UI Dikritik Imbas Undang Akademisi Pro-Israel Peter Berkowitz di Orientasi Pascasarjana
adainfo.id – Media sosial mendadak heboh usai muncul kabar bahwa Universitas Indonesia (UI) mengundang akademisi pro-Israel, Prof. Peter Berkowitz, sebagai pembicara dalam kegiatan Orientasi Program Pascasarjana UI 2025.
Kabar tersebut pertama kali mencuat melalui unggahan akun X (Twitter) @kastratofe pada Minggu (24/08/2025).
Dalam unggahannya, akun tersebut menyebut Prof. Peter Berkowitz sebagai zionis sekaligus pembela genosida Israel terhadap rakyat Palestina.
“Universitas Indonesia mengundang Peter Berkowitz; seorang zionis dan pembela genosida Israel, sebagai pembicara pada Orientasi Program Pascasarjana UI 2025,” tulis akun tersebut.
Unggahan tersebut langsung viral dan menuai beragam respons dari warganet.
Banyak yang mengecam dan mengkritik langkah UI yang dinilai tidak peka terhadap penderitaan rakyat Palestina dan situasi global yang menentang praktik penjajahan Israel.
Siapa Peter Berkowitz?
Prof. Peter Berkowitz merupakan akademisi senior dari The Hoover Institution – Stanford University.
Namanya cukup dikenal dalam dunia akademik internasional, khususnya di bidang ilmu politik dan kebijakan publik.
Namun, Prof. Peter Berkowitz juga dikenal sebagai sosok yang vokal mendukung kebijakan pro-Israel.
Prof. Peter Berkowitz bahkan pernah menjabat sebagai pejabat perencanaan kebijakan pada era Presiden Donald Trump, yang pada masa pemerintahannya secara tegas memberikan dukungan penuh terhadap Israel.
Termasuk pengakuan kontroversial Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Sejumlah artikel yang ditulis Prof. Peter Berkowitz dianggap sebagai bentuk dukungan terhadap praktik penjajahan dan genosida Israel di Palestina.
Hal inilah yang membuat kehadirannya di UI menuai kritik keras.
Undangan UI kepada Prof. Peter Berkowitz dalam orientasi pascasarjana dinilai banyak pihak sebagai langkah yang tidak sensitif.
Mengingat posisi Indonesia yang selama ini konsisten mendukung kemerdekaan Palestina.
Publik menilai pemilihan pembicara tersebut bertolak belakang dengan sikap politik luar negeri Indonesia.
Klarifikasi dari Pihak UI
Menanggapi kritik yang berkembang, pihak UI akhirnya mengeluarkan siaran pers resmi dengan nomor: PENG-273/UN2.HIP/HMI.03/2025.
Dalam keterangannya, UI mengakui bahwa pihak kampus kurang hati-hati dalam memilih pembicara tamu.
“Adapun tentang latar belakang pembicara dari luar negeri, Prof. Peter Berkowitz (The Hoover Institutions – University of Stanford), dengan segala kerendahan hati UI mengakui kurang hati-hati,” tulis pihak UI dalam keterangan tertulis dikutip Senin (25/08/2025).
UI menegaskan, undangan tersebut semata-mata bertujuan untuk memberikan perspektif dari figur akademisi internasional dalam bidang Sosial Humaniora maupun Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM).
“Kami memahami reaksi dan keprihatinan publik yang mungkin muncul akibat orasi yang disampaikan oleh salah seorang akademisi tamu pada kegiatan PSAU tersebut,” lanjut keterangan tersebut.
Lebih lanjut, UI menyebut kasus ini menjadi pelajaran penting agar ke depan lebih selektif dalam mengundang tokoh internasional.
“Kasus ini menjadi sebuah pembelajaran sekaligus bentuk perhatian positif untuk UI agar lebih selektif dan sensitif dalam mempertimbangkan berbagai aspek saat mengundang akademisi internasional pada masa yang akan datang,” tutup keterangan itu.
Meskipun sudah memberikan klarifikasi, kritik terhadap UI terus berdatangan.
Banyak pihak mendesak UI agar lebih berhati-hati dalam memilih narasumber.
Terutama yang memiliki rekam jejak kontroversial terkait isu kemanusiaan.