Turnamen Catur di Depok Diserbu Ratusan Peserta dari Jabodetabek

ARY
Sejumlah peserta mengikuti turnamen catur di Kota Depok, Minggu (05/10/25). (Foto: adainfo.id)

adainfo.id – Antusiasme masyarakat terhadap olahraga catur tampak jelas ketika ratusan peserta memadati Turnamen Catur Piala Prof. Dr. Ahmad T. Nugraha di Kota Depok, Minggu (05/10/2025).

Suasana hangat dan penuh semangat mewarnai setiap meja pertandingan yang dipenuhi para pecatur dari berbagai usia dan latar belakang.

Ajang bergengsi ini menjadi salah satu momentum penting dalam menghidupkan kembali tradisi olahraga catur di kalangan masyarakat, sekaligus mempererat hubungan antar pecatur lintas wilayah

Dari anak-anak hingga orang tua, semua hadir membawa semangat kompetisi dan kebersamaan.

Ketua panitia turnamen, Hartono, mengatakan bahwa acara ini diikuti oleh 202 peserta dari Jabodetabek.

Menurut Hartono, panitia bahkan harus membatasi jumlah peserta karena tingginya minat masyarakat untuk turut serta dalam ajang bergengsi tersebut.

“Yang ikut ini ada 202 peserta, itu pun karena kita batasi. Kalau nggak kita batasi, bisa 300 sampai 400-an,” terang Hartono.

Catur Sebagai Ajang Kebersamaan dan Pembinaan Bakat

Hartono menegaskan bahwa tujuan utama dari penyelenggaraan turnamen ini tidak semata-mata untuk mencari pemenang.

Akan tetapi juga sebagai wadah kebersamaan bagi komunitas pecinta catur.

“Jadi tujuan mengadakan turnamen catur ini adalah selain menjalani silaturahmi antar pecinta catur juga untuk mengembangkan potensi,” beber Hartono.

Hartono menjelaskan bahwa turnamen ini bersifat open, artinya siapa pun boleh ikut tanpa batasan usia.

Baik anak-anak, dewasa, hingga orang tua, semuanya bisa ikut ambil bagian untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka di papan catur.

“Nggak ada batasan usia. Jadi ini sekalian kita adakan mulai dari anak kecil, dewasa hingga orang tua,” tambah Hartono.

Turnamen ini juga diharapkan menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk menyelenggarakan kegiatan serupa.

Menurut Hartono, partisipasi aktif masyarakat menjadi bukti bahwa catur masih memiliki tempat istimewa di hati banyak orang.

Meskipun saat ini sudah banyak olahraga lain yang lebih populer di kalangan generasi muda.

Rencana Pengembangan Turnamen dan Pembinaan Pecatur Muda

Lebih lanjut, Hartono mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan rencana untuk memperluas cakupan kegiatan ini pada tahun-tahun mendatang.

Salah satunya adalah dengan mengadakan turnamen khusus bagi kategori junior dan pelajar.

“Nah, nanti baru yang akan datang kita adakan khusus buat junior. Sesudah itu kita akan bikin juga khusus buat pesantren. Lalu kita akan buat yang tingkat nasional,” ujar Hartono.

Langkah ini menurut Hartonk penting agar pembinaan catur di tingkat akar rumput bisa berjalan dengan lebih terarah.

Dengan pembinaan yang baik, bibit-bibit pecatur muda berpotensi menjadi atlet profesional yang dapat membawa nama daerah ke tingkat nasional, bahkan internasional.

Hartono juga mengapresiasi dukungan dari berbagai pihak, termasuk komunitas lokal dan sponsor yang ikut berkontribusi dalam suksesnya acara ini.

Kisah Inspiratif Bima, Pecatur Cilik dari Depok

Dari sekian banyak peserta yang hadir, perhatian publik tertuju pada sosok Bima, seorang anak berusia 10 tahun yang kini duduk di bangku kelas 4 SD Anyelir 1 Depok.

Dengan wajah penuh percaya diri, Bima duduk di depan papan catur melawan lawan-lawannya yang jauh lebih senior.

Anak yang mulai mengenal catur sejak usia lima tahun ini mengatakan bahwa kecintaannya terhadap permainan strategi tersebut berawal dari sang ayah.

“Memang senang bermain catur. Dari ayah awalnya diajarin main catur. Terus lama-lama belajar sendiri. Soalnya menurut aku seru,” ungkap Bima polos.

Bima sudah empat kali mengikuti turnamen catur, namun kali ini ia mencatat kemenangan pertamanya setelah tiga kali gagal di ajang sebelumnya.

“Sempat grogi tadi, deg-degan. Tapi menang. Ini pertama kali menang. Sebelumnya ikut tiga kali turnamen kalah,” ujar Bima.

Meski baru belajar serius dalam dua tahun terakhir, Bima mengaku rutin berlatih setiap hari

Bima juga bergabung dengan klub catur lokal di Depok untuk mengasah kemampuan sekaligus memperkuat mental bertanding.

Pengembangan Catur di Kota Depok

Kota Depok kini mulai dikenal sebagai salah satu daerah yang aktif dalam pengembangan olahraga catur di tingkat regional.

Dengan adanya Turnamen Catur Piala Prof. Dr. Ahmad T. Nugraha, semangat masyarakat untuk berkompetisi dan belajar semakin tinggi.

Turnamen ini tidak hanya diisi oleh pertandingan formal, tetapi juga menjadi ruang interaksi antarpecatur untuk bertukar strategi dan pengalaman.

Banyak peserta berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut agar catur semakin dikenal luas sebagai olahraga yang melatih kecerdasan, kesabaran, dan konsentrasi.

Dukungan penuh dari pemerintah setempat terhadap kegiatan serupa, termasuk dalam bentuk fasilitas dan program pembinaan juga diperlukan.

Dengan semangat kebersamaan dan kerja keras dari berbagai pihak, turnamen ini diharapkan mampu mencetak generasi pecatur baru yang tangguh serta mengharumkan nama Depok di kancah nasional.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *