Terima Penghargaan dari Jepang, Ini Kata Menko Airlangga

ARY
Menko Airlangga Hartarto terima penghargaan dari pemerintah Jepang. (Foto: Ekon)

adainfo.id – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, resmi menerima anugerah Bintang Jasa Musim Semi Tahun 2025 “The Order of the Rising Sun, Gold and Silver Star”.

Pemberian penghargaan dari pemerintah Jepang tersebut atas kontribusinya dalam memperkuat hubungan ekonomi Indonesia–Jepang.

Penghargaan bergengsi ini tidak hanya menjadi pengakuan atas dedikasi Menko Airlangga saja.

Akan tetapi juga menegaskan komitmen Indonesia dalam menjaga dan mengembangkan kerja sama strategis dengan Jepang.

“Penghargaan ini menjadi kehormatan besar. Terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto yang mengizinkan saya hadir. Ini menandakan kuatnya hubungan antara kedua negara, yang sudah terjalin lama dan perlu terus diperkuat,” kata Menko Airlangga, dilansir melalui laman resmi Ekon, Sabtu (10/5/2025).

Simbol Persahabatan dan Kado HUT RI ke-80

Penghargaan tersebut menjadi lebih bermakna karena diberikan menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia.

Selain Menko Airlangga, penghargaan juga diterima oleh tokoh nasional lainnya, Marty Natalegawa, Menteri Luar Negeri RI 2009–2014.

Diserahkan langsung oleh Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba, penghargaan ini menegaskan kepercayaan tinggi Jepang terhadap kepemimpinan Menko Airlangga dalam memperkuat konektivitas ekonomi bilateral.

Pertemuan dengan Kaisar Jepang: Pesan Perdamaian dan Kerja Sama

Dalam agenda kunjungan tersebut, Menko Airlangga turut menghadiri pertemuan dengan Kaisar Jepang, yang menyampaikan apresiasi terhadap kerja sama multilateral Jepang dengan berbagai negara mitra, termasuk Indonesia.

“Kaisar menyampaikan harapan agar seluruh tamu undangan tetap sehat dan selamat kembali ke negara masing-masing, sekaligus mengapresiasi kerja sama lintas negara yang terus dijaga,” jelasnya.

AZEC dan Komitmen Menuju Net Zero Emission 2060

Indonesia, melalui Kemenko Perekonomian, juga aktif dalam inisiatif Asia Zero Emission Community (AZEC) yang diusung Jepang.

Salah satu proyek konkret yang telah diluncurkan yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Muara Laboh di Sumatera Barat.

“Untuk AZEC, Pemerintah Jepang telah menyiapkan dana sebesar USD500 juta. Indonesia dan Jepang telah menyepakati lebih dari 175 MoU, banyak di antaranya terkait pengurangan emisi,” ungkapnya.

AZEC menjadi tonggak penting kerja sama energi bersih antara kedua negara.

Beberapa proyek yang masih dalam pipeline antara lain PLTP Sarulla, Proyek Legok Nangka Waste-to-Energy, serta jaringan transmisi Jawa–Sumatera.

Pertemuan dengan Industri Jepang: Dorong IJEPA dan Proyek Investasi

Menko Airlangga juga bertemu dengan Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang Muto Yoji, di mana keduanya menyepakati penguatan kerja sama di bidang perdagangan dan investasi.

“Kami dorong percepatan finalisasi Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA), yang sudah diratifikasi Parlemen Jepang, dan ditargetkan rampung di Indonesia pada semester II 2025,” bebernya.

Dalam pertemuan lainnya, ia berdialog dengan pimpinan Keidanren (Federasi Bisnis Jepang) dan Japan Chamber of Commerce and Industry (JCCI).

Itu merupakan dua entitas bisnis besar Jepang yang telah berkontribusi terhadap pembangunan infrastruktur seperti MRT Jakarta.

Jepang, Investor Strategis bagi Indonesia

Hingga akhir 2024, Jepang tercatat sebagai investor asing terbesar ke-6 di Indonesia, dengan nilai investasi mencapai USD3,46 miliar.

Sektor yang paling banyak digarap meliputi industri otomotif dan alat transportasi, logistik dan telekomunikasi.

Kemudian, industri kimia dan farmasi hingga elektronik dan alat kesehatan.

“Mereka menyampaikan keprihatinan atas kondisi geopolitik global yang tak menentu. Namun, Jepang tetap memandang Indonesia sebagai mitra strategis, yang hubungannya harus terus dilanjutkan,” tuturnya.

Dukungan Jepang untuk OECD dan CP-TPP

Keidanren juga menegaskan dukungan mereka terhadap proses akses Indonesia ke OECD dan CP-TPP.

Ini membuka peluang kerja sama lebih luas di sektor manufaktur, energi terbarukan, dan infrastruktur berkelanjutan.

“Potensi kerja sama Indonesia-Jepang ke depan sangat besar, dan kita harus memastikan semua komitmen ini terealisasi dengan baik,” tutup Menko Airlangga.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *