Relawan Adainfo Evakuasi Warga Rangkapan Jaya ke RS Marzoeki Mahdi Bogor

adainfo.id – Semangat kemanusiaan kembali ditunjukkan oleh Relawan Adainfo yang terus aktif mendampingi masyarakat dalam situasi darurat. Pada Rabu (17/9/2025), tim relawan yang dipimpin Eka Suryadi bersama Babinsa Pacoran Mas melakukan evakuasi seorang warga dari Rangkapan Jaya menuju RS Marzoeki Mahdi, Bogor.

Warga tersebut dilaporkan mengalami gangguan jiwa (ODGJ) yang membutuhkan penanganan medis segera. Mendapatkan informasi dari masyarakat, tim relawan langsung melakukan respons cepat dengan menghubungi pihak Babinsa agar evakuasi berjalan lebih aman dan lancar.

“Kami berterima kasih kepada Babinsa Pacoran Mas yang sigap mendampingi proses evakuasi hingga warga dapat segera mendapatkan perawatan di RS Marzoeki Mahdi,” ujar Eka Suryadi, relawan Adainfo, saat ditemui usai kegiatan.

Proses evakuasi berjalan relatif lancar meskipun harus melewati jalur padat kendaraan. Dukungan Babinsa setempat membantu membuka akses jalan agar transportasi darurat tidak terhambat. Relawan juga memastikan kondisi pasien tetap stabil selama perjalanan menuju rumah sakit.

Kehadiran Babinsa dalam pendampingan evakuasi ini menunjukkan bahwa kolaborasi lintas elemen masyarakat sangat penting dalam menghadapi kondisi darurat. Tidak hanya mengawal proses evakuasi, Babinsa juga ikut memberikan dukungan moril kepada keluarga pasien.

Bukti Nyata Solidaritas Sosial

Evakuasi ini menegaskan kembali bahwa solidaritas sosial di tengah masyarakat masih sangat kuat. Relawan Adainfo yang selama ini fokus pada advokasi sosial, kesehatan, dan pendampingan warga rentan, menilai bahwa kerja sama dengan aparat TNI maupun masyarakat adalah kunci keberhasilan setiap misi kemanusiaan.

Menurut Eka, keterlibatan relawan dalam membantu masyarakat bukan hanya sekadar aksi spontan, melainkan kritik praksis terhadap masih lemahnya perhatian pemerintah daerah dalam menyediakan layanan darurat yang mudah diakses masyarakat bawah.

“Kami melihat kasus-kasus seperti ini tidak boleh dianggap sepele. Jika akses kesehatan lebih merata dan transportasi medis tersedia di setiap wilayah, warga tidak perlu menunggu terlalu lama untuk mendapatkan perawatan,” jelas Eka, Rabu (17/09/2025)

Kegiatan evakuasi ini juga menjadi sorotan atas masih adanya kesenjangan akses kesehatan di Kota Depok. Banyak warga menengah ke bawah yang kesulitan menuju rumah sakit rujukan karena faktor transportasi, biaya, hingga minimnya informasi.

Relawan Adainfo menyebutkan bahwa kasus serupa kerap ditemukan di lapangan, di mana masyarakat rentan sering kali tidak tahu harus meminta bantuan ke mana ketika menghadapi kondisi darurat.

“Relawan tidak bisa menggantikan peran negara secara struktural. Namun dalam situasi nyata di lapangan, relawan hadir karena ada kebutuhan mendesak yang tidak bisa menunggu birokrasi panjang,” tegas Eka.

Harapan untuk Pemerintah Daerah

Relawan berharap agar pemerintah daerah dapat menyediakan layanan transportasi medis darurat yang dapat menjangkau seluruh wilayah, terutama daerah padat penduduk seperti Depok. Layanan semacam ini dianggap vital untuk memastikan setiap warga memiliki hak yang sama dalam memperoleh perawatan medis tepat waktu.

Selain itu, dibutuhkan koordinasi yang lebih intens antara Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, rumah sakit rujukan, serta aparat kewilayahan agar proses penanganan warga tidak semata-mata bergantung pada inisiatif masyarakat atau relawan sipil.

“Pemerintah harus melihat peran relawan sebagai mitra strategis, bukan sekadar pengisi kekosongan. Kalau sinergi ini diperkuat, kita bisa menyelamatkan lebih banyak nyawa,” kata Eka menambahkan.

Peran Babinsa dan Kolaborasi Kemanusiaan

Keterlibatan Babinsa Pacoran Mas dalam evakuasi ini tidak hanya sebatas pengawalan, melainkan juga simbol kehadiran negara di tengah masyarakat. TNI dikenal memiliki kedekatan dengan warga di tingkat kelurahan dan desa sehingga mampu memberikan respons cepat ketika terjadi masalah sosial maupun medis.

Babinsa yang turun langsung dalam pendampingan evakuasi tersebut menyatakan komitmennya untuk terus bekerja sama dengan masyarakat dan relawan. Baginya, membantu warga yang membutuhkan adalah bagian dari pengabdian kepada bangsa dan negara.

Aksi evakuasi warga Rangkapan Jaya ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara komunitas relawan, aparat TNI, dan masyarakat adalah formula penting dalam menjawab kebutuhan mendesak.

Relawan Adainfo menegaskan akan terus hadir di tengah masyarakat untuk memberikan bantuan kemanusiaan, sembari mendorong pemerintah agar lebih serius membenahi layanan kesehatan di tingkat akar rumput.

Dengan semakin kuatnya kerja sama berbagai pihak, diharapkan tidak ada lagi warga yang tertinggal atau terlambat mendapatkan akses kesehatan hanya karena hambatan transportasi maupun informasi.

Konsistensi Aksi dan Harapan Warga

Relawan Adainfo bukan kali ini saja terlibat dalam misi kemanusiaan di Kota Depok. Sebelumnya, mereka telah berkali-kali melakukan advokasi terhadap ODGJ (Orang dengan Gangguan Jiwa), membantu pasien tidak mampu mengakses layanan kesehatan, hingga mendampingi keluarga dalam pemulasaraan jenazah.

Konsistensi ini membuat Adainfo dikenal luas sebagai jaringan relawan yang fokus pada isu-isu kerentanan sosial. Mereka hadir bukan hanya ketika ada bencana besar, tetapi juga dalam kasus-kasus individual yang kerap terabaikan oleh sistem formal.

Warga sekitar yang menyaksikan proses evakuasi mengaku lega atas bantuan cepat dari relawan dan Babinsa. Menurut mereka, jika menunggu layanan resmi dari pemerintah, proses evakuasi bisa memakan waktu lebih lama.

“Kami bersyukur ada relawan yang selalu siap membantu. Apalagi dibantu juga sama Babinsa, jadi proses evakuasi lebih cepat,” kata salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.