga diperkuat oleh tenaga kesehatan daerah, relawan, serta tim bantuan dari berbagai instansi seperti RSUD, tenaga kesehatan lokal, serta tim khusus dari Jawa Timur dan RSCM.

Mereka bertugas untuk membuka akses layanan, memberikan pelayanan kesehatan bergerak.

Lalu juga melakukan pembersihan fasilitas medis yang tertutup lumpur, dan mendukung pemeriksaan penyakit pasca banjir.

Koordinasi dengan dinas kesehatan daerah terus dilakukan untuk memastikan suplai obat-obatan, layanan emergensi, dan proses sterilisasi berlangsung optimal.

Di Aceh, kerusakan fasilitas mayoritas dipicu lumpur dan rusaknya struktur bangunan.

Proses pembersihan berjalan cepat, sehingga layanan mulai pulih secara bertahap.

Untuk di Sumatera Utara yakni Langkat dan Medan, genangan banjir masih tinggi sehingga pembersihan fasilitas dan pemulihan layanan belum dapat dilakukan.

Sedangkan, di Sumatera Barat, pemulihan berlangsung paling cepat karena air cepat surut dan infrastruktur kesehatan tidak mengalami kerusakan berat.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *