Wali Kota Depok Jenguk Santri Diduga Keracunan di RS Brimob, 9 Masih Dirawat
adainfo.id – Kasus dugaan keracunan massal yang menimpa santri di salah satu pondok pesantren mendapat perhatian langsung dari Wali Kota Depok, Supian Suri.
Pada Kamis (4/9/2025), Supian mendatangi Rumah Sakit Bhayangkara Brimob Kelapa Dua untuk menjenguk dan melihat kondisi terkini para santri yang masih menjalani perawatan.
“Mungkin teman-teman sudah mengetahui bahwa kita ada musibah salah satu pondok pesantren di Kota Depok terindikasi anak-anaknya keracunan makanan. Tadi yang kemarin sampai ke rumah sakit brimob ini ada 72 orang yang dirawat 42 orang, tadi yang lain alhamdulillah sudah bisa kembali dan masih ada 9 orang yang masih dirawat di sini,” kata Supian.
Dalam kunjungannya, Supian memastikan kondisi para santri yang dirawat berangsur membaik.
Dari 72 santri yang sempat mendapatkan penanganan di rumah sakit tersebut, 9 orang masih harus dirawat.
“Ada 9 orang (masih dirawat) kondisinya rata-rata sudah bagus, walaupun tadi ada 1 orang yang masih pusing ya, yang lain rata-rata sudah sehat, sudah tidak lagi kendala pusing, tapi masih lemes, masih belum benar-benar fit, itu saja sih alhamdulillah,” ujarnya.
Supian juga memberikan apresiasi kepada tim medis RS Bhayangkara Brimob yang sigap memberikan pelayanan terbaik kepada para santri.
Dugaan Penyebab Masih Diselidiki
Supian menegaskan bahwa penyebab keracunan belum bisa dipastikan.
Ia menyebutkan bahwa Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok sudah melakukan pengecekan ke pondok pesantren untuk mengidentifikasi kemungkinan penyebab.
“Saya tadi sudah minta tolong dari kemarin dari kejadian ini dari Dinas Kesehatan sudah cek ke lapangan, sudah ke pondok dan sekali lagi sudah beberapa evaluasi yang kita lakukan,” ungkapnya.
“Ada banyak kemungkinan hal yang salah satunya mungkin ada pengelolaan air minum di sana, tapi sekali lagi kita belum bisa memastikan juga, ini baru dugaan-dugaan,” imbuhnya.
Ia menambahkan, pondok pesantren tersebut sempat terdampak banjir sehingga ada kemungkinan kualitas air minum turut terganggu.
Karena itu, Supian meminta agar air minum untuk para santri dipastikan dalam kondisi matang sebelum dikonsumsi.
Pemeriksaan Balai POM dan Informasi Penyebab Dugaan Keracunan
Selain Dinkes, Balai Pengawas Obat dan Makanan (Balai POM) juga sudah turun tangan untuk melakukan pemeriksaan.
Tim Balai POM, kata Supian telah mengambil sampel makanan dan minuman dari pondok pesantren serta memeriksa muntahan para santri yang menjadi korban.
“Tadi ada teman-teman dari Balai Pom sudah datang juga, kita akan cek, tapi insya Allah kita akan monitor terus di pondok dan Alhamdulillah penanganan santri-santri yang harus dirawat di sini juga sangat baik,” ucap Supian.
Selain itu, sempat beredar kabar bahwa keracunan terjadi setelah para santri mengonsumsi kornet.
Namun, Supian menegaskan pihaknya tidak bisa langsung memastikan kebenaran kabar tersebut.
“Saya nggak hafal kalau makan (kornet), karena kalau cerita abis makan ini itu karena ada santri juga yang nggak terkena gitu, nggak semuanya terkena,” jelasnya.
“Apakah mungkin daya tahan tubuhnya yang lebih kuat atau mungkin ada sebagian makanan yang tidak semuanya dimakan oleh santri, kita nggak tahu kemungkinan-kemungkinan ini,” timpalnya lagi.
Pemantauan dari Dinas Kesehatan
Supian meminta Dinkes Depok untuk terus melakukan pemantauan tidak hanya di pondok pesantren yang terkena kasus.
Akan tetapi juga di lembaga pendidikan lainnya yang melayani santri.
“Ya, bukan hanya di sini (pemantauan), karena kan bukan hanya salah satu pondok ini yang melayani santri,” tuturnya.
“Saya minta Dinas Kesehatan dalam hal ini Puskesmas terus memonitor titik-titik atau layanan-layanan yang memberikan layanan makanan buat anak-anak kita, sehingga kita bisa memastikan semuanya sehat,” pungkasnya.