Tawuran Pelajar di Depok Dianggap Virus Sosial, Perlu Antisipasi Dini
adainfo.id – Upaya mencegah maraknya aksi tawuran di kalangan pelajar kembali menjadi perhatian serius Pemerintah Kota (Pemkot) Depok.
Langkah tegas tersebut disampaikan langsung oleh Wakil Wali Kota Depok, Chandra Rahmansyah, yang menyoroti meningkatnya kasus bentrok antar pelajar di sejumlah wilayah, termasuk Kecamatan Sawangan, beberapa waktu lalu.
Ia menyesalkan peristiwa tersebut dan menegaskan bahwa seluruh perangkat daerah harus bergerak cepat dalam menangani dan mencegah aksi serupa terulang kembali.
“Tawuran ini semacam virus yang mudah menular ke mana-mana. Kalau tidak segera dimitigasi dan diantisipasi, bisa menyebar ke seluruh wilayah Depok,” terang Chandra, Rabu (05/11/2025).
Menurutnya, aksi tawuran kini bukan lagi hal yang sporadis, melainkan sudah menjalar ke berbagai kecamatan di Kota Depok.
Pentingnya sinergi seluruh unsur pemerintahan hingga ke tingkat kelurahan untuk mencegah fenomena sosial yang meresahkan itu.
Peran Camat dan Lurah Didorong Lebih Aktif
Chandra meminta camat dan lurah agar tidak bersikap pasif ketika menerima laporan terkait potensi tawuran di wilayahnya.
Menurutnya, langkah cepat dan koordinatif menjadi kunci utama dalam menekan laju kasus kekerasan di kalangan remaja.
“Saya berharap semua perangkat daerah, camat, dan lurah wajib merespons setiap laporan. Lakukan kolaborasi dengan dinas terkait, misalnya dengan Bu Nessi dari DP3AP2KB,” paparnya.
Chandra menambahkan, peran pemerintah tidak hanya berhenti pada penanganan pasca-kejadian.
Akan tetapi juga harus menyentuh aspek pencegahan melalui edukasi, pembinaan karakter, dan pengawasan di lingkungan sekolah serta masyarakat.
Anak-Anak Sebagai Aset Bangsa
Lebih jauh, Chandra menegaskan bahwa anak-anak merupakan aset berharga bangsa yang harus tumbuh dalam lingkungan yang aman, sehat, dan kondusif.
Ia mengingatkan seluruh pihak agar tidak menganggap enteng kasus tawuran yang melibatkan pelajar.
Itu karena dampaknya bisa menghancurkan masa depan generasi muda.
“Tolong semua harus dioptimalkan dan diberdayakan. Ingat, anak ini adalah titipan Allah SWT, mereka tidak mengerti apa-apa,” bebernya.
Ia menilai, penyelesaian persoalan sosial seperti tawuran harus dilakukan dengan pendekatan menyeluruh, melibatkan keluarga, sekolah, dan pemerintah.
Orang tua diminta untuk lebih memperhatikan pergaulan anak-anaknya, sementara sekolah diharapkan memperkuat pendidikan karakter dan moral.
Kota Layak Anak Harus Jadi Komitmen Nyata
Chandra menegaskan bahwa predikat Kota Layak Anak bukan sekadar penghargaan simbolis.
Ia menyebut, gelar tersebut membawa tanggung jawab moral dan struktural bagi seluruh jajaran pemerintahan di Kota Depok.
“Saya harap Kota Layak Anak bukan hanya jargon atau simbolis semata. Ini menjadi tanggung jawab moral dan struktural kita sebagai Pemerintah Kota Depok,” pungkasnya.
Konsep Kota Layak Anak sendiri harus diwujudkan melalui kebijakan nyata yang berpihak pada perlindungan anak dan remaja dari segala bentuk kekerasan, termasuk tawuran, perundungan, hingga penyalahgunaan narkoba.











