Viral Video Kecelakaan di Jalan Rusak, ASC Desak Pemkab Cirebon Perbaiki Infrastruktur

KIM
Komunitas Anak Seni Cirebon (ASC) (foto: adainfo.id)

adainfo.id – Viral di media sosial, sebuah video kecelakaan tunggal akibat jalan rusak di wilayah Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, mengundang reaksi luas dari masyarakat.

Insiden tersebut menimpa Jamal (45), seorang seniman dari komunitas Anak Seni Cirebon (ASC), saat hendak menuju lokasi pertunjukan di Objek Wisata Kura-kura Belawa, Minggu pagi (20/7/2025).

Video berdurasi singkat tersebut dengan cepat menyebar ke berbagai grup WhatsApp yang berisi pejabat pemerintahan, birokrat, hingga politisi lokal.

Dalam video, tampak Jamal terjatuh bersama sepeda motornya akibat menghantam lubang besar di tengah jalan poros desa.

ASC Desak Perbaikan Jelang HUT RI ke-80

Ketua Umum ASC, Didi Junaedi (52) yang akrab disapa Diwong, menyampaikan keprihatinannya.

Ia menyebut bahwa kecelakaan yang dialami Jamal hanyalah satu dari banyak kasus serupa yang menimpa pelaku seni akibat buruknya infrastruktur jalan kabupaten.

“Saya prihatin, banyak anggota kami yang jadi korban kecelakaan hanya karena jalan berlubang. Pemerintah harus segera bertindak,” tegas Diwong saat dikonfirmasi, Senin (21/7/2025).

Menurutnya, hampir setiap akhir pekan, para seniman ASC melakukan pertunjukan keliling, termasuk rutin tampil di Taman Wisata Cikuya.

Namun, perjalanan mereka kerap terganggu oleh kondisi jalan yang membahayakan.

Diwong menyoroti pentingnya perbaikan infrastruktur sebelum perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 yang tinggal hitungan minggu. Ia menyebutkan bahwa kerusakan terparah berada di ruas jalan Sindanglaut–Pabuaran, yang merupakan akses utama menuju lokasi wisata dan panggung seni ASC.

“Kami berharap video kecelakaan ini bisa membuka mata pejabat di Kabupaten Cirebon, apalagi videonya sudah beredar di grup WA yang isinya ada bupati, kapolresta, dan para politisi. Harusnya segera ada respon nyata,” katanya.

Menurut informasi yang diterimanya, lelang proyek perbaikan sudah dilakukan sejak 15 Juli lalu. Namun hingga menjelang akhir bulan, belum ada tanda-tanda pelaksanaan.

“Sekarang sudah mau akhir Juli, masyarakat menunggu realisasi, bukan janji. Jangan sampai kerusakan jalan ini jadi penghambat kegiatan masyarakat menjelang perayaan HUT RI ke-80,” tambahnya.

Swadaya Jadi Opsi, Bukan Ancaman

Tidak ingin berpolemik di ruang publik, ASC berencana melakukan tindakan nyata. Dalam rapat internal, komunitas seniman tersebut tengah membahas rencana swadaya menambal jalan berlubang jika pemerintah tidak segera bergerak.

“Kami tidak akan turun ke jalan demo, karena tahu jalan tidak bisa diperbaiki dalam sehari. Tapi kami akan swadaya beli batu split, aspal curah, dan ajukan permintaan bantuan alat berat ke Dinas PUTR,” ungkap Diwong.

Ia menegaskan, aksi ini bukan bentuk perlawanan, tetapi bentuk kepedulian dan solidaritas antarwarga.

“Kami hanya ingin jalan yang layak dan aman. Bukan tuntutan muluk. Kalau benar Pemkab Cirebon mau memberikan kado HUT RI ke-80 untuk rakyat, tolong berikan jalan mulus. Itu saja harapan kami,” pungkasnya.

Masyarakat Butuh Aksi, Bukan Sekadar Rencana

Banyak warga mengamini pernyataan Diwong. Mereka merasa selama ini proyek infrastruktur seringkali hanya sebatas rencana atau perencanaan anggaran, namun tidak dibarengi dengan pelaksanaan yang konkret.

“Sudah terlalu sering dengar kabar jalan mau diperbaiki, tapi kenyataannya bertahun-tahun tetap rusak. Giliran viral, baru ramai,” ujar Rasminah, warga Desa Cikuya.

Kondisi jalan rusak di wilayah Lemahabang juga kerap menjadi penyebab kecelakaan bagi pelajar, pengemudi ojek daring, dan pedagang pasar.

Hingga berita ini dirilis, belum ada tanggapan resmi dari Pemkab Cirebon maupun Dinas PUTR terkait kecelakaan tersebut maupun rencana perbaikan jalan poros yang dikeluhkan.

Namun tekanan publik melalui media sosial serta sorotan dari komunitas-komunitas lokal seperti ASC membuat isu ini sulit diabaikan. Terlebih, menjelang perayaan HUT RI ke-80, infrastruktur menjadi elemen penting dalam berbagai kegiatan masyarakat.

Aksi nyata masyarakat seperti yang ditunjukkan ASC menjadi cerminan kuatnya semangat gotong royong.

Namun, pemerintah daerah tetap dituntut hadir dan bertanggung jawab dalam memastikan infrastruktur yang aman dan layak digunakan oleh seluruh warga.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *