Pemkot Cirebon Terapkan Jam Malam
adainfo.id – Dalam upaya menciptakan lingkungan yang lebih aman, nyaman, dan mendukung tumbuh kembang anak, Pemerintah Kota Cirebon secara resmi memberlakukan kebijakan jam malam bagi anak-anak dan pelajar.
Aturan ini mulai berlaku per Selasa (24/6/2025) dan menjadi bentuk nyata kepedulian serta cinta Pemkot terhadap generasi penerus bangsa.
Kebijakan ini diumumkan langsung oleh Wali Kota Cirebon, Effendi Edo, saat memimpin upacara di SMPN 7 Kota Cirebon, di hadapan ratusan siswa, guru, serta tenaga kependidikan.
Dalam sambutannya, Effendi menegaskan bahwa jam malam bukan bentuk pembatasan, melainkan bentuk perlindungan.
“Anak-anak adalah aset bangsa. Kalau malam sudah larut, lebih baik mereka ada di rumah, belajar, istirahat, atau membantu orang tua. Ini bukan soal membatasi, ini soal melindungi,” tegas Wali Kota.
Jam Malam Mulai Pukul 21.00 WIB, Pendekatan Edukatif Jadi Kunci
Mulai pukul 21.00 WIB, seluruh anak dan pelajar di Kota Cirebon dihimbau untuk berada di rumah, tidak lagi berkeliaran di luar rumah tanpa pendampingan.
Kebijakan ini akan dikawal melalui kerja sama lintas sektor, melibatkan TNI, Polri, Satpol PP, dan perangkat daerah lainnya.
Pemantauan akan dilakukan melalui patroli terkoordinasi di berbagai titik rawan, terutama di kawasan publik seperti taman, jalan protokol, warung internet (warnet), dan tempat hiburan malam.
Namun demikian, pendekatan yang digunakan bersifat persuasif dan edukatif, bukan represif.
“Kalau ada anak-anak di luar jam 9 malam, akan kami arahkan pulang baik-baik. Bukan untuk menakut-nakuti, tapi memberi pengertian,” ujar Wali Kota.
Langkah ini juga selaras dengan upaya Kota Cirebon dalam mewujudkan Kota Layak Anak, yang menempatkan keselamatan dan hak-hak anak sebagai prioritas utama dalam kebijakan publik.
Dalam kesempatan yang sama, Effendi Edo menyampaikan apresiasinya terhadap SMPN 7 Kota Cirebon, yang menurutnya menunjukkan praktik pendidikan karakter dan lingkungan sekolah yang sehat serta bersih. Hal tersebut, kata dia, menjadi cerminan bahwa pendidikan disiplin dan kebersihan bisa berjalan seiring.
“Saya lihat sekolah ini bersih, rapi, dan tertib. Ini menunjukkan lingkungan mendidik yang sehat. Mari kita jaga bersama, termasuk dengan jam malam ini sebagai bagian dari disiplin waktu,” katanya.
Ia juga mendorong sekolah-sekolah lain untuk meniru praktik baik yang diterapkan di SMPN 7, baik dalam hal pengelolaan kebersihan, hubungan guru-siswa, hingga kegiatan ekstra yang membangun karakter positif.
Keterlibatan Orang Tua Jadi Pilar Keberhasilan Kebijakan
Jam malam ini tidak berdiri sendiri sebagai instrumen kebijakan. Pemerintah Kota Cirebon juga mengajak keterlibatan aktif para orang tua untuk memantau dan mendampingi anak-anak mereka, terutama selama liburan sekolah yang rentan terhadap pengaruh lingkungan luar.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Peran orang tua sangat penting. Ini adalah tanggung jawab kita bersama untuk memastikan anak-anak kita tumbuh dengan baik dan terhindar dari hal-hal negatif,” imbuh Effendi.
Ia menekankan, jam malam bukan semata-mata soal mengurangi kebebasan, tetapi upaya kolektif untuk mengembalikan nilai-nilai kebersamaan dalam keluarga, sekaligus mencegah potensi anak terlibat dalam aktivitas negatif, seperti tawuran, pergaulan bebas, penggunaan narkoba, atau kenakalan remaja lainnya.
Langkah Strategis Menuju Kota yang Ramah dan Aman bagi Anak
Kebijakan ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang Pemkot Cirebon dalam memperkuat ekosistem perlindungan anak, sejalan dengan prinsip-prinsip Konvensi Hak Anak dan Standar Kota Layak Anak dari Kementerian PPPA.
Dengan regulasi ini, Pemkot ingin menanamkan pesan bahwa perlindungan anak dimulai dari kepedulian terhadap waktu dan lingkungan mereka. Pemerintah berharap, dengan disiplin waktu dan perhatian orang tua, anak-anak akan lebih siap menghadapi masa depan dengan mental yang kuat, karakter yang sehat, dan semangat belajar yang tinggi.
