Transjabodetabek Ekspansi Rute, Solusi Kemacetan Jabodetabek?
adainfo.id – Gubernur Jakarta, Pramono Anung mengumumkan bahwa rute baru Transjabodetabek akan segera dibuka dalam waktu dekat.
Hal tersebut sebagai langkah progresif Pramono Anung, dalam menanggulangi persoalan klasik Jakarta, kemacetan.
Rute dari Bekasi ke Cawang jadwalnya akan beroperasi mulai Jumat, 16 Mei 2025. Lalu, rute Pantai Indah Kapuk (PIK) ke Blok M pada pekan depan.
Keduanya akan melengkapi layanan yang sebelumnya telah dibuka untuk jalur Alam Sutera-Blok M.
“Hari Jumat adalah dari Bekasi ke Cawang, pekan depannya dari PIK ke Blok M, yang semuanya nanti akan bisa menggunakan Transjabodetabek,” ujar Pramono, dikutip Rabu (14/5/2025).
Gratis untuk 15 Golongan, Termasuk Non-Warga Jakarta
Kabar baik lainnya, ada 15 golongan masyarakat akan mendapat akses gratis untuk menggunakan layanan ini.
Bahkan, fasilitas di Transjabodetabek ini tidak ada pembatasan untuk warga Jakarta saja.
“Dan akan kita gratiskan juga 15 golongan walaupun mereka bukan warga Jakarta,” ungkap Gubernur Pramono.
Meski belum secara rinci siapa saja yang termasuk ke dalam 15 golongan ini, kemungkinan besar mencakup pelajar, lansia, penyandang disabilitas, hingga pekerja dengan penghasilan rendah.
Transjabodetabek, Bukan Sekadar Transjakarta
Berbeda dari konsep sebelumnya yang hanya memusatkan layanan di Jakarta, Transjabodetabek hadir sebagai solusi integrasi transportasi lintas kota.
Yakni meliputi kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
Dengan jumlah sekitar 3,5 juta orang masuk Jakarta setiap pagi dan kembali ke daerah asalnya pada sore hari, transportasi massal terintegrasi menjadi kebutuhan mutlak.
Inilah yang menjadi landasan pemikiran Pramono dalam menginisiasi proyek Transjabodetabek.
“Mudah-mudahan saya bisa menggagas yang namanya Transjabodetabek, bukan hanya Transjakarta karena kemacetan di Jakarta itu terjadi di pagi hari ketika 3,5 juta orang masuk Jakarta dan sore hari ketika mereka pulang,” jelas Pramono.
Solusi Mobilitas dan Lingkungan
Tak hanya fokus pada pergerakan manusia, langkah ini juga dinilai sebagai bentuk tanggung jawab Pemprov Jakarta dalam mengatasi masalah lingkungan dan sosial lainnya.
Di samping transportasi, Pramono menyebutkan komitmennya dalam menangani polusi udara, pengelolaan sampah, dan banjir yang sering menghantui Jakarta.
Terutama dari luapan Sungai Ciliwung yang berkontribusi besar terhadap genangan di wilayah kota.
“Mudah-mudahan penanganan kemacetan, polusi, sampah, banjir bisa kita tangani secara bertahap,” tegasnya.
Integrasi Transportasi Menuju Masa Depan
Dengan hadirnya rute baru Transjabodetabek, harapan masyarakat akan sistem transportasi yang efisien, inklusif, dan ramah lingkungan kini semakin mendekati kenyataan.
Konsep transportasi publik yang menjangkau antarkota secara menyeluruh akan menjadi tulang punggung mobilitas urban masa depan.