Wamensos Salurkan Bantuan Untuk Korban Longsor Gunung Kuda

KIM
Wakil Menteri Sosial meninjau longsor Gunung Kuda, Kab Cirebon, Selasa (03/06/25) (foto adainfo.id)

adainfo.id – Wakil Menteri Sosial Republik Indonesia, Agus Jabo, menyampaikan belasungkawa mendalam kepada seluruh korban peristiwa longsor Gunung Kuda di Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon. Dalam kunjungannya ke lokasi bencana pada Selasa (3/6), ia menyatakan keprihatinan atas tragedi yang merenggut puluhan nyawa pekerja tambang.

“Saya mewakili pemerintah pusat, mengucapkan duka cita kepada korban atas peristiwa longsor ini,” ucap Agus Jabo saat berada di lokasi kejadian.

Pantau Langsung Proses Evakuasi

Dalam kesempatan tersebut, Agus Jabo menyaksikan secara langsung upaya pencarian korban yang dilakukan oleh Tim SAR gabungan. Sejumlah alat berat, seperti tiga excavator dan satu buldozer, terlihat beroperasi di lapangan, mengangkat material longsoran yang diduga masih menimbun pekerja tambang yang belum ditemukan.

Agus mengapresiasi kerja keras tim SAR yang terus melakukan pencarian, meski medan di sekitar lokasi cukup berat dan dipenuhi bongkahan batu besar.

“Sampai hari ini, sudah ditemukan 21 korban meninggal dunia, dan masih ada empat korban yang belum ditemukan,” jelas Agus.

Selain korban meninggal dan hilang, peristiwa longsor juga menyebabkan 13 korban luka, dengan rincian 11 mengalami luka ringan dan dua lainnya luka berat. Semua korban luka telah mendapat penanganan medis dan sebagian telah kembali ke rumah masing-masing.

Data ini, menurut Agus, masih bisa berkembang seiring proses pencarian dan verifikasi lapangan yang terus dilakukan.

Dukung Penutupan dan Evaluasi Tambang Batu Gunung Kuda

Wakil Menteri Sosial juga menyinggung perlunya evaluasi menyeluruh terhadap aktivitas tambang batu di kawasan Gunung Kuda. Ia menyatakan bahwa berdasarkan informasi yang diterimanya, insiden serupa pernah terjadi sebelumnya, meskipun tidak sampai menimbulkan korban jiwa sebanyak longsor kali ini.

“Sebelumnya juga sudah menelan korban, tapi tidak sebanyak ini. Sekarang 21 orang loh yang meninggal dan 4 masih hilang. Ini tidak bisa dibiarkan,” ujar Agus dengan nada prihatin.

Menurutnya, situasi ini harus menjadi momentum bagi semua pihak, terutama pemerintah daerah, untuk mengkaji ulang izin dan sistem pengawasan terhadap tambang-tambang rakyat, khususnya di wilayah rawan longsor seperti Gunung Kuda.

Agus Jabo menegaskan bahwa keselamatan warga, khususnya para pekerja, harus menjadi prioritas utama dalam pengelolaan sumber daya alam. Ia juga meminta agar pemerintah kabupaten dan provinsi segera mengambil langkah tegas, baik dalam bentuk penghentian sementara kegiatan tambang maupun pengusutan dugaan kelalaian yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa.

“Penambangan di lokasi seperti ini harus benar-benar dievaluasi. Kalau perlu ditutup, ya ditutup,” katanya.

Tragedi longsor Gunung Kuda telah menjadi duka mendalam tidak hanya bagi warga Cirebon, tetapi juga bagi seluruh bangsa. Banyak pihak menilai bahwa peristiwa ini mencerminkan masalah klasik dalam pengelolaan tambang, di mana keselamatan kerja sering kali terabaikan demi keuntungan ekonomi.

Wakil Menteri Sosial menekankan bahwa pemerintah pusat akan terus memantau perkembangan pencarian korban dan pemulihan pascabencana, serta akan memberikan perhatian khusus pada aspek perlindungan sosial dan penguatan mitigasi bencana.

Wamensos Serahkan Santunan Langsung untuk Korban Longsor Gunung Kuda

Wamensos, Agus Jaro, saat menyerahkan bantuan langsung secara simbolik kepada korban bencana longsor Gunung Kuda, Selasa (03/06/25) (Foto: adainfo.id)
Wamensos, Agus Jaro, saat menyerahkan bantuan langsung secara simbolik kepada korban bencana longsor Gunung Kuda, Selasa (03/06/25) (Foto: adainfo.id)

Selain melakukan peninjauan lapangan terhadap lokasi bencana, Agus Jabo pun, secara simbolis menyerahkan bantuan berupa santunan dan sembako kepada para korban bencana longsor Gunung Kuda yang terjadi di Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon. Bantuan tersebut diberikan langsung kepada keluarga korban meninggal dunia dan korban luka-luka yang terdampak dalam tragedi memilukan tersebut.

“Bantuan ini diberikan kepada 21 korban meninggal dan 11 korban luka, dengan total nilai mencapai Rp384 juta,” ujar Agus dalam keterangannya, Selasa (3/6/2025).

Agus Jabo menegaskan bahwa seluruh bantuan yang diberikan oleh Kementerian Sosial telah disalurkan langsung kepada keluarga penerima manfaat, baik yang kehilangan anggota keluarganya maupun yang mengalami luka-luka akibat bencana tersebut. Bahkan, beberapa korban luka ringan yang telah pulih turut hadir secara langsung dalam acara penyerahan santunan.

“Tadi, bantuan itu sudah kita serahkan langsung kepada keluarga korban,” tegas Agus.

Santunan yang diberikan meliputi uang duka untuk korban jiwa dan bantuan perawatan bagi korban luka-luka, serta paket sembako untuk menunjang kebutuhan harian para penyintas.

Komitmen Berikan Santunan untuk Korban yang Belum Ditemukan

Dalam kesempatan itu, Agus pun menyampaikan bahwa pemerintah tidak akan mengabaikan korban yang hingga kini masih dalam pencarian. Ia memastikan bahwa korban yang belum ditemukan tetap akan mendapatkan hak santunan, dan pihak keluarga akan dilibatkan dalam proses administrasinya.

“Kami tetap akan memberikan santunan kepada korban yang belum ditemukan. Mereka tetap menjadi perhatian kami,” katanya.

Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjamin keadilan dan perlindungan sosial, meski korban belum teridentifikasi sepenuhnya karena masih dalam proses evakuasi dan pencarian oleh tim SAR gabungan.

Dengan penyerahan santunan ini, pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial menunjukkan langkah nyata dalam memberikan respon cepat terhadap bencana nasional. Agus menekankan bahwa kehadiran negara dalam setiap duka masyarakat merupakan bentuk empati sekaligus tanggung jawab moral.

“Kami hadir tidak hanya untuk melihat, tetapi juga untuk membantu meringankan beban keluarga korban,” ujar Agus.

Bantuan tersebut diharapkan dapat membantu keluarga yang tengah menghadapi masa sulit, sekaligus menunjukkan bahwa negara tidak tinggal diam saat warganya tertimpa musibah.

BSP GROUP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *