Usulan Penambahan Koridor BISKITA Trans Depok Resmi Disampaikan ke Kemenhub
adainfo.id – Upaya menghadirkan layanan transportasi massal yang lebih luas dan modern kembali diperkuat dengan pembaruan kerja sama antara Pemerintah Kota (Pemkot) Depok dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Nota Kesepakatan (MoU) yang ditandatangani kedua pihak menjadi momentum strategis untuk memperkuat pengembangan, pengelolaan, dan pengoperasian angkutan perkotaan berbasis jalan.
Wali Kota Depok, Supian Suri, menegaskan pentingnya sinergi Pemkot Depok dengan Kemenhub dalam membangun sistem transportasi yang lebih baik.
Supian menjelaskan bahwa pembaruan MoU ini menjadi kesempatan strategis untuk memperkuat komunikasi dan koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah, khususnya dalam pengembangan transportasi massal yang berkelanjutan.
“MoU ini sebenarnya kelanjutan dari kerja sama yang sebelumnya dilakukan dengan BPTJ. Karena kewenangan sekarang berada di Kemenhub, maka MoU diperbarui,” terang Supian dikutip Rabu (01/10/2025).
Selain memperbarui kesepakatan, Wali Kota Depok juga menyampaikan usulan penting kepada Kemenhub terkait penambahan koridor layanan BISKITA Trans Depok.
Menurutnya, permintaan tersebut muncul dari tingginya kebutuhan masyarakat terhadap layanan transportasi publik yang nyaman, murah, dan terintegrasi.
“Kesempatan ini sekaligus kami gunakan untuk menyampaikan usulan penambahan koridor layanan BISKITA Trans Depok,” ujarnya.
Koridor baru yang diusulkan antara lain rute Terminal Depok–Harjamukti, Citayam–Kampus UI–M. Jasin, serta Terminal Jatijajar dan sebaliknya.
Usulan ini diharapkan mampu memperluas cakupan layanan BISKITA Trans Depok agar manfaatnya dapat dirasakan lebih banyak warga.
“Layanan BISKITA Trans Depok ini sangat membantu warga. Karena itu kami ingin menambah cakupan wilayah agar manfaatnya lebih luas,” tegasnya.
Dukungan Terhadap Kebijakan Nasional Zero ODOL 2027
Selain membahas BISKITA Trans Depok, Wali Kota juga menyoroti kebijakan nasional Zero ODOL (Over Dimension and Over Loading) yang ditargetkan berjalan penuh pada 2027.
Pemkot Depok, kata Supian, mendukung penuh program tersebut sebagai langkah menuju transportasi yang lebih aman, ramah lingkungan, dan tertib hukum.
Ia menekankan, sinergi antara pemerintah pusat dan daerah sangat penting dalam menyukseskan program Zero ODOL.
Mengingat dampaknya sangat signifikan terhadap keselamatan pengguna jalan dan ketahanan infrastruktur.
“Harapan kita bersama, transportasi massal bisa maksimal melayani masyarakat, mengurangi kemacetan, menekan polusi, memudahkan mobilitas, serta menghadirkan biaya yang lebih terjangkau,” tandasnya.
Upaya pembaruan MoU dengan Kemenhub ini sekaligus menandai keseriusan Pemkot Depok dalam meningkatkan kualitas transportasi perkotaan.
Pertumbuhan penduduk Depok yang terus meningkat setiap tahunnya membuat kebutuhan terhadap transportasi massal semakin mendesak.
BISKITA Trans Depok sendiri telah menjadi salah satu moda transportasi favorit warga karena menawarkan tarif terjangkau, aksesibilitas yang baik, serta kenyamanan dalam perjalanan.
Dengan adanya penambahan koridor baru, diharapkan kepadatan lalu lintas dapat dikurangi, sementara mobilitas masyarakat menjadi lebih lancar.
Tak hanya itu, keberadaan transportasi massal yang memadai juga mendukung terciptanya lingkungan perkotaan yang lebih sehat.
Dengan semakin banyak warga yang beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum, tingkat polusi udara dapat ditekan, sejalan dengan target pembangunan berkelanjutan di bidang transportasi.
Kolaborasi Pusat dan Daerah untuk Transportasi Berkelanjutan
MoU antara Pemkot Depok dan Kemenhub bukan hanya sekadar dokumen formal.
Tetapi menjadi landasan strategis dalam mewujudkan transportasi perkotaan yang modern dan ramah lingkungan.
Kolaborasi ini mencakup aspek pengembangan infrastruktur, pengelolaan armada, hingga inovasi pelayanan yang berorientasi pada kepuasan masyarakat.
Lebih jauh, dengan adanya dukungan penuh dari Kemenhub, Pemkot Depok optimis bahwa berbagai rencana pengembangan transportasi massal, termasuk penambahan koridor BISKITA, dapat segera terealisasi.
Sinergi yang terjalin juga akan mempercepat terwujudnya visi Depok sebagai kota yang tidak hanya maju dalam pembangunan, tetapi juga unggul dalam penyediaan layanan transportasi publik.