Ustadz di Cirebon Kembangkan Ayam Kampung untuk Ketahanan Pangan
adainfo.id – Komitmen terhadap ketahanan pangan tak hanya digaungkan pemerintah, tapi juga dijalankan oleh tokoh-tokoh masyarakat.
Salah satunya adalah Ustaz Ujang Busthomi, pimpinan Padepokan Anti Galau yang kini makin serius menekuni dunia peternakan, khususnya ayam kampung.
Setelah sukses mengelola berbagai jenis peternakan mulai dari ayam broiler, bebek, kambing, hingga sapi dan ikan, Ustaz Ujang kini mengambil langkah strategis dengan mengembangkan budidaya ayam kampung.
Budidaya tersebut bertujuan memperkuat ketahanan pangan lokal dan menyeimbangkan suplai protein hewani untuk masyarakat Cirebon dan sekitarnya.
Jenis ayam kampung dipilih untuk dibudidayakan karena jenis tersebut telah menjadi primadona di pasar lokal.
Meski kalah secara kuantitas produksi dibanding ayam broiler, permintaan masyarakat terhadap daging ayam kampung justru cenderung stabil, bahkan meningkat, terutama di daerah pedesaan dan perkotaan yang mengedepankan aspek kualitas dan cita rasa.
“Kalau ayam broiler itu memang lebih banyak dijual keluar daerah. Tapi di pasar-pasar lokal, warga lebih senang ayam kampung. Rasanya lebih gurih, lebih sehat,” ujar Ustaz Ujang saat ditemui di peternakannya, Minggu (20/7/2025).
Ia menyebut langkahnya sebagai bentuk respon terhadap “celah” kebutuhan pasar.
Dengan menyediakan ayam kampung berkualitas, Ustaz Ujang berharap bisa mengurangi ketergantungan masyarakat pada pasokan dari luar daerah.
Kedepankan Konsep Pangan Mandiri
Tidak hanya berhenti pada sektor peternakan, Ustaz Ujang juga mengembangkan lahan pertanian di atas puluhan hektare tanah miliknya.
Berbagai komoditas pertanian seperti jagung, terong, kacang panjang, cabai, hingga singkong ditanam secara rotasi dan dikelola oleh tim tani lokal.
“Jadi tidak hanya unggas dan daging, kita juga menyiapkan sayuran dan tanaman pangan. Kalau semua kebutuhan dasar bisa diproduksi sendiri oleh masyarakat, maka kita tidak akan panik kalau terjadi krisis,” jelasnya.
Langkah ini, lanjutnya, bukan sekadar upaya meningkatkan produktivitas ekonomi, tetapi juga bagian dari tanggung jawab sosial untuk menciptakan desa yang kuat secara pangan dan ekonomi.
Ketahanan Pangan Dimulai dari Desa
Konsep ketahanan pangan yang diusung Ustaz Ujang tak berhenti pada teori. Ia aktif melibatkan masyarakat sekitar dalam proses produksi.
Dari tenaga kerja peternakan, penyemaian bibit, hingga distribusi hasil panen, semua dilakukan dengan pola pemberdayaan warga lokal.
“Kami libatkan pemuda desa, ibu-ibu, dan petani sekitar. Jadi ini bukan hanya untuk usaha pribadi, tapi juga membuka lapangan kerja dan sumber penghidupan,” jelasnya.
Dengan pendekatan ini, Ustaz Ujang berharap masyarakat terinspirasi untuk turut bergerak.
Ia yakin ketahanan pangan nasional hanya bisa dicapai bila ada sinergi antara pemerintah dan masyarakat akar rumput.
Alasan lain Ustaz Ujang memilih ayam kampung adalah karena dinilai lebih sehat secara kandungan gizi.
Ayam kampung dikenal memiliki kadar lemak yang lebih rendah dan daging yang lebih padat nutrisi.
“Kita ingin masyarakat juga makin peduli dengan makanan sehat. Ayam kampung punya nilai lebih secara kesehatan. Ini juga bagian dari dakwah untuk hidup sehat dan berkah,” katanya.
Dalam waktu dekat, Ustaz Ujang berencana menggandeng beberapa koperasi dan lembaga pesantren di Cirebon untuk mengembangkan pola kemitraan peternakan ayam kampung.
Harapannya, usaha ini bisa direplikasi di banyak desa, sehingga tercipta ekosistem pangan desa yang mandiri.
Menjadi Contoh Keteladanan Masyarakat
Sosok Ustaz Ujang dikenal luas di kalangan masyarakat Cirebon bukan hanya karena kepemimpinannya di dunia dakwah, tetapi juga atas kepeduliannya terhadap isu sosial dan ekonomi.
Selama pandemi, ia tercatat aktif membantu distribusi sembako dan obat-obatan untuk warga.
Kini, dengan mengembangkan pertanian dan peternakan, ia menegaskan kembali peran pesantren dan tokoh agama sebagai penggerak produktivitas masyarakat.
“Pesantren jangan hanya jadi tempat belajar agama. Tapi juga jadi pusat pemberdayaan ekonomi umat. Insya Allah, ini jalan kebaikan yang harus kita tempuh bersama,” pungkasnya.