Menkeu Purbaya Soroti Kinerja Ekspor dan Konsumsi yang Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi 5,04 Persen
adainfo.id – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III-2025 kembali menunjukkan tren positif.
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan perekonomian nasional berhasil tumbuh 5,04 persen.
Sebuah capaian yang menjadi fondasi kuat bagi keberlanjutan pemulihan ekonomi tahun ini.
Ia menegaskan bahwa geliat ekonomi tersebut tidak hanya berasal dari konsumsi rumah tangga.
Akan tetapi juga diperkuat oleh ekspor yang kembali menguat, investasi yang tetap tangguh, serta belanja pemerintah yang semakin optimal.
“Setelah terkontraksi di tahun 2020, ekonomi kita pulih cepat dan stabil. Dari 2023 hingga 2025, pertumbuhan terjaga di sekitar 5 persen. Ini menunjukkan bahwa Indonesia cukup resilien meskipun dunia masih diliputi ketidakpastian,” ucap Menkeu dikutip Sabtu (22/11/2025).
Konsumsi Rumah Tangga Tetap Menjadi Motor Utama
Kontribusi konsumsi rumah tangga yang selama ini menjadi penyumbang terbesar Produk Domestik Bruto (PDB) kembali menunjukkan kekuatannya.
Pada triwulan III-2025, konsumsi masyarakat tumbuh 4,89 persen, sebuah angka yang mencerminkan stabilnya daya beli serta meningkatnya mobilitas masyarakat.
Selain itu, konsumsi ini juga ditopang oleh efektivitas kebijakan pemerintah dalam menjaga stabilitas harga serta menekan dampak risiko global yang berpotensi menekan inflasi domestik.
Selain konsumsi, investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh 5,04 persen.
Pertumbuhan ini memperlihatkan bahwa dunia usaha masih memandang prospek perekonomian Indonesia secara positif.
Optimisme pelaku usaha tersebut juga menggambarkan kuatnya fundamental ekonomi, didukung situasi politik yang stabil dan kebijakan fiskal yang terarah.
“Ekspor meningkat sebesar 9,91 persen dan impor tumbuh lebih rendah sehingga memperkuat dampak net ekspor terhadap perekonomian,” papar Menkeu.
Belanja Pemerintah Berbalik Menguat
Percepatan belanja negara menjadi katalis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
Konsumsi pemerintah tumbuh 5,49 persen, berbanding terbalik dengan triwulan I yang sempat minus 1,37 persen dan triwulan II yang minus 0,33 persen.
“Jadi sekarang kita sudah berhasil membalik arah belanja pemerintah, sehingga dampak belanja pemerintah APBN ke ekonomi jadi positif,” jelas Menkeu.
“Kalau sebelum-sebelumnya menjadi ngerem, sekarang pemerintah juga ikut ngegas perekonomian. Triwulan ketiga, triwulan keempat pun akan seperti itu,” imbuh Menkeu.
Mayoritas Sektor Usaha Catatkan Pertumbuhan Positif
Menkeu menegaskan hampir seluruh sektor produksi mencatat perkembangan positif, menunjukkan pemulihan ekonomi yang makin merata.
Manufaktur tumbuh 5,54 persen didorong permintaan domestik dan ekspor.
Perdagangan tumbuh 5,49 persen karena meningkatnya pasokan barang.
Lalu, transportasi melonjak 8,62 persen sejalan tingginya distribusi barang industri dan perdagangan.
Selanjutnya, informasi dan komunikasi tumbuh 9,65 persen karena kenaikan aktivitas digital dan telekomunikasi.
Kemudian, konstruksi tumbuh stabil 4,2 persen, dipicu proyek infrastruktur PSN.
Pertanian mengalami lonjakan dari 1,62 persen (triwulan II) menjadi 4,93 persen, didorong program prioritas pangan nasional.
“Secara keseluruhan, konsumsi yang kuat, investasi yang terjaga, dan ekspor yang meningkat menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan terakhir dan ke depannya,” ungkap Menkeu.
“Mayoritas sektor ekonomi tumbuh positif yang menegaskan pemulihan ekonomi Indonesia yang merata dari sisi permintaan domestik maupun global. Dengan seluruh sektor berada di zona positif, perekonomian nasional semakin solid dan terus menunjukkan ketahanan yang kuat.”
Pemerintah kembali menegaskan komitmennya menjaga stabilitas sistem keuangan serta mendorong pertumbuhan melalui kebijakan fiskal yang adaptif.
APBN disebut berperan sebagai katalis pemulihan sekaligus tameng untuk menghadapi ketidakpastian global.
Sinergi antara otoritas fiskal, moneter, dan sektor keuangan terus diperkuat agar momentum pertumbuhan dapat terjaga hingga akhir 2025.











