Tanggul Cisanggarung Jebol, Ratusan Rumah Dan Tambak di Tawangsari Cirebon Terendam
adainfo.id – Banjir yang merendam ratusan rumah dan tambak ikan di Desa Tawangsari, Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon, sejak Minggu pagi (18/5/2025), memicu respon cepat dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk–Cisanggarung (Cimancis). Namun, upaya penanggulangan masih menemui kendala akibat kondisi lapangan yang ekstrem.
Kepala BBWS Cimancis, Dwi Agus Kuncoro, dalam keterangannya pada Senin (19/5/2025), menyatakan bahwa penyebab utama banjir adalah jebolnya tanggul anakan Sungai Cisanggarung sepanjang 70 meter akibat curah hujan tinggi yang mengguyur sejak Sabtu sore hingga Minggu dini hari.
“Hari ini, kami sudah kirimkan mobil pompa ke lokasi banjir. Tapi karena air masih deras masuk, pompa belum bisa bekerja maksimal,” kata Dwi.
Kerugian Ditaksir Ratusan Juta, Rumah hingga Tambak Ikan Terendam
Dampak dari jebolnya tanggul sangat luas. Ratusan rumah di Blok Karangmulya, termasuk fasilitas tambak ikan, kerang, serta lahan pertanian, terendam air dengan kedalaman signifikan. Pemerintah desa dan warga memperkirakan kerugian mencapai ratusan juta rupiah.
“Banjir ini bukan hanya merendam rumah, tapi juga menghancurkan tambak ikan milik warga yang menjadi sumber penghasilan utama,” jelas salah satu warga Tawangsari yang terdampak.
Akses Alat Berat Terhambat, Upaya Perbaikan Tanggul Belum Bisa Dilakukan
Meski sudah ada permintaan dari pihak desa untuk segera menurunkan alat berat ke lokasi, BBWS Cimancis menghadapi kendala serius. Menurut Dwi, akses menuju titik tanggul jebol tidak memungkinkan dilalui alat berat karena medan yang masih tergenang air dan lunak.
“Kita sudah survei lokasi. Tapi karena air masih tinggi dan jalan menuju tanggul tidak bisa dilewati alat berat, proses penutupan belum bisa dilakukan,” ungkapnya.
Pihak desa kemudian mengusulkan alternatif jalur persawahan milik warga sebagai akses darurat untuk menurunkan alat berat. Namun, opsi ini membutuhkan koordinasi lebih lanjut dengan pemilik lahan.
“Kami masih negosiasi dengan pengguna lahan sawah untuk mendapat izin melintasi tanah mereka. Harus ada kesepakatan agar alat berat bisa segera diturunkan,” tambah Dwi.
BBWS Cimancis Janji Terus Pantau dan Koordinasi Intensif
Dwi menegaskan bahwa pihaknya tidak tinggal diam dan akan terus memantau kondisi di lapangan, serta melakukan koordinasi intensif dengan semua pihak terkait, termasuk pemerintah desa dan kabupaten.
“Kami pastikan akan segera bergerak begitu kondisi memungkinkan. Target utama adalah menutup tanggul dan mengalirkan air banjir keluar dari permukiman warga,” ujarnya.
Saat ini, tim teknis dari BBWS Cimancis juga sedang mempersiapkan opsi teknis jangka pendek dan panjang, termasuk perencanaan tanggul darurat dan pembangunan kembali struktur pengaman yang rusak.
Kebutuhan Mendesak: Evakuasi, Logistik, dan Penanganan Kesehatan
Sementara itu, warga yang terdampak banjir belum seluruhnya mendapat bantuan logistik dan evakuasi. Beberapa warga bertahan di rumah yang masih terendam, sedangkan yang lain memilih mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
Petugas kesehatan dari Puskesmas setempat telah mulai mendistribusikan obat-obatan dan antiseptik untuk mencegah penyakit kulit dan diare yang biasanya muncul pasca-banjir.